Teror di Mabes Polri, Ini Komentar Sekum PP Muhammadiyah
Kamis, 01 April 2021 - 12:58 WIB
JAKARTA - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan aksi teror di Mabes Polri merupakan tamparan keras bagi aparatur keamanan khususnya kepolisian.
"Serangan teror di Mabes Polri ini merupakan tamparan keras bagi aparatur keamanan khususnya kepolisian karena dilakukan di jantung dari komando keamanan nasional," kata Mu'ti melalui rekaman video dikutip MNC Media, Kamis (1/4/2021).
Aksi teror lone wolf di Mabes Polri memberi pesan bahwa ancaman terorisme bukanlah masalah sederhana, tetapi sangat serius. Karenanya, Mu'ti berpesan agar semua pihak tidak memandang remeh hal ini, harus ada perhatian ekstra.
"Setelah peristiwa di Makassar dan sekarang di Mabes Polri semua pihak tidak bisa memandang ini secara biasa-biasa saja, harus ada perhatian sungguh sungguh dan pengamanan ekstra ketat khususnya kepada kepolisian," tuturnya.
Menurutnya, polisi selain harus memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat, juga harus melindungi dirinya sendiri. Mu'ti ingin semua pihak bekerja sama agar persoalan terorisme ini bisa teratasi dengan baik.
"Sekarang tidak ada lagi alasan kita untuk saling menyalahkan, sekarang saatnya kita semua bekerja sama bagaimana ancaman terorisme dapat segera diatasi dan Indoensia dalam keadaan yang aman," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, seorang perempuan berinisial ZA masuk Mabes Polri, kemarin sore. Ia nampak membawa senjata api dan sempat menembak enam kali secara sporadis. Namun, ZA akhirnya ditembak mati polisi.
Setelah peristiwa itu, Densus 88 Antiteror bergerak cepat menuju kediaman terduga teroris yang berada di Jakarta Timur. Dari rumah terduga pelaku ditemukan surat wasiat.
"Serangan teror di Mabes Polri ini merupakan tamparan keras bagi aparatur keamanan khususnya kepolisian karena dilakukan di jantung dari komando keamanan nasional," kata Mu'ti melalui rekaman video dikutip MNC Media, Kamis (1/4/2021).
Aksi teror lone wolf di Mabes Polri memberi pesan bahwa ancaman terorisme bukanlah masalah sederhana, tetapi sangat serius. Karenanya, Mu'ti berpesan agar semua pihak tidak memandang remeh hal ini, harus ada perhatian ekstra.
Baca Juga
"Setelah peristiwa di Makassar dan sekarang di Mabes Polri semua pihak tidak bisa memandang ini secara biasa-biasa saja, harus ada perhatian sungguh sungguh dan pengamanan ekstra ketat khususnya kepada kepolisian," tuturnya.
Menurutnya, polisi selain harus memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat, juga harus melindungi dirinya sendiri. Mu'ti ingin semua pihak bekerja sama agar persoalan terorisme ini bisa teratasi dengan baik.
"Sekarang tidak ada lagi alasan kita untuk saling menyalahkan, sekarang saatnya kita semua bekerja sama bagaimana ancaman terorisme dapat segera diatasi dan Indoensia dalam keadaan yang aman," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, seorang perempuan berinisial ZA masuk Mabes Polri, kemarin sore. Ia nampak membawa senjata api dan sempat menembak enam kali secara sporadis. Namun, ZA akhirnya ditembak mati polisi.
Setelah peristiwa itu, Densus 88 Antiteror bergerak cepat menuju kediaman terduga teroris yang berada di Jakarta Timur. Dari rumah terduga pelaku ditemukan surat wasiat.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda