Gus Yahya Harap Serikat Buruh NU Kembali ke Jati Diri sebagai Entitas Gerakan Keagamaan
Kamis, 15 Desember 2022 - 22:56 WIB
JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf ( Gus Yahya ) berharap Sarikat Buruh Muslimin Indonesia ( Sarbumusi ) atau kelompok serikat buruh Nahdlatul Ulama (NU) kembali ke jati diri sebagai entitas gerakan keagamaan. Harapan itu disampaikan Gus Yahya saat melantik Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (DPP K-Sarbumusi) dan Pengurus Pusat Federasi Sarbumusi NU Periode 2022-2027 di Hotel Acacia, Jakarta Pusat.
Gus Yahya mengingatkan para aktivis buruh di jajaran DPP Sarbumusi sekaligus para anggota bahwa Sarbumusi merupakan bagian dari NU dan NU adalah entitas keagamaan, gerakan keagamaan. "Maka sebelum apa pun yang menjadi beban dari gerakan buruh Sarbumusi ini pertama-tama gerakannya adalah gerakan keagamaan. Ini penting untuk dipahami sejak awal. Karena dunia perburuhan luar biasa dinamis sejak awal kemunculannya hingga sekarang," kata Gus Yahya, Kamis (15/12/2022).
Menurut dia, ke depan akan banyak hal, banyak fenomena-fenomena besar yang baru yang akan sangat memengaruhi dinamika dunia perburuhan dan industri. "Atas dasar kesadaran akan keberadaan Sarbumusi sebagai bagian dari gerakan keagamaan NU akan memberikan referensi paripurna bagi Sarbumusi dalam menanggapi berbagai dinamika yang dihadapi, apa pun keadaannya kembali pada jati diri sebagai gerakan keagamaan NU," katanya.
Maka itu, dia mengajukan usulan-usulan terkait bagaimana sebaiknya Sarbumusi menanggapi berbagai macam dinamika yang menghadang nantinya. "Pertama apa pun gerakan sosial, apalagi Sarbumusi yang mengemban kepentingan ekonomi seperti Sarbumusi ini, keberhasilannya akan sangat tergantung pada kapasitas keberlangsungannya. Sarbumusi harus punya kapasitas dalam waktu jangka panjang," imbuhnya.
Selain itu, Gus Yahya pun menginstruksikan jajaran DPP Sarbumusi untuk sowan ke para kiai untuk meminta ijazah demi menjalankan tugas advokasi kaum buruh. "Jadi Sarbumusi selain membangun wacana tentang kebijakan-kebijakan atau berpikir tentang model-model pelayanan, tapi juga bisa mengembangkan dan menghidupkan tradisi-tradisi keagamaan yang dimiliki oleh NU," pungkasnya.
Sementara itu, Presiden DPP K-Sarbumusi NU Irham Ali Saifuddin mengatakan bahwa saat ini gerakan buruh sedang menghadapi tantangan-tantangan yang sangat berat, termasuk pihaknya. Untuk itu, Sarbumusi ke depannya akan fokus pada beberapa hal.
"Pertama, fokus pada penciptaan lapangan kerja sebagai program prioritas kita, mengingat angka pengangguran kita juga tinggi, mengingat misalnya sektor informal kita juga masih tinggi, dan pertumbuhan angkatan kerja yang terus tumbuh," kata Irham Ali.
Dia melanjutkan, Sarbumusi akan berada di garis terdepan untuk mengawal isu-isu terkait investasi. "Sarbumusi akan memastikan setiap investasi yang masuk ke Indonesia ini akan dibarengi pada upaya untuk menyejahterakan buruh di Indonesia," ucapnya.
Ketua Umum Federasi Transportasi, Pendidikan dan sektor Informal (Federasi TPI) Sarbumusi NU Fika Taufiqurrohman menjelaskan, kepengurusan Federasi TPI akan fokus pada perbaikan administrasi keorganisasian, penambahan keanggotan federasi, kaderisasi formal dan peningkatan SDM. Kata dia, terdapat empat pekerjaan rumah Federasi TPI Sarbumusi NU yang harus terselesaikan.
“Pertama, memperbaiki sistem administrasi keorganisasian. Kedua, penambahan anggota federasi TPI. Khusus bidang pendidikan, kami akan segera berkoordinasi dan bersinergi dengan Persatuan Guru NU (Pergunu), LP Ma’arif, Lembaga Perguruan Tinggi NU (LPTNU),” kata Fika.
Dia menambahkan bahwa kaderisasi formal diperlukan untuk mentransformasikan pengetahuan perburuhan dan meningkatkan SDM anggota Sarbumusi NU dengan berbagai kegiatan. “Ketiga, kaderisasi formal bertujuan untuk mentransformasikan pengetahuan serikat pekerja dan hukum perburuhan nasional maupun dunia internasional. Keempat, Federasi TPI berupaya meningkatkan kapasitas SDM anggota Sarbumusi NU melalui pelatihan maupun kegiatan lain di berbagai bidang,” pungkasnya.
Gus Yahya mengingatkan para aktivis buruh di jajaran DPP Sarbumusi sekaligus para anggota bahwa Sarbumusi merupakan bagian dari NU dan NU adalah entitas keagamaan, gerakan keagamaan. "Maka sebelum apa pun yang menjadi beban dari gerakan buruh Sarbumusi ini pertama-tama gerakannya adalah gerakan keagamaan. Ini penting untuk dipahami sejak awal. Karena dunia perburuhan luar biasa dinamis sejak awal kemunculannya hingga sekarang," kata Gus Yahya, Kamis (15/12/2022).
Menurut dia, ke depan akan banyak hal, banyak fenomena-fenomena besar yang baru yang akan sangat memengaruhi dinamika dunia perburuhan dan industri. "Atas dasar kesadaran akan keberadaan Sarbumusi sebagai bagian dari gerakan keagamaan NU akan memberikan referensi paripurna bagi Sarbumusi dalam menanggapi berbagai dinamika yang dihadapi, apa pun keadaannya kembali pada jati diri sebagai gerakan keagamaan NU," katanya.
Maka itu, dia mengajukan usulan-usulan terkait bagaimana sebaiknya Sarbumusi menanggapi berbagai macam dinamika yang menghadang nantinya. "Pertama apa pun gerakan sosial, apalagi Sarbumusi yang mengemban kepentingan ekonomi seperti Sarbumusi ini, keberhasilannya akan sangat tergantung pada kapasitas keberlangsungannya. Sarbumusi harus punya kapasitas dalam waktu jangka panjang," imbuhnya.
Selain itu, Gus Yahya pun menginstruksikan jajaran DPP Sarbumusi untuk sowan ke para kiai untuk meminta ijazah demi menjalankan tugas advokasi kaum buruh. "Jadi Sarbumusi selain membangun wacana tentang kebijakan-kebijakan atau berpikir tentang model-model pelayanan, tapi juga bisa mengembangkan dan menghidupkan tradisi-tradisi keagamaan yang dimiliki oleh NU," pungkasnya.
Sementara itu, Presiden DPP K-Sarbumusi NU Irham Ali Saifuddin mengatakan bahwa saat ini gerakan buruh sedang menghadapi tantangan-tantangan yang sangat berat, termasuk pihaknya. Untuk itu, Sarbumusi ke depannya akan fokus pada beberapa hal.
"Pertama, fokus pada penciptaan lapangan kerja sebagai program prioritas kita, mengingat angka pengangguran kita juga tinggi, mengingat misalnya sektor informal kita juga masih tinggi, dan pertumbuhan angkatan kerja yang terus tumbuh," kata Irham Ali.
Dia melanjutkan, Sarbumusi akan berada di garis terdepan untuk mengawal isu-isu terkait investasi. "Sarbumusi akan memastikan setiap investasi yang masuk ke Indonesia ini akan dibarengi pada upaya untuk menyejahterakan buruh di Indonesia," ucapnya.
Ketua Umum Federasi Transportasi, Pendidikan dan sektor Informal (Federasi TPI) Sarbumusi NU Fika Taufiqurrohman menjelaskan, kepengurusan Federasi TPI akan fokus pada perbaikan administrasi keorganisasian, penambahan keanggotan federasi, kaderisasi formal dan peningkatan SDM. Kata dia, terdapat empat pekerjaan rumah Federasi TPI Sarbumusi NU yang harus terselesaikan.
“Pertama, memperbaiki sistem administrasi keorganisasian. Kedua, penambahan anggota federasi TPI. Khusus bidang pendidikan, kami akan segera berkoordinasi dan bersinergi dengan Persatuan Guru NU (Pergunu), LP Ma’arif, Lembaga Perguruan Tinggi NU (LPTNU),” kata Fika.
Dia menambahkan bahwa kaderisasi formal diperlukan untuk mentransformasikan pengetahuan perburuhan dan meningkatkan SDM anggota Sarbumusi NU dengan berbagai kegiatan. “Ketiga, kaderisasi formal bertujuan untuk mentransformasikan pengetahuan serikat pekerja dan hukum perburuhan nasional maupun dunia internasional. Keempat, Federasi TPI berupaya meningkatkan kapasitas SDM anggota Sarbumusi NU melalui pelatihan maupun kegiatan lain di berbagai bidang,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda