Saudi Digitalisasi Pelayanan Haji, Menag Sebut Mayoritas Jamaah Indonesia Lulusan SD
Rabu, 06 Juli 2022 - 16:15 WIB
MAKKAH - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membahas digitalisasi yang akan diterapkan Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji . Namun, ini bakal menjadi tantangan mengingat mayoritas jamaah haji Indonesia lulusan Sekolah Dasar (SD).
"Ke depan prosesnya (haji) semua akan terdigitalisasi sementara melihat profil jamaah kita bagaimana ini," kata Yaqut di Makkah, Selasa (5/7/2022).
Baca juga: Perbedaan Antara Rukun Haji dan Wajib Haji
Tercatat, jumlah jamaah haji Indonesia 2022 kuota reguler yang berangkat ke Tanah Suci sebanyak 92.668 orang. Jika dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan, jamaah haji Indonesia kebanyakan lulusan SD mencapai 33,1%.
"Jamaah haji kita mayoritas SD, bagaimana hadapi saat haji didigitalisasi? Ini jadi tantangan luar biasa," katanya.
Kemudian jamaah haji tingkat pendidikan SLTA sebanyak 24,2%, jamaah haji lulusan S1 sebanyak 21,2%, jamaah haji lulusan D1/D2/D3 5,8%. Kemudian S2 mencapai 3,3%, disusul S3 0,2% dan lain-lain 0,5%.
Digitalisasi penyelenggaran haji ini disampaikan Gubernur Makkah selaku Dewan Malaki sekaligus Ketua Komite Haji Saudi.
"Gimana kita mengaturnya? Ya memang kita harus siapkan sejak dini. Saya setuju semua hal kita antisipasi," katanya.
Sekadar informasi, jumlah jamaah haji kuota reguler yang kali ini berangkat dan telah tiba di Makkah sebanyak 92.668 jamaah. Dengan demikian, jumlah jamaah yang batal berangkat hanya 157 orang atau 0,17% dari kuota reguler 92.825 jamaah. Untuk jenis kelamin, jamaah haji perempuan lebih banyak mencapai 55,6% dan sisanya jamaah laki-laki 44,4%.
"Ke depan prosesnya (haji) semua akan terdigitalisasi sementara melihat profil jamaah kita bagaimana ini," kata Yaqut di Makkah, Selasa (5/7/2022).
Baca juga: Perbedaan Antara Rukun Haji dan Wajib Haji
Tercatat, jumlah jamaah haji Indonesia 2022 kuota reguler yang berangkat ke Tanah Suci sebanyak 92.668 orang. Jika dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan, jamaah haji Indonesia kebanyakan lulusan SD mencapai 33,1%.
"Jamaah haji kita mayoritas SD, bagaimana hadapi saat haji didigitalisasi? Ini jadi tantangan luar biasa," katanya.
Kemudian jamaah haji tingkat pendidikan SLTA sebanyak 24,2%, jamaah haji lulusan S1 sebanyak 21,2%, jamaah haji lulusan D1/D2/D3 5,8%. Kemudian S2 mencapai 3,3%, disusul S3 0,2% dan lain-lain 0,5%.
Digitalisasi penyelenggaran haji ini disampaikan Gubernur Makkah selaku Dewan Malaki sekaligus Ketua Komite Haji Saudi.
"Gimana kita mengaturnya? Ya memang kita harus siapkan sejak dini. Saya setuju semua hal kita antisipasi," katanya.
Sekadar informasi, jumlah jamaah haji kuota reguler yang kali ini berangkat dan telah tiba di Makkah sebanyak 92.668 jamaah. Dengan demikian, jumlah jamaah yang batal berangkat hanya 157 orang atau 0,17% dari kuota reguler 92.825 jamaah. Untuk jenis kelamin, jamaah haji perempuan lebih banyak mencapai 55,6% dan sisanya jamaah laki-laki 44,4%.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda