Dudung Abdurachman, dari Loper Koran Kini Jadi KSAD

Rabu, 17 November 2021 - 11:18 WIB
Letnan Jenderal (Letjen) TNI Dudung Abdurachman. Foto/Dok.SINDOnews
JAKARTA - Letnan Jenderal (Letjen) TNI Dudung Abdurachman akan dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Dudung menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang naik menjadi Panglima TNI.

Bagaimana sepak terjang Dudung di dunia militer? Dudung Abdurachman saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Alumnus Akmil 1988 ini diangkat sebagai Pangkostrad sejak 25 Mei 2021 setelah dinilai sukses mengemban amanah sebagai Panglima Kodam Jaya (Pangdam Jaya).

Pada November 2020, nama Dudung sempat disorot karena aksinya mencopot baliho bergambar baliho Habib Rizieq Shihab yang saat itu menjadi pemimpin Front Pembela Islam (FPI). Dia beralasan aksinya tersebut sebagai tanda bahwa semua pihak harus taat terhadap hukum yang ada di Indonesia, termasuk dalam urusan pemasangan baliho. Di saat yang sama Dudung juga melontarkan wacana agar FPI dibubarkan.





Pada Mei 2021, Mayjen Dudung kembali menunjukkan ketegasannya dengan pernyataan komitmen untuk menumpas perilaku premanisme debt collector di wilayah Jabodetabek. Hal itu disampaikan sebagai respons atas aksi para debt collector yang sudah meresahkan, di antaranya kasus perampasan mobil yang tengah dikendarai anggota TNI saat hendak mengantar orang sakit.

Menjadi seorang tentara adalah keinginan Dudung sejak kecil yang lahir di Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965. Profesi itu selalu memanggilnya karena dia hidup dan tinggal di barak. Ayahnya, Nasuha adalah PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi. Menjadi anggota TNI didambakan sebagai upaya meringankan beban ibunya, Nasyati dalam membiayai pendidikan delapan saudara kandungnya.

Berbagai pekerjaan pernah dilakukannya untuk membantu sang ibunda. Selain berjualan koran, dia juga menjual kue tampah di perempatan Jalan Belitung di sekitar Kodam III/Siliwangi. Menjadi loper koran dia lakukan ketika duduk di bangku SMA Negeri 9 Bandung. Pekerjaan itu dilakukan Dudung sebelum berangkat sekolah.

Di usia belia, dia sadar hidup itu juga berisi kerja keras, tekad, dan upaya yang tanggap untuk mengejar mimpi. Apa yang tampak sebagai keberhasilan saat ini, menurut dia, sebetulnya hasil jatuh bangun yang lama dan dalam, yang orang lain tak pernah melihatnya.

Dudung Abdurachman lahir di Bandung, Jawa Barat pada 16 November 1965. Ia menyelesaikan pendidikan dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972-1985). Setelah lulus SMA pada 1985, Dudung mendaftar Akabri Darat. Ia lulusan Akademi Milier (Akmil) 1988 dari kecabangan infanteri dengan menyandang pangkat letnan dua (letda). Di tahun yang sama, dia juga menjalani pendidikan Sesarcabif. Dia juga pernah digembleng di Diklapa-I, Diklapa-II, Seskoad, dan Lemhannas.

Selain itu, Dudung menyandang gelar akademik sarjana ekonomi (SE) dan magister manajemen (MM). Kepedihan hidup di masa kecil dan kepatuhan serta cintanya kepada kedua orang tua, justru menjadi pendorong semangatnya sampai ke titik tertinggi.

Berdasarkan perjalanan kariernya, Dudung pernah menjabat sebagai Dandim 0406/Musi Rawas, Dandim 0418/Palembang, Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010-2011), Danrindam II/Sriwijaya (2011), dan Dandenma Mabes TNI. Tak hanya itu, dia juga pernah menjabat Wagub Akmil (2015-2016), Staf Khusus Kasad (2016-2017), Waaster Kasad (2017-2018), Gubernur Akmil (2018-2020), dan Pangdam Jaya sejak 2020 hingga 2021.

Pada 2021, Dudung dipercaya memegang posisi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Dengan pelantikan Dudung sebagai KSAD, bintang emas di pundak Dudung akan bertambah satu. Artinya, penunjukan ini menjadi promosi jenderal bintang empat baginya alias menjadi Jenderal TNI.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More