Habiburokhman Sebut Arief Poyuono Lupa Kacang Sama Kulit
Jum'at, 19 Juni 2020 - 14:07 WIB
JAKARTA - Juru Bicara DPP Partai Gerindra , Habiburokhman mengingatkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono agar tidak lupa diri atau lupa kacang pada kulit.
Seperti diketahui, Gerindra gerah terhadap pernyataan Arief yang menyebut isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak ada. Isu itu diembuskan oleh pihak yang disebutnya "kardun".
Habiburokhman pun mengingatkan Arief untuk tidak sembarangan bicara. Bahkan Habiburokhman berulang kali menyebut pernyataan Arief tidak mewakili Partai Gerindra. Selain itu, Arief juga tidak diperkenankan untuk berbicara atas nama Partai Gerindra.
Habiburokhman juga dimintanya untuk meminta maaf kepada rakyat karena Gerindra menjadi partai besar karena dukungan rakyat.
Namun keinginan tersebut ditolak Arief. Dia menegaskan tidak akan pernah maaf terkait pernyataan soal isu PKI. "Tidak akan pernah (minta maaf-red)," ujar Arief Poyuono kepada SINDOnews, Jumat (19/6/2020).
Arief mengatakan PKI adalah partai yang ideologinya sudah dilarang sejak Orde Baru berkuasa. "PKI itu partai yang ideologinya sudah dilarang dari zaman rikiplik, Orde Baru berkuasa, dan ada TAP MPR yang melarang," ujar ketua umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini.
Arief melanjutkan jika ada masyarakat yang menganut dan mendirikan partai berhaluan komunis pasti dibubarkan oleh pemerintah. Dia menambahkan, orang-orang yang menganut ideologi komunis itu akan berurusan dengan hukum.
"Nah sudah ada belum yang ditangkap aparat hukum selama ini akibat menganut paham komunis? Buktikan dan tunjukkan. Jelas isu PKI bangkit itu adalah buatan para kadrun yang banyak bersembunyi di partai yang eksis sekarang ini," tuturnya. ( )
Menanggapi sikap Arief, Habiburokhman meminta Arief tidak lupa diri."Aneh, Arief Poyuono bilang Habiburokhman itu siapa? Waduh jangan lupa kacang pada kulit, jangan tiru malin kundang. Terlepas dia itu dulu murid saya, saat ini saya salah pimpinan Majelis Kehormatan DPP Gerindra, atas nama partai berwenang memanggil kader terlapor," tuturnya.
Seperti diketahui, Gerindra gerah terhadap pernyataan Arief yang menyebut isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak ada. Isu itu diembuskan oleh pihak yang disebutnya "kardun".
Habiburokhman pun mengingatkan Arief untuk tidak sembarangan bicara. Bahkan Habiburokhman berulang kali menyebut pernyataan Arief tidak mewakili Partai Gerindra. Selain itu, Arief juga tidak diperkenankan untuk berbicara atas nama Partai Gerindra.
Habiburokhman juga dimintanya untuk meminta maaf kepada rakyat karena Gerindra menjadi partai besar karena dukungan rakyat.
Namun keinginan tersebut ditolak Arief. Dia menegaskan tidak akan pernah maaf terkait pernyataan soal isu PKI. "Tidak akan pernah (minta maaf-red)," ujar Arief Poyuono kepada SINDOnews, Jumat (19/6/2020).
Arief mengatakan PKI adalah partai yang ideologinya sudah dilarang sejak Orde Baru berkuasa. "PKI itu partai yang ideologinya sudah dilarang dari zaman rikiplik, Orde Baru berkuasa, dan ada TAP MPR yang melarang," ujar ketua umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini.
Arief melanjutkan jika ada masyarakat yang menganut dan mendirikan partai berhaluan komunis pasti dibubarkan oleh pemerintah. Dia menambahkan, orang-orang yang menganut ideologi komunis itu akan berurusan dengan hukum.
"Nah sudah ada belum yang ditangkap aparat hukum selama ini akibat menganut paham komunis? Buktikan dan tunjukkan. Jelas isu PKI bangkit itu adalah buatan para kadrun yang banyak bersembunyi di partai yang eksis sekarang ini," tuturnya. ( )
Menanggapi sikap Arief, Habiburokhman meminta Arief tidak lupa diri."Aneh, Arief Poyuono bilang Habiburokhman itu siapa? Waduh jangan lupa kacang pada kulit, jangan tiru malin kundang. Terlepas dia itu dulu murid saya, saat ini saya salah pimpinan Majelis Kehormatan DPP Gerindra, atas nama partai berwenang memanggil kader terlapor," tuturnya.
(dam)
tulis komentar anda