Sulit Disamai! 2 Jenderal Lulusan Terbaik Akmil Ini Sukses Jadi Panglima TNI
Sabtu, 26 November 2022 - 13:14 WIB
JAKARTA - Masa pengabdian Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa di militer tinggal hitungan hari. Akhir Desember 2022, prajurit yang memulai karier di Kopassus ini memasuki pensiun. Seiring momen itu, bursa pergantian jabatan Panglima TNI pun menyeruak.
Tiga kepala staf angkatan dinilai memiliki peluang. Mereka yakni KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Kendati demikian, hingga kini Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menyerahkan surat presiden (surpres) kepada DPR terkait penggantian ini.
Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mengatakan KSAD, KSAL, dan KSAU sudah pasti memenuhi syarat menjadi Panglima TNI. Karena itu, DPR menyerahkan sepenuhnya kewenangan memilih kepada Presiden. “Presiden Jokowi lah yang lebih mengetahui kebutuhan bagi institusi TNI,” ujarnya dihubungi SINDOnews belum lama ini.
Mengacu sejarah militer Indonesia, jenderal AD, AL hingga AU pernah mengisi jabatan puncak TNI ini. Namun dari deretan perwira tinggi bintang empat itu, baru dua orang yang memiliki predikat lulusan terbaik Akademi Militer.
Dua sosok tersebut yakni mendiang Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat dan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Kebetulan catatan karier keduanya hampir mirip, sama-sama menjadi KSAD sebelum kemudian ditunjuk Presiden sebagai Panglima TNI.
Untuk diketahui, titel lulusan terbaik dengan meraih penghargaan Garuda Yaksa baru disematkan pada 1960 atau angkatan pertama lulusan Akademi Militer Nasional (AMN). Selain Garuda Yaksa adapula Kartika Cendekia yang mengacu terbaik dari sisi akademik. Penyebutan ini dilakukan hingga 1966.
Setelah itu terjadi perubahan yakni Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Penghargaan Adhi Makayasa diberikan kepada lulusan terbaik dari tiga aspek: akademis, jasmani, dan kepribadian (mental) selama menempuh masa pendidikan.
Sedangkan Tri Sakti Wiratama merupakan penghargaan untuk lulusan terbaik dari tiga aspek (sama seperti Adhi Makayasa), namun hanya diberikan di tingkat akhir. Banyak lulusan Adhi Makayasa sekaligus meraih Tri Sakti Wiratama. Namun ada kalanya penghargaan itu diraih orang berbeda.
Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat
Tiga kepala staf angkatan dinilai memiliki peluang. Mereka yakni KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Kendati demikian, hingga kini Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menyerahkan surat presiden (surpres) kepada DPR terkait penggantian ini.
Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mengatakan KSAD, KSAL, dan KSAU sudah pasti memenuhi syarat menjadi Panglima TNI. Karena itu, DPR menyerahkan sepenuhnya kewenangan memilih kepada Presiden. “Presiden Jokowi lah yang lebih mengetahui kebutuhan bagi institusi TNI,” ujarnya dihubungi SINDOnews belum lama ini.
Mengacu sejarah militer Indonesia, jenderal AD, AL hingga AU pernah mengisi jabatan puncak TNI ini. Namun dari deretan perwira tinggi bintang empat itu, baru dua orang yang memiliki predikat lulusan terbaik Akademi Militer.
Dua sosok tersebut yakni mendiang Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat dan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Kebetulan catatan karier keduanya hampir mirip, sama-sama menjadi KSAD sebelum kemudian ditunjuk Presiden sebagai Panglima TNI.
Untuk diketahui, titel lulusan terbaik dengan meraih penghargaan Garuda Yaksa baru disematkan pada 1960 atau angkatan pertama lulusan Akademi Militer Nasional (AMN). Selain Garuda Yaksa adapula Kartika Cendekia yang mengacu terbaik dari sisi akademik. Penyebutan ini dilakukan hingga 1966.
Setelah itu terjadi perubahan yakni Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Penghargaan Adhi Makayasa diberikan kepada lulusan terbaik dari tiga aspek: akademis, jasmani, dan kepribadian (mental) selama menempuh masa pendidikan.
Sedangkan Tri Sakti Wiratama merupakan penghargaan untuk lulusan terbaik dari tiga aspek (sama seperti Adhi Makayasa), namun hanya diberikan di tingkat akhir. Banyak lulusan Adhi Makayasa sekaligus meraih Tri Sakti Wiratama. Namun ada kalanya penghargaan itu diraih orang berbeda.
Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat
tulis komentar anda