Soliditas dan Kerja Keras Kunci PDIP Raih Kemenangan di Pemilu 2024
Sabtu, 09 Oktober 2021 - 22:06 WIB
JAKARTA - Tiga pilar PDI Perjuangan (PDIP) dan kader di wilayah Papua Barat diminta untuk terus bekerja keras, solid, kompak karena ada Kongres PDIP telah menargetkan untuk kembali meraih kemenangan di Pemilu 2024.
"Kita sudah menang dua kali pada 2014, 2019, jangan sampai 2024 kalau secara nasional kita menang, tapi kalah Papua Barat," kata Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPP PDIP Sukur Nababan dalam rapat kerja daerah (Rakerda) DPD PDIP Papua Barat di Manokwari, Sabtu, (9/10/2021).
Sukur yang merupakan Ketua DPP PDIP Bidang Keanggotaan dan Organisasi tiba di Papua Barat bersama rombongan yakni: Ketua DPP Komarudin Watubun, Wasekjen PDIP Arif Wibowo, dan anggota DPR-RI Aria Bima.
Sukur membuka Rakerda dengan mengajak rombongan yang hadir bersamanya di Manokwari dan Ketua DPD PDIP Markus Waran memukul tifa sebagai simbol pembukaan Rakerda. Rakerda dihadiri para pengurus dan anggota fraksi PDIP dari seluruh wilayah di Papua Barat serta kepala daerah yang diusung PDIP.
Selain mengingatkan target PDIP, Sukur juga menggarisbawahi soal peran Partai dalam menjaga persatuan karena tujuan partai dan ideologi partai adalah Pancasila dan tujuannya mewujudkan Indonesia yang Trisakti.
"Kita ada di dalam partai, maka kita ditugaskan oleh partai. Ada yang di eksekutif seperti pak bupati, ada saya ada yang legislatif anggota DPR, ada DPRD, kita ditugaskan untuk menjaga Pancasila, membumikan Pancasila, menjaga keberagaman, menjaga NKRI. Itu tugas kita dan apa pun konsekuensinya kita hadapi," tambah Sukur.
Di kesempatan yang sama, Ketua DPD PDIP Provinsi Papua Barat, Markus Waran yang juga merupakan Bupati Manokwari Selatan menyebutkan melalui rakerda dibicarakan dan diselaraskan kondisi pada tiga pilar partai untuk menjadi acuan kerja bersama.
Sementara itu, Komarudin mengatakan PDIP memberi perhatian terhadap Papua apalagi ada faktor kesejarahan.
"Kita memang ada perhatian khusus di Papua, karena memang banyak hal yang harus kita dikerjakan. Apalagi terakhir regulasi khusus, jadi otonomi khusus itu dulu waktu Indonesia merdeka, Papua masih pakai mata uang Irian Barat, itu salah satu bentuk Bung Karno memberi otonomi kepada Papua. Habis kita merdeka, Otsus No. 21/2001, Bang Sabam Sirait ketua pansusnya dari PDIP. Sekarang yang nomor dua saya yang ketua pansusnya. Jadi kita punya tanggung jawab besar kepada Papua, makanya kita datang lengkap," papar Komarudin.
"Kita sudah menang dua kali pada 2014, 2019, jangan sampai 2024 kalau secara nasional kita menang, tapi kalah Papua Barat," kata Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPP PDIP Sukur Nababan dalam rapat kerja daerah (Rakerda) DPD PDIP Papua Barat di Manokwari, Sabtu, (9/10/2021).
Sukur yang merupakan Ketua DPP PDIP Bidang Keanggotaan dan Organisasi tiba di Papua Barat bersama rombongan yakni: Ketua DPP Komarudin Watubun, Wasekjen PDIP Arif Wibowo, dan anggota DPR-RI Aria Bima.
Sukur membuka Rakerda dengan mengajak rombongan yang hadir bersamanya di Manokwari dan Ketua DPD PDIP Markus Waran memukul tifa sebagai simbol pembukaan Rakerda. Rakerda dihadiri para pengurus dan anggota fraksi PDIP dari seluruh wilayah di Papua Barat serta kepala daerah yang diusung PDIP.
Selain mengingatkan target PDIP, Sukur juga menggarisbawahi soal peran Partai dalam menjaga persatuan karena tujuan partai dan ideologi partai adalah Pancasila dan tujuannya mewujudkan Indonesia yang Trisakti.
"Kita ada di dalam partai, maka kita ditugaskan oleh partai. Ada yang di eksekutif seperti pak bupati, ada saya ada yang legislatif anggota DPR, ada DPRD, kita ditugaskan untuk menjaga Pancasila, membumikan Pancasila, menjaga keberagaman, menjaga NKRI. Itu tugas kita dan apa pun konsekuensinya kita hadapi," tambah Sukur.
Di kesempatan yang sama, Ketua DPD PDIP Provinsi Papua Barat, Markus Waran yang juga merupakan Bupati Manokwari Selatan menyebutkan melalui rakerda dibicarakan dan diselaraskan kondisi pada tiga pilar partai untuk menjadi acuan kerja bersama.
Sementara itu, Komarudin mengatakan PDIP memberi perhatian terhadap Papua apalagi ada faktor kesejarahan.
"Kita memang ada perhatian khusus di Papua, karena memang banyak hal yang harus kita dikerjakan. Apalagi terakhir regulasi khusus, jadi otonomi khusus itu dulu waktu Indonesia merdeka, Papua masih pakai mata uang Irian Barat, itu salah satu bentuk Bung Karno memberi otonomi kepada Papua. Habis kita merdeka, Otsus No. 21/2001, Bang Sabam Sirait ketua pansusnya dari PDIP. Sekarang yang nomor dua saya yang ketua pansusnya. Jadi kita punya tanggung jawab besar kepada Papua, makanya kita datang lengkap," papar Komarudin.
tulis komentar anda