Kepemimpinan AHY Solid, Tren Elektabilitas Demokrat Terus Naik
Selasa, 07 Desember 2021 - 13:00 WIB
JAKARTA - Hasil survei dua lembaga terkemuka menunjukkan tren elektabilitas Partai Demokrat cenderung terus naik. Demikian pula dengan elektabilitas Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) .
Ini tidak lepas dari kepemimpinan Partai Demokrat yang solid, serta mampu merangkul semua elemen masyarakat. Tren kenaikan ini tercermin dalam survei nasional yang dilakukan Indikator maupun Polmatrix, yang dirilis secara terpisah pada hari Minggu (5/12/2021).
Survei Indikator menunjukkan tren elektabilitas Partai Demokrat terus naik dari 4,6% (Jan 2020), 5,6% (Sep 2020), 5,4% (Jan 2021), 7,5% (Apr 2021), 9% (Jul 2021) hingga 10% (Des 2021).
Dengan angka elektabilitas 10% tersebut, Partai Demokrat berada pada urutan keempat partai dengan elektabilitas tertinggi setelah PDIP (26,4%), Gerindra (15,2%), dan hanya berselisih tipis dengan Golkar (10,6%) pada akhir tahun 2021 ini.
Survei Indikator diselenggarakan antara 2-6 November 2021, terhadap 2.020 responden dengan toleransi kesalahan 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
Tren serupa ditunjukkan oleh survei nasional dari Polmatrix yang dirilis pada hari yang sama. Tren elektabilitas Partai Demokrat bergerak naik dari 3,8% (Mei 2020), 3,7% (Sep 2020), 7,5% (Des 2020), 8,1% (Apr 2021), 11,3% (Agt 2021) dan 9% (Des 2021).
Perolehan elektabilitas 9% ini mendudukkan Partai Demokrat dalam empat besar partai dengan elektabilitas tertinggi bersama PDIP (15,8%), Gerindra (11%) dan hanya berselisih tipis dengan PKB (9,4%).
Tren ektabilitas Ketum AHY juga terus naik, dari 2,7% (Mei 2020), 2,5% (Sep 2020), 2,3% (Des 2020), 3,4% (Apr 2021), 4,5% (Agt 2021), dan 4,2% (Des 2021). Survei Polmatrix diselenggarakan pada periode 21-30 November 2021 terhadap 2.000 responden dengan toleransi kesalahan 2,2% dan tingkat kepercayaan 95%.
Tren kenaikan survei ini, menurut Kepala Balitbang DPP Partai Demokrat Tomi Satryatomo tidak lepas dari kemenangan AHY atas Moeldoko yang mencoba merebut Demokrat dari tangan AHY dengan cara inkonstitusional. "Ini bukan hanya menunjukkan AHY mampu mengikuti lika-liku hukum tapi juga kemampuan politik AHY untuk merangkul elemen-elemen kekuasaan lainnya," ujar Tomi.
Ini tidak lepas dari kepemimpinan Partai Demokrat yang solid, serta mampu merangkul semua elemen masyarakat. Tren kenaikan ini tercermin dalam survei nasional yang dilakukan Indikator maupun Polmatrix, yang dirilis secara terpisah pada hari Minggu (5/12/2021).
Survei Indikator menunjukkan tren elektabilitas Partai Demokrat terus naik dari 4,6% (Jan 2020), 5,6% (Sep 2020), 5,4% (Jan 2021), 7,5% (Apr 2021), 9% (Jul 2021) hingga 10% (Des 2021).
Dengan angka elektabilitas 10% tersebut, Partai Demokrat berada pada urutan keempat partai dengan elektabilitas tertinggi setelah PDIP (26,4%), Gerindra (15,2%), dan hanya berselisih tipis dengan Golkar (10,6%) pada akhir tahun 2021 ini.
Survei Indikator diselenggarakan antara 2-6 November 2021, terhadap 2.020 responden dengan toleransi kesalahan 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
Tren serupa ditunjukkan oleh survei nasional dari Polmatrix yang dirilis pada hari yang sama. Tren elektabilitas Partai Demokrat bergerak naik dari 3,8% (Mei 2020), 3,7% (Sep 2020), 7,5% (Des 2020), 8,1% (Apr 2021), 11,3% (Agt 2021) dan 9% (Des 2021).
Perolehan elektabilitas 9% ini mendudukkan Partai Demokrat dalam empat besar partai dengan elektabilitas tertinggi bersama PDIP (15,8%), Gerindra (11%) dan hanya berselisih tipis dengan PKB (9,4%).
Tren ektabilitas Ketum AHY juga terus naik, dari 2,7% (Mei 2020), 2,5% (Sep 2020), 2,3% (Des 2020), 3,4% (Apr 2021), 4,5% (Agt 2021), dan 4,2% (Des 2021). Survei Polmatrix diselenggarakan pada periode 21-30 November 2021 terhadap 2.000 responden dengan toleransi kesalahan 2,2% dan tingkat kepercayaan 95%.
Tren kenaikan survei ini, menurut Kepala Balitbang DPP Partai Demokrat Tomi Satryatomo tidak lepas dari kemenangan AHY atas Moeldoko yang mencoba merebut Demokrat dari tangan AHY dengan cara inkonstitusional. "Ini bukan hanya menunjukkan AHY mampu mengikuti lika-liku hukum tapi juga kemampuan politik AHY untuk merangkul elemen-elemen kekuasaan lainnya," ujar Tomi.
tulis komentar anda