Kala SBY dan Prabowo Saling Hormat Ketika Bertemu di Unhan

Kamis, 13 Januari 2022 - 12:45 WIB
Menhan Prabowo Subianto memberikan hormat kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Unhan Sentul, Bogor, Jabar, Rabu (12/1/2022). FOTO/Instagram Fraksi Partai Gerindra
JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) dalam penganugerahan Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan bidang Kedokteran Militer kepada mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Jawa Barat. Dua pensiunan jenderal itu pun saling memberikan hormat.

Hal ini diketahui dari unggahan foto di akun resmi Instagram milik Fraksi Partai Gerindra, Rabu (12/1/2022). Prabowo yang mengenakan jasa warna biru lengkap dengan peci hitam di kepala memberikan hormat kepada SBY yang mengenakan jasa warna hitam lengkap dengan dasi garis-garis. Berada di samping keduanya Terawan Agus Putranto.

"Prabowo Subianto memberikan hormat kepada Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono," tulis Fraksi Partai Gerindra dalam keterangan fotonya dikutip, Kamis (13/1/2022).

Pengukuhan Letjen (purn) Terawan Agus Putranto dilakukan dalam sidang senat terbuka pengukuhan gelar profesor kehormatan ilmu pertahanan bidang kedokteran militer pada Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan Sentul, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). Dengan pemberian gelar tersebut, mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto itu memiliki gelar Prof DR Dr Terawan Agus Putranto, Sp Rad (K) RO.



Dalam sambutannya, Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian mengatakan, Terawan dinilai mampu menciptakan dan merumuskan pertahanan kesehatan nasional melalui sebuah teori yang terkait dengan metode 'cuci otak' pada penderita stroke. Brain washing ini bukan cuci otak yang selama ini dipahami masyarakat, melainkan endovaskular treatment atau neurovaskular intervention yang mana teknik dasarnya adalah dsa (digital substraction angiography) yang berguna untuk diagnostik. Teori yang dikembangkan tersebut rupanya sudah diaplikasikan di Jerman dengan nama Terawan Theory.

"Teori yang dikembangkan sejak tahun 1990-an dapat mengurangi paparan radiasi dalam otak dan terbukti sampai saat banyak pasien yang tertolong dari serangan stoke," katanya.

Baca juga: Mantan Menkes Terawan Dapat Gelar Profesor Kehormatan Kedokteran Militer Unhan



Dalam sidang senat terbuka, Terawan memaparkan orasi ilmiah yang berjudul "Peran Kesehatan Militer dalam Mendukung Ketahanan Kesehatan Nasional". Menurutnya, seiring dengan majunya perkembangan ilmu dan teknologi menyebabkan terciptanya globalisasi dalam berbagai bidang. Hal ini membuat tantangan yang dihadapi menjadi semakin kompleks dan dapat berimplikasi pada pertahanan negara. Tantangan yang ada pada saat ini tidak hanya ancaman di bidang militer, namun juga ancaman pada bidang nonmiliter atau gabungan dari keduanya.

"Kesehatan militer merupakan bagian dari sistem pertahanan negara dalam menghadapi tantangan tersebut," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More