Masuki Fase Mabit, Kemenag Minta Petugas Haji Siaga Layani Jamaah
Senin, 11 Juli 2022 - 08:57 WIB
JAKARTA - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief meminta petugas haji Indonesia untuk siaga melayani jamaah selama berada di Mina hingga 12 Zulhijah, untuk nafar awal dan 13 Zulhijah untuk nafar tsani.
Diketahui, operasional haji memasuki fase menginap (mabit) di Mina, selain menginap, jamaah melaksanakan lontar jumrah, ula, wustha, dan aqabah.
"Mina termasuk fase padat dalam proses penyelenggaraan ibadah haji. Saya minta seluruh petugas untuk siaga di pos masing-masing demi melayani jemaah," ujar Hilman Latief, dikutip dalam laman resmi Kemenag, Senin (11/7/2022).
Baca juga: Perbedaan Antara Rukun Haji dan Wajib Haji
Hilman menyampaikan pentingnya kesiagaan petugas, karena tidak jarang jamaah masuk pada fase ini kelelahan saat perjalanan ke jamarat. Selain itu, ada saja jamaah yang membutuhkan bimbingan saat lontar jumrah.
"Jadi kesiagaan mengawal yang sakit dan kelelahan di jalan perlu diperkuat," ujar Hilman.
Selain itu, proses penempatan petugas di pos-pos strategis, kata Hilman juga akan dilakukan secara terpola dengan rasio yang proporsional. Dengan begitu, penempatan petugas lebih merata.
"Kursi roda juga harus disiagakan di pertengahan jalur jalan kaki, jalur ke arah jamarat, khususnya sebelum dan sesudah terowongan," tuturnya.
Diketahui, operasional haji memasuki fase menginap (mabit) di Mina, selain menginap, jamaah melaksanakan lontar jumrah, ula, wustha, dan aqabah.
"Mina termasuk fase padat dalam proses penyelenggaraan ibadah haji. Saya minta seluruh petugas untuk siaga di pos masing-masing demi melayani jemaah," ujar Hilman Latief, dikutip dalam laman resmi Kemenag, Senin (11/7/2022).
Baca juga: Perbedaan Antara Rukun Haji dan Wajib Haji
Hilman menyampaikan pentingnya kesiagaan petugas, karena tidak jarang jamaah masuk pada fase ini kelelahan saat perjalanan ke jamarat. Selain itu, ada saja jamaah yang membutuhkan bimbingan saat lontar jumrah.
"Jadi kesiagaan mengawal yang sakit dan kelelahan di jalan perlu diperkuat," ujar Hilman.
Selain itu, proses penempatan petugas di pos-pos strategis, kata Hilman juga akan dilakukan secara terpola dengan rasio yang proporsional. Dengan begitu, penempatan petugas lebih merata.
"Kursi roda juga harus disiagakan di pertengahan jalur jalan kaki, jalur ke arah jamarat, khususnya sebelum dan sesudah terowongan," tuturnya.
(maf)
tulis komentar anda