Dituding Tunggangi BEM UI, Partai Demokrat Bereaksi

Minggu, 04 Juli 2021 - 07:15 WIB
Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyebut meme keterlibatan partainya dengan aksi BEM UI adalah fitnah. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Partai Demokrat dikaitkan dengan aksi Badan Ekesekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang mengunggah meme Presiden Jokowi. Hal ini segera dibantah Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon melalui akun twitter pribadinya @jansen_jsp

"Bantahan kami: sejak siang tadi beredar lagi di WA & medsos FITNAH kpd @PDemokrat terkait gerakan Mahasiswa. Khususnya UI kemarin. Hentikanlah cara2 politik kotor begini. Mungkin yg membuat ini merasa bebas krn dilindungi, tp ingatlah dibawalah langit ini tdk ada yg abadi, teman," katanya.

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, munculnya 'meme' itu akumulasi sejak aksi BEM UI itu mencuat ke publik.

"Tuduhan yang segera ditempelkan ke Leon adalah ‘kaki tangan’ Cikeas karena tahun 2013 bertemu Ibu Ani di Istana.

Padahal, Leon Ketua BEM UI, ketika itu baru SMP kelas dua dan mewakili Jawa Tengah bersama dengan perwakilan seluruh Indonesia selaku Duta Sanitasi," ujarnya, Minggu (4/7/2021).





"Lalu, muncul berbagai meme di media sosial, mengait-ngaitkan langkah BEM UI dengan Partai Demokrat. Termasuk di antaranya dibiayai oleh Partai Demokrat, dengan memasang wajah Bapak SBY, Mas AHY, Bang Rachland, dan Bang AA (andi arief), secara bergantian," tambah Herzaky.

Menurut Zaky, sapaan akrabnya, beredarnya meme itu sebenarnya sudah terjadi beberapa waktu lalu. Tudingan Demokrat berada di balik aksi BEM UI itu diklaim telah diterima sejumlah kader dan pengurus partai melalui pesan WathsApp (WA). Dia menegaskan bahwa hal itu adalah fitnah.

"Hari ini, muncul kembali serangan ke WA-WA pengurus dan kader kami. Termasuk ke kontak dari rekan-rekan kami. Muncul pula berbagai akun IG dan twitter yang menyebarkan fitnah serupa," ujarnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More