Prabowo: Strategi Pertahanan Indonesia Defensif, Tak Menyerang Negara Mana Pun

Minggu, 13 Juni 2021 - 14:20 WIB
Menhan Prabowo Subianto menegaskan strategi pertahanan Indonesia menganut sistem defensif. Artinya Indonesia tak akan mengancam negara mana pun. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menegaskan strategi pertahanan Indonesia menganut sistem defensif. Artinya Indonesia tak akan mengancam negara mana pun.

Hal itulah yang menurut Prabowo membuat Indonesia disegani oleh negara lain. Pernyataan Prabowo ini disampaikan dalam tayangan video podcast Deddy Corbuzier yang diunggah, Minggu (13/6/2021).

Mulanya, Prabowo ditanya oleh Deddy Corbuzier terkait dengan perbandingan rencana anggaran Alpalhankam Indonesia yang selama 25 tahun hanya berjumlah Rp1.760 triliun. Deddy pun membandingkannya dengan negara Amerika Serikat yang nominalnya berkali-kali lipat ketimbang Indonesia. Disebut Deddy, jumlah yang dianggarkan Amerika Serikat mencapai USD600 miliar.



Baca juga: Soal Polemik Alpahankam Rp1.760 T, Prabowo: Masih Digodok, Belum Final



"Kita kan tidak ada niat untuk invasi apapun. Itu yang saya tegaskan di mana-mana, itu yang disukai tetangga kita. Indonesia tradisi kita, dan doktrin kita, wawasan pertahanan kita adalah defensif," kata Prabowo.

Dia menjelaskan, Indonesia akan melakukan perlawanan jika dirasa ada negara atau pihak lain yang mengancam kedaulatan negara atau berupaya menjajah kembali Indonesia. Sekali lagi, Prabowo menegaskan Indonesia enggan menginvansi atau menjajah negara mana pun.

"Kita akan membela diri kalau kita diserang, kita akan mempertahankan kemerdekaan kalau kita mau dijajah kembali. Tapi kita tak mau menjajah dan menyerang," ujarnya.

Baca juga: Prabowo Ungkap Ada Oknum yang Mau Jual Indonesia ke Negara Asing
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!