Ini Langkah Indonesia Kurangi Emisi Karbon dari Sektor Kehutanan Penggunaan Lahan

Rabu, 09 November 2022 - 21:45 WIB
Ini Langkah Indonesia...
Wamen KLHK Alue Dohong (tengah) bersama Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto (kanan), dan Penasehat Senior Menteri LHK Agus Pambagio di Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim COP27 UNFCCC di Sharm El Shiekh, Mesir. FOTO/IST
JAKARTA - Indonesia telah mencanangkan agenda besar mencapai Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net-Sink 2030. Pengelolaan hutan lestari dan nilai ekonomi karbon (carbon pricing) akan saling mendukung untuk mencapai target yang sudah ditetapkan.

Plt Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ruandha Agung Sugardiman menjelaskan, FOLU Net Sink adalah kondisi yang ingin dicapai melalui aksi mitigasi dimana tingkat penyerapan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (forestry and other land use/FOLU) sudah lebih tinggi dibandingkan emisinya di tahun 2030.

Target dari FOLU Net Sink 2030 adalah tingkat emisi GRK minus 140 juta ton setara karbondioksida (CO2e).

"Berdasarkan skenario mitigasi, sektor FOLU Indonesia sudah bisa mencapai Net Sink di tahun 2030," katanya pada sesi diskusi panel di Paviliun Indonesia pada konferensi perubahan iklim COP27 UNFCCC di Sharm El Sheikh, Mesir, dalam keterangan tertulis diterima, Rabu (9/11/2022).

Baca juga: Climate Reality Indonesia Luncurkan Buku Menjalin Ikhtiar Merawat Bumi di COP27

Sementara Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto mengatakan, KHK telah menyiapkan strategi untuk mencapai FOLU Net Sink. "Strategi itu adalah pengurangan deforestasi, konservasi dan pengelolaan hutan lestari, perlindungan dan restorasi gambut dan mangrove, dan peningkatan penyerapan GRK melalui aforestasi dan reforestasi," katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!