Konten Berbahaya Berseliweran, Ketua DPD Minta Pemerintah Tegas
Senin, 19 April 2021 - 15:27 WIB
JAKARTA - Aksi tawuran sekelompok anak di bawah umur yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur dalam rangka membuat konten TikTok perlu mendapat perhatian semua pihak, baik aparat kepolisian maupun orangtua.
Hal itu pun mendapat sorotan tajam Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), AA La Nyalla Mahmud Mattalitti yang menilai aksi tak terpuji itu justru menjadi konten yang dipertontonkan secara vulgar.
"Aksi-aksi membahayakan ini kerap dilakukan oleh anak-anak demi memenuhi kepuasan dan kehebatan. Konten yang dipertontonkan sudah tidak sehat baik secara fisik maupun psikologis, di samping amat membahayakan," kata La Nyalla, di sela reses di Bangkalan, Madura, Senin (19/4/2021).
Mantan Ketua Umum PSSI itu menuturkan, TikTok sering melakukan challenge atau tantangan. Tentu saja hal ini mengundang rasa penasaran dan memancing adrenalin anak-anak yang berdampak pada aktivitas membahayakan.
"Pemerintah harus melakukan tindakan preventif dan teguran kepada TikTok untuk membatasi konten-konten yang tidak sehat dan membahayakan. Ini terjadi di berbagai daerah. Negara harus melindungi anak-anak dan generasi muda kita," tegas senator daerah pemilihan Jawa Timur tersebut.
Sebagaimana diketahui, aksi tawuran oleh sekelompok anak di bawah umur terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Mereka saling serang menggunakan sarung yang diisi dengan kerikil. Aksi itu dilakukan untuk kepentingan konten YouTube dan TikTok.
Mereka terpecah kelompok di beberapa titik jalanan Kota Surabaya. Aksi itu dilakukan malam hari hingga jelang waktu sahur.
Hal itu pun mendapat sorotan tajam Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), AA La Nyalla Mahmud Mattalitti yang menilai aksi tak terpuji itu justru menjadi konten yang dipertontonkan secara vulgar.
"Aksi-aksi membahayakan ini kerap dilakukan oleh anak-anak demi memenuhi kepuasan dan kehebatan. Konten yang dipertontonkan sudah tidak sehat baik secara fisik maupun psikologis, di samping amat membahayakan," kata La Nyalla, di sela reses di Bangkalan, Madura, Senin (19/4/2021).
Mantan Ketua Umum PSSI itu menuturkan, TikTok sering melakukan challenge atau tantangan. Tentu saja hal ini mengundang rasa penasaran dan memancing adrenalin anak-anak yang berdampak pada aktivitas membahayakan.
"Pemerintah harus melakukan tindakan preventif dan teguran kepada TikTok untuk membatasi konten-konten yang tidak sehat dan membahayakan. Ini terjadi di berbagai daerah. Negara harus melindungi anak-anak dan generasi muda kita," tegas senator daerah pemilihan Jawa Timur tersebut.
Sebagaimana diketahui, aksi tawuran oleh sekelompok anak di bawah umur terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Mereka saling serang menggunakan sarung yang diisi dengan kerikil. Aksi itu dilakukan untuk kepentingan konten YouTube dan TikTok.
Mereka terpecah kelompok di beberapa titik jalanan Kota Surabaya. Aksi itu dilakukan malam hari hingga jelang waktu sahur.
(dam)
tulis komentar anda