Penerapan Aplikasi Digital di Pelabuhan Dinilai Efektif Tekan Pungli
Rabu, 16 November 2022 - 01:46 WIB
JAKARTA - Pelayanan di pelabuhan terus ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi digital agar makin efektif dan efisien dalam menekan pungutan liar ( pungli ). Pelabuhan menjadi simpul penting bagi alur ekspor impor lantaran menjadi pintu keluar masuk manusia, barang, tumbuhan, dan hewan.
Direktur Operasional Krakatau International Port (KIP) Cahyo Antarikso menjelaskan, pelabuhan Krakatau International Port menggunakan sebuah aplikasi digital yang menunjang tata ulang ekosistem logistik di pelabuhan. Digitalisasi pelayanan menggunakan Smart Port System dengan aplikasi Krakatau International Port Online Systems (KIPOS).
"Progresnya bisa dipantau realtime oleh pengguna. Dan terakhir akan muncul invoice yang bisa dibayar secara online juga," ujar Cahyo, Selasa 15 November 2022.
Aplikasi yang membuat KIP memenangkan penghargaan utama Anugrah Inovasi Indonesia pada 2021 tersebut menghadirkan layanan front-end teknologi terintegrasi yang terjangkau dan adaptif. Adapun tujuannya untuk memastikan efisiensi yang lebih tinggi dalam semua proses arus lalu lintas barang dan dokumen di pelabuhan.Dia mengungkapkan bahwa penggunaan aplikasi KIPOS bisa menghindarkan pengguna layanan dari pungutan liar (pungli) di pelabuhan.
"Pemantauan melalui aplikasi. Ada CCTV (kamera televisi sirkuit tertutup) juga. Tidak ada lagi layanan yang harus mempertemukan pemberi layanan dan pengguna layanan secara fisik. Ini telah menutup celah kemungkinan terjadinya pungutan liar atau proses transaksional di balik layar," terang Cahyo.
Pengguna layanan mendapatkan kemudahan lain dengan adanya aplikasi KIPOS ini, yakni terbebas dari ancaman fraud atau pemalsuan dokumen. Kemudian, pengurusan data operasional juga jauh lebih efektif.
Aplikasi ini digunakan untuk memberikan pelayanan berupa planning (K-Planning), customer (K-Customer), billing (K-Billing), administration (K-SysAdm), integration (K-Integration), dan operation (K-Operation).
“Kami sangat memperhatikan keluhan beberapa kapal seperti kalau sandar tidak boleh menunggu lama di laut, yaitu tidak boleh lebih daridua jam. Layanan kami berhasil melayani 0,6 sampai 0,9 jam,” kata Cahyo.
Dia menambahkan, untuk meningkatkan keamanan, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Badan Karantina Pertanian (Barantan) terkait kepastian tidak adanya gangguan atau hama pada produk yang masuk dan keluar di pelabuhan. Hal tersebut dilakukan dengan spraying menggunakan gangway otomatis dalam waktu 15 detik dan dilakukan di dalam dermaga.
Direktur Operasional Krakatau International Port (KIP) Cahyo Antarikso menjelaskan, pelabuhan Krakatau International Port menggunakan sebuah aplikasi digital yang menunjang tata ulang ekosistem logistik di pelabuhan. Digitalisasi pelayanan menggunakan Smart Port System dengan aplikasi Krakatau International Port Online Systems (KIPOS).
"Progresnya bisa dipantau realtime oleh pengguna. Dan terakhir akan muncul invoice yang bisa dibayar secara online juga," ujar Cahyo, Selasa 15 November 2022.
Aplikasi yang membuat KIP memenangkan penghargaan utama Anugrah Inovasi Indonesia pada 2021 tersebut menghadirkan layanan front-end teknologi terintegrasi yang terjangkau dan adaptif. Adapun tujuannya untuk memastikan efisiensi yang lebih tinggi dalam semua proses arus lalu lintas barang dan dokumen di pelabuhan.Dia mengungkapkan bahwa penggunaan aplikasi KIPOS bisa menghindarkan pengguna layanan dari pungutan liar (pungli) di pelabuhan.
"Pemantauan melalui aplikasi. Ada CCTV (kamera televisi sirkuit tertutup) juga. Tidak ada lagi layanan yang harus mempertemukan pemberi layanan dan pengguna layanan secara fisik. Ini telah menutup celah kemungkinan terjadinya pungutan liar atau proses transaksional di balik layar," terang Cahyo.
Pengguna layanan mendapatkan kemudahan lain dengan adanya aplikasi KIPOS ini, yakni terbebas dari ancaman fraud atau pemalsuan dokumen. Kemudian, pengurusan data operasional juga jauh lebih efektif.
Aplikasi ini digunakan untuk memberikan pelayanan berupa planning (K-Planning), customer (K-Customer), billing (K-Billing), administration (K-SysAdm), integration (K-Integration), dan operation (K-Operation).
“Kami sangat memperhatikan keluhan beberapa kapal seperti kalau sandar tidak boleh menunggu lama di laut, yaitu tidak boleh lebih daridua jam. Layanan kami berhasil melayani 0,6 sampai 0,9 jam,” kata Cahyo.
Dia menambahkan, untuk meningkatkan keamanan, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Badan Karantina Pertanian (Barantan) terkait kepastian tidak adanya gangguan atau hama pada produk yang masuk dan keluar di pelabuhan. Hal tersebut dilakukan dengan spraying menggunakan gangway otomatis dalam waktu 15 detik dan dilakukan di dalam dermaga.
tulis komentar anda