Pembangunan IKN Baru, Bappenas Teken MoU dengan Persatuan Insinyur
Sabtu, 21 Agustus 2021 - 03:35 WIB
JAKARTA - Upaya mematangkan rencana pembangunan ibu kota negara (IKN) baru terus dilakukan pemerintah. Terbaru Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menekan nota kesepahaman dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) untuk melakukan kajian dan implementasi program pembangunan IKN Baru.
Selain pembangunan IKN baru, nota kesepahaman tersebut juga meliputi kajian dan implementasi program Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan, Pembangunan Kepariwisataan serta Pembangunan Rendah Karbon / Ekonomi Hijau / Ekonomi Sirkular. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) diwakili oleh Ketua Umum PII, Heru Dewanto, sedang Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN / Bappenas) yang diwakili Sekretaris Kementerian PPN / Bappenas, Himawan Hariyoga. (Baca Juga :PKS Minta Pemerintah Setop Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara)
Heru Dewanto dalam sambutannya mengatakan untuk Indonesia yang lebih baik, semua pihak harus memberikan yang terbaik untuk negara, termasuk para insinyur yang menurutnya harus bisa memberikan yang terbaik untuk menjawab permasalahan-permasalahan di Indonesia. "Para insinyur tidak hanya dituntut untuk membangun energi baru terbarukan untuk menggantikan energi fosil, tapi juga ditantang untuk melakukan transisi energi menuju sistem ketenagalistrikan, yang mampu membuka potensi energi terbarukan di berbagai daerah di nusantara," ujarnya.
Menurut Heru Dewanto, para insinyur yang nanti terlibat dalam pembangunan IKN, tidak hanya ditantang untuk membangun kota yang smart, green, sustainable, modern, berstandar internasional dan bisa jadi identitas bangsa, akan tetapi juga ditantang untuk membangun IKN yang bisa mendorong perekonomian negara. "Menjadi big push strategi pemulihan ekonomi nasional, acuan standar baru ibukota dunia, menjadi cawan bagi ledakan kelahiran inovasi teknologi anak bangsa, dan menjadi pusat keuangan regional dan dunia yang baru," tegasnya.
Ketua Umum PII dalam kesempatan tersebut juga mengatakan para insinyur ditantang untuk mengubah paradigma ekonomi linear menjadi ekonomi sirkular, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi hijau yang berkualitas dan berkelanjutan. (Baca Juga :Pakar Rancang Kota UI: Pandemi Corona Buka Peluang Redesign Ibu Kota Negara)
Sekretaris Kementerian PPN / Bappenas, Himawan Hariyoga, dalam sambutannya mengatakan di kondisi saat ini, termasuk di kondisi pandemi, semua pihak tidak bisa lagi berpikir dengan cara yang sama. Kata dia, harus ada paradigma dan pendekatan baru yang diterapkan, termasuk dalam pembangunan nasional. "Kita memerlukan paradigma dan pendekatan baru dalam perumusan kebijakan pembangunan nasional, tidak cukup pemerintah bergerak sendirian, diperlukan kerjasama multipihak yang salah satunya dibutuhkan kerjasama dengan PII," ujarnya.
Ia juga berharap paradigma dan pendekatan baru, dapat diterapkan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru, yang rencananya dibangun di wilayah Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara yang keduanya masuk di wilayah Kalimantan Timur. "Pengembangan IKN sebagai ajang pengembangan inovasi dan teknologi para insinyur. IKN akan diarahkan sebagai kota dunia untuk semua, simbol negara maju," terangnya
Selain pembangunan IKN baru, nota kesepahaman tersebut juga meliputi kajian dan implementasi program Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan, Pembangunan Kepariwisataan serta Pembangunan Rendah Karbon / Ekonomi Hijau / Ekonomi Sirkular. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) diwakili oleh Ketua Umum PII, Heru Dewanto, sedang Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN / Bappenas) yang diwakili Sekretaris Kementerian PPN / Bappenas, Himawan Hariyoga. (Baca Juga :PKS Minta Pemerintah Setop Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara)
Heru Dewanto dalam sambutannya mengatakan untuk Indonesia yang lebih baik, semua pihak harus memberikan yang terbaik untuk negara, termasuk para insinyur yang menurutnya harus bisa memberikan yang terbaik untuk menjawab permasalahan-permasalahan di Indonesia. "Para insinyur tidak hanya dituntut untuk membangun energi baru terbarukan untuk menggantikan energi fosil, tapi juga ditantang untuk melakukan transisi energi menuju sistem ketenagalistrikan, yang mampu membuka potensi energi terbarukan di berbagai daerah di nusantara," ujarnya.
Menurut Heru Dewanto, para insinyur yang nanti terlibat dalam pembangunan IKN, tidak hanya ditantang untuk membangun kota yang smart, green, sustainable, modern, berstandar internasional dan bisa jadi identitas bangsa, akan tetapi juga ditantang untuk membangun IKN yang bisa mendorong perekonomian negara. "Menjadi big push strategi pemulihan ekonomi nasional, acuan standar baru ibukota dunia, menjadi cawan bagi ledakan kelahiran inovasi teknologi anak bangsa, dan menjadi pusat keuangan regional dan dunia yang baru," tegasnya.
Ketua Umum PII dalam kesempatan tersebut juga mengatakan para insinyur ditantang untuk mengubah paradigma ekonomi linear menjadi ekonomi sirkular, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi hijau yang berkualitas dan berkelanjutan. (Baca Juga :Pakar Rancang Kota UI: Pandemi Corona Buka Peluang Redesign Ibu Kota Negara)
Sekretaris Kementerian PPN / Bappenas, Himawan Hariyoga, dalam sambutannya mengatakan di kondisi saat ini, termasuk di kondisi pandemi, semua pihak tidak bisa lagi berpikir dengan cara yang sama. Kata dia, harus ada paradigma dan pendekatan baru yang diterapkan, termasuk dalam pembangunan nasional. "Kita memerlukan paradigma dan pendekatan baru dalam perumusan kebijakan pembangunan nasional, tidak cukup pemerintah bergerak sendirian, diperlukan kerjasama multipihak yang salah satunya dibutuhkan kerjasama dengan PII," ujarnya.
Ia juga berharap paradigma dan pendekatan baru, dapat diterapkan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru, yang rencananya dibangun di wilayah Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara yang keduanya masuk di wilayah Kalimantan Timur. "Pengembangan IKN sebagai ajang pengembangan inovasi dan teknologi para insinyur. IKN akan diarahkan sebagai kota dunia untuk semua, simbol negara maju," terangnya
(war)
tulis komentar anda