TNI Lembaga Negara Paling Dipercaya Selama 12 Tahun Terakhir

JAKARTA - Dalam survei nasional yang dirilis Indikator, TNI menjadi lembaga negara paling dipercaya publik selama 12 tahun terakhir. Padahal, di awal era reformasi TNI tidak mendapatkan kepercayaan tinggi, bahkan dipersalahkan oleh masyarakat karena selalu dikaitkan dengan masa Orde Baru.

“Ada kabar baiknya TNI misalnya di masa-masa awal dikaitkan dengan rezim orde baru, trustnya waktu itu tidak tinggi, coba lihat, saya punya tulisan sebuah book chapter, TNI baru 2010-an ke atas yang kita punya data yang menunjukkan trust-nya sangat tinggi. Jadi the most trusted institution itu TNI,” kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei daring yang bertajuk “Trust Terhadap Institusi Politik, Isu-isu Terakhir dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu Serentak 2024”, Minggu (3/4/2022).



Menurut Burhan perubahan tingkat kepercayaan terhadap TNI terjadi karena perubahan persepsi masyarakat. Di masa awal reformasi, masyarakat mengaitkan TNI dengan rezim Orde Baru. Pengaitan itu dan baru berhenti mulai hilang setelah dua dekade lebih reformasi.



Burhan mengatakan Indikator memiliki data dalam kurun waktu kurang lebih 12 tahun. “Sebelumnya kita enggak punya data, tapi kita lihat awal-awal reformasi kita lihat publik menyalahkan TNI sebagai pihak yang bertanggung jawab atas 32 tahun masa pemerintahan otoritarian Soeharto,” paparnya.

Tapi, sambung Burhan, selama 12 tahun ini orang sudah mulai menganggap TNI berbeda dengan sebelumnya. Ini karena TNI telah menarik jarak dari partai politik. Dulu TNI masuk ke dalam urusan pemerintahan melalui dwifungsi TNI tapi pasca reformasi, TNI menjadi lembaga profesional.

“Interaksi (TNI) dalam politik praktis yang sangat pekat membuat masyarakat muak pada zaman orde baru dulu, sekarang masyarakat percaya kepada TNI karena TNI mandiri, professional, tidak mau masuk yang bukan bidangnya,” ungkap Burhan.

Data survei lengkapnya, TNI sangat percaya dan cukup percaya 86%, sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali 7%; Presiden, sangat percaya dan cukup percaya 85%, sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali 14%; Mahkamah Agung (MA), sangat percaya dan cukup percaya 79%, sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali 18%; Mahkamah Konstitusi (MK), sangat percaya dan cukup percaya 78%, sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali 17%; Polri, sangat percaya dan cukup percaya 76%, sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali 24%; Pengadilan, sangat percaya dan cukup percaya 74%, sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali 22%.

Kemudian KPK, sangat percaya dan cukup percaya 74%, sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali 24%; Kejaksaan, sangat percaya dan cukup percaya 74%, sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali 23%; MPR RI, publik sangat percaya dan cukup percaya 67%, sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali 30%; DPD RI, publik sangat percaya dan cukup percaya 65%, sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali 32%; DPR, sangat percaya dan cukup percaya 61%, publik sedikit percaya DPR dan tidak percaya sama sekali 26%; dan Parpol, sangat percaya dan sedikit percaya 54%, sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali 42%.