Uji Coba Rompi Penurun Panas, Timwas Haji: Inovasi yang Perlu Direspons
Sabtu, 02 Juli 2022 - 09:43 WIB
JAKARTA - Rompi penurun panas mulai diujicobakan ke jamaah haji Indonesia di Tanah Suci. Hal ini pun mendapat apresiasi dari Ketua Tim Pengawas (Timwas) Internal Pelaksanaan Haji, Nizar Ali.
"Mungkin selama sembilan tahun ke depan, saya rasa masih dalam suasana cuaca yang begitu panas. Maka ini sebuah inovasi yang perlu direspons, dipikirkan oleh kita semua, terutama para petugas yang langsung bersentuhan di lapangan," ujar Nizar melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (2/7/2022).
Nizar menyebutkan, rompi penurun panas ini menjadi inovasi yang sangat cocok pada musim haji, terutama ketika cuaca di Arab Saudi sedang panas.
Cuaca siang hari di Arab Saudi, kata Nizar, rata-rata lebih dari 40 derajat. Sehingga rompi penurun dapat menjadi alternatif yang membuat ibadah tetap nyaman.
Nizar menjelaskan, rompi penurun panas merupakan rompi berbahan carbon cool yang ketika digunakan bisa memberikan sensasi rasa dingin di tubuh.
Rompi ini bisa bertahan selama 8 hingga 12 jam di tengah terik mentari, sehingga sangat cocok digunakan oleh jamaah serta petugas yang terus bergerak di tengah udara terik Arab Saudi.
"Rompi ini mengandung carbon cool tentu memiliki manfaat yang cukup besar terhadap daya tahan tubuh, terutama untuk petugas seksus (seksi khusus) yang mobile," jelasnya.
Tidak lupa Nizar menyebutkan, kinerja tim di bawah Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ini sangat memuaskan. Jamaah dinilai merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
"Kami menyampaikan terima kasih, apresiasi seluruh layanan kesehatan tercover dengan sangat baik. Para jamaah selaku pasien merasakan keramahan dan layanan terbaik di Klinik Kesehatan Haji," tutupnya.
"Mungkin selama sembilan tahun ke depan, saya rasa masih dalam suasana cuaca yang begitu panas. Maka ini sebuah inovasi yang perlu direspons, dipikirkan oleh kita semua, terutama para petugas yang langsung bersentuhan di lapangan," ujar Nizar melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (2/7/2022).
Nizar menyebutkan, rompi penurun panas ini menjadi inovasi yang sangat cocok pada musim haji, terutama ketika cuaca di Arab Saudi sedang panas.
Cuaca siang hari di Arab Saudi, kata Nizar, rata-rata lebih dari 40 derajat. Sehingga rompi penurun dapat menjadi alternatif yang membuat ibadah tetap nyaman.
Nizar menjelaskan, rompi penurun panas merupakan rompi berbahan carbon cool yang ketika digunakan bisa memberikan sensasi rasa dingin di tubuh.
Rompi ini bisa bertahan selama 8 hingga 12 jam di tengah terik mentari, sehingga sangat cocok digunakan oleh jamaah serta petugas yang terus bergerak di tengah udara terik Arab Saudi.
"Rompi ini mengandung carbon cool tentu memiliki manfaat yang cukup besar terhadap daya tahan tubuh, terutama untuk petugas seksus (seksi khusus) yang mobile," jelasnya.
Tidak lupa Nizar menyebutkan, kinerja tim di bawah Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ini sangat memuaskan. Jamaah dinilai merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
"Kami menyampaikan terima kasih, apresiasi seluruh layanan kesehatan tercover dengan sangat baik. Para jamaah selaku pasien merasakan keramahan dan layanan terbaik di Klinik Kesehatan Haji," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda