Ganjar Pranowo Dinilai Tidak Akan Tergiur Tawaran Partai Golkar
Jum'at, 12 November 2021 - 19:16 WIB
JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dinilai tak akan tergiur dengan tawaran Partai Golkar yang siap menampungnya pada kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Pasalnya, Ganjar akan terancam kehilangan pemilih dengan basis massa Jateng jika meninggalkan PDIP.
"Ganjar tetap saya yakin tidak akan terpancing mau diusung parpol lain. Ganjar sadar diri kalau diusung parpol lain bisa kehilangan segmen pemilih di Jawa Tengah. Sebab pemilih daerah tersebut party ID-nya masih tinggi," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago lewat pesan singkat kepada SINDOnews, Jumat (12/11/2021).
Pangi mengatakan segmen pemilih di Jateng lebih cenderung memilih partai dalam hal ini PDIP ketimbang melihat figurnya. Karena itu, menurutnya wajar saja siapa yang diusung PDIP cenderung diikuti pemilih basisnya di Jateng.
"Kalau Ganjar maju lewat parpol lain tidak ada jaminan basis lumbung pemilih Jawa Tengah bakal memilih Ganjar. Segmennya bisa hilang," tandas Pangi.
Menurut dia, Ganjar akan tetap kuat jika bersama PDIP. Ganjar dinilai berpotensi kalah jika memaksakan diri maju di Pilpres 2024 lewat partai politik lain.
"Sebab mesin PDIP nggak bisa diremehkan, basis Ganjar di Jawa Tengah sebagai lumbung elektoral di Jawa bisa hilang. Sementara Pilpres itu kemenangannya adalah Jawa, Jawa adalah kunci. Ganjar kalau ingin menang harus tetap kendaraannya PDIP, itu sangat realistis," paparnya.
"Itu mengapa calon gubernur sekalipun elektabilitasnya rendah, tapi kalau PDIP yang mengusung berdasarkan pengalaman 20 tahun terakhir nggak pernah jagoan PDIP kalah di Jawa Tengah," sambungnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Nurdin Halid menegaskan partainya telah sepakat mengusung Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (Capres) 2024. Namun, sampai saat ini belum ada calon wakil presiden (Cawapres) yang diusung dari Partai Golkar.
"Jadi Ganjar Pranowo itu tidak usah khawatir. Dia kalau tidak dapat tempat di partainya, ada Partai Golkar yang selalu terbuka untuk dia," kata Nurdin Halid dalam Dialektika Demokrasi yang bertajuk "Fenomena Kemunculan Relawan Capres Sejak Dini: Siapa Punya Ambisi?" di Media Center DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/11/2021).
Namun, Ganjar Pranowo menanggapi dingin tawaran Partai Golkar tersebut. Ganjar mengaku tidak memikirkan urusan Pemilu saat ini.
“Saya konsentrasi urus dampak pandemi. Ekonomi perlu digenjot, PTM sekolah perlu mendapatkan pengawasan. Kami juga lagi siaga bencana karena hujan mulai turun,” ujar Ganjar kepada SINDOnews, Kamis (11/11/2021).
"Ganjar tetap saya yakin tidak akan terpancing mau diusung parpol lain. Ganjar sadar diri kalau diusung parpol lain bisa kehilangan segmen pemilih di Jawa Tengah. Sebab pemilih daerah tersebut party ID-nya masih tinggi," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago lewat pesan singkat kepada SINDOnews, Jumat (12/11/2021).
Pangi mengatakan segmen pemilih di Jateng lebih cenderung memilih partai dalam hal ini PDIP ketimbang melihat figurnya. Karena itu, menurutnya wajar saja siapa yang diusung PDIP cenderung diikuti pemilih basisnya di Jateng.
"Kalau Ganjar maju lewat parpol lain tidak ada jaminan basis lumbung pemilih Jawa Tengah bakal memilih Ganjar. Segmennya bisa hilang," tandas Pangi.
Menurut dia, Ganjar akan tetap kuat jika bersama PDIP. Ganjar dinilai berpotensi kalah jika memaksakan diri maju di Pilpres 2024 lewat partai politik lain.
"Sebab mesin PDIP nggak bisa diremehkan, basis Ganjar di Jawa Tengah sebagai lumbung elektoral di Jawa bisa hilang. Sementara Pilpres itu kemenangannya adalah Jawa, Jawa adalah kunci. Ganjar kalau ingin menang harus tetap kendaraannya PDIP, itu sangat realistis," paparnya.
"Itu mengapa calon gubernur sekalipun elektabilitasnya rendah, tapi kalau PDIP yang mengusung berdasarkan pengalaman 20 tahun terakhir nggak pernah jagoan PDIP kalah di Jawa Tengah," sambungnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Nurdin Halid menegaskan partainya telah sepakat mengusung Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (Capres) 2024. Namun, sampai saat ini belum ada calon wakil presiden (Cawapres) yang diusung dari Partai Golkar.
"Jadi Ganjar Pranowo itu tidak usah khawatir. Dia kalau tidak dapat tempat di partainya, ada Partai Golkar yang selalu terbuka untuk dia," kata Nurdin Halid dalam Dialektika Demokrasi yang bertajuk "Fenomena Kemunculan Relawan Capres Sejak Dini: Siapa Punya Ambisi?" di Media Center DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/11/2021).
Namun, Ganjar Pranowo menanggapi dingin tawaran Partai Golkar tersebut. Ganjar mengaku tidak memikirkan urusan Pemilu saat ini.
“Saya konsentrasi urus dampak pandemi. Ekonomi perlu digenjot, PTM sekolah perlu mendapatkan pengawasan. Kami juga lagi siaga bencana karena hujan mulai turun,” ujar Ganjar kepada SINDOnews, Kamis (11/11/2021).
(kri)
tulis komentar anda