HUT ke-60, Menlu Ajak Negara GNB Terapkan Dasasila Bandung dalam Menghadapi Pandemi
Senin, 11 Oktober 2021 - 20:38 WIB
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membeberkan pentingnya penerapan Dasasila Bandung dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan Retno saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun ke-60 Gerakan Non Blok (GNB) .
“Hari ini, kita merayakan lahirnya Gerakan Non Blok yang ke 60 tahun telah berlalu. Namun tantangan kita tetap jika tidak berlipat ganda termasuk pandemi dan perubahan iklim,” kata Retno, Senin (11/10/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI mengkaji peran Dasasila Bandung di masa pandemi Covid-19. Retno juga mengajak para kepala negara dan kepala pemerintahan negara GNB untuk bersatu melawan Covid-19. Retno menyampaikan tiga hal penting yang terkandung dalam Dasasila Bandung yang perlu diprioritaskan negara GNB.
Retno menyebut, Dasasila Bandung membekali seperangkat nilai dalam menghadapi tantangan zaman, setidaknya di tiga bidang. Pertama, mempromosikan kesetaraan antar bangsa. Ketimpangan akses terhadap vaksin terus berlangsung. ”Diskriminasi dan politisasi vaksin semakin memperlebar ketimpangan dan menciptakan pemulihan yang tidak merata. Kesetaraan vaksin adalah ujian moral terbesar di hadapan kita,” ucapnya.Baca Juga: Gerakan Non Blok bersatu hadapi Israel
Retno mengatakan, Dasasila Bandung menyerukan kesetaraan di antara semua bangsa. “Inilah mengapa GNB harus bertindak dalam persatuan dan solidaritas untuk mendorong pemerataan distribusi dan akses vaksin yang setara,” ucapnya.
Kedua, mengedepankan nilai-nilai kerja sama. Persaingan geopolitik mengancam cara bekerja sama dalam mengatasi pandemi dan tantangan global lainnya. Tantangan terbesar kemanusiaan, perubahan iklim, tidak dapat di atasi dengan pendekatan zero-sum. ”Dasasila Bandung mengajak kita untuk mengedepankan kepentingan bersama dan kerja sama,” paparnya.
Ketiga, penghormatan terhadap keadilan. “Kami masih berutang kepada rakyat Palestina sebuah negara Palestina merdeka yang telah lama tertunda. Prinsip Bandung mengamanatkan GNB untuk mendukung Palestina dalam memperjuangkan keadilan,” tandasnya.
Selain itu, Retno juga mengutip pernyataan Presiden Soekarno yang meminta agar jangan pernah melupakan sejarah. “Hari ini, saat kami menandai berdirinya GNB, saya ingin meminta dukungan Anda yang berharga, dalam mendukung niat Indonesia untuk menominasikan arsip KTT GNB ke-1 pada 1961 di Beograd sebagai Memori Dunia UNESCO. Biarlah sejarah Gerakan ini mengingatkan kita akan nilai-nilai kita, cita-cita dan prinsip kita. Pastikan nilai-nilai, cita-cita dan prinsip-prinsip tersebut terpenuhi. Bersama-sama kita dapat membangun dunia yang lebih baik dan lebih kuat,” ujarnya
“Hari ini, kita merayakan lahirnya Gerakan Non Blok yang ke 60 tahun telah berlalu. Namun tantangan kita tetap jika tidak berlipat ganda termasuk pandemi dan perubahan iklim,” kata Retno, Senin (11/10/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI mengkaji peran Dasasila Bandung di masa pandemi Covid-19. Retno juga mengajak para kepala negara dan kepala pemerintahan negara GNB untuk bersatu melawan Covid-19. Retno menyampaikan tiga hal penting yang terkandung dalam Dasasila Bandung yang perlu diprioritaskan negara GNB.
Retno menyebut, Dasasila Bandung membekali seperangkat nilai dalam menghadapi tantangan zaman, setidaknya di tiga bidang. Pertama, mempromosikan kesetaraan antar bangsa. Ketimpangan akses terhadap vaksin terus berlangsung. ”Diskriminasi dan politisasi vaksin semakin memperlebar ketimpangan dan menciptakan pemulihan yang tidak merata. Kesetaraan vaksin adalah ujian moral terbesar di hadapan kita,” ucapnya.Baca Juga: Gerakan Non Blok bersatu hadapi Israel
Retno mengatakan, Dasasila Bandung menyerukan kesetaraan di antara semua bangsa. “Inilah mengapa GNB harus bertindak dalam persatuan dan solidaritas untuk mendorong pemerataan distribusi dan akses vaksin yang setara,” ucapnya.
Kedua, mengedepankan nilai-nilai kerja sama. Persaingan geopolitik mengancam cara bekerja sama dalam mengatasi pandemi dan tantangan global lainnya. Tantangan terbesar kemanusiaan, perubahan iklim, tidak dapat di atasi dengan pendekatan zero-sum. ”Dasasila Bandung mengajak kita untuk mengedepankan kepentingan bersama dan kerja sama,” paparnya.
Ketiga, penghormatan terhadap keadilan. “Kami masih berutang kepada rakyat Palestina sebuah negara Palestina merdeka yang telah lama tertunda. Prinsip Bandung mengamanatkan GNB untuk mendukung Palestina dalam memperjuangkan keadilan,” tandasnya.
Selain itu, Retno juga mengutip pernyataan Presiden Soekarno yang meminta agar jangan pernah melupakan sejarah. “Hari ini, saat kami menandai berdirinya GNB, saya ingin meminta dukungan Anda yang berharga, dalam mendukung niat Indonesia untuk menominasikan arsip KTT GNB ke-1 pada 1961 di Beograd sebagai Memori Dunia UNESCO. Biarlah sejarah Gerakan ini mengingatkan kita akan nilai-nilai kita, cita-cita dan prinsip kita. Pastikan nilai-nilai, cita-cita dan prinsip-prinsip tersebut terpenuhi. Bersama-sama kita dapat membangun dunia yang lebih baik dan lebih kuat,” ujarnya
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda