Kemnaker Puji Keberhasilan Program Desmigratif di Ponorogo
Senin, 27 September 2021 - 19:25 WIB

Kemnaker memuji keberhasilan program Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang berhasil mengubah Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, Jawa Timur.
PONOROGO - Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) memuji keberhasilan program Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang berhasil mengubah Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Atas dedikasi pendamping desa yang telah mengerahkan seluruh kemampuannya melalui program Desmigratif, maka kini wajah Desa Paringan telah banyak mengalami perubahan pesat.
"Terima kasih khususnya kepada Kepala Desa Paringan yang telah berhasil mengubah wajah Desa Paringan, karena 80 persen penduduknya adalah pekerja migran, " kata Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat berdialog dengan pendamping desa program Desmigratif di Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (25/9/2021).
Anwar Sanusi menyatakan sekitar tahun 1980-an fenomena orang keluar negeri merupakan suatu trend pertama kali untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (dulu TKW) di Arab Saudi, Malaysia, Taiwan, dan Korea, hingga ke Hongkong. Secara perlahan, warga Desa Paringan telah menjadi salah satu kantong pekerja migran karena banyak warganya yang bekerja di luar negeri.
"Potensi dan modal pengetahuan warga Pinaringan, yang sudah banyak di luar negeri, dibawa PMI ketika pulang dan itu akan menjadi kenangan yang diingat ketika mewujudkan suatu gagasan. Program Desmigratif ini intinya kalau berhasil harus kita tambah, " ujarnya.
Anwar Sanusi menambahkan Desmigratif adalah program perlindungan terhadap pekerja migran sejak dari kampung halaman yang bertujuan untuk memberikan pelindungan yang komprehensif bagi PMI dan keluarganya.
"Terima kasih khususnya kepada Kepala Desa Paringan yang telah berhasil mengubah wajah Desa Paringan, karena 80 persen penduduknya adalah pekerja migran, " kata Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat berdialog dengan pendamping desa program Desmigratif di Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (25/9/2021).
Anwar Sanusi menyatakan sekitar tahun 1980-an fenomena orang keluar negeri merupakan suatu trend pertama kali untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (dulu TKW) di Arab Saudi, Malaysia, Taiwan, dan Korea, hingga ke Hongkong. Secara perlahan, warga Desa Paringan telah menjadi salah satu kantong pekerja migran karena banyak warganya yang bekerja di luar negeri.
"Potensi dan modal pengetahuan warga Pinaringan, yang sudah banyak di luar negeri, dibawa PMI ketika pulang dan itu akan menjadi kenangan yang diingat ketika mewujudkan suatu gagasan. Program Desmigratif ini intinya kalau berhasil harus kita tambah, " ujarnya.
Anwar Sanusi menambahkan Desmigratif adalah program perlindungan terhadap pekerja migran sejak dari kampung halaman yang bertujuan untuk memberikan pelindungan yang komprehensif bagi PMI dan keluarganya.
Lihat Juga :