BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi Pada 17-18 Februari
Rabu, 17 Februari 2021 - 05:11 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terhadap gelombang tinggi di sejumlah kawasan perairan Indonesia pada Rabu 17 Februari pukul 7.00 WIB-Kamis 18 Februari pukul 7.00 WIB.
“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umunya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-35 knot,” tulis peringatan dini BMKG di situs resminya, Selasa (16/2/2021).
Menurut BMKG, kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah, Laut Jawa bagian tengah dan timur. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Tinggi gelombang 1.25-2.5 M berpeluang terjadi di Selat Malaka Bagian Utara; Perairan Utara Sabang; Perairan Barat Aceh; Laut Natuna Utara; Perairan Utara Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna; Laut Natuna; Perairan Timur Kepulauan Bintan hingga Kepulauan Lingga; Laut Jawa; Perairan Utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur; Perairan Selatan Kalimantan; Perairan Kepulauan Selayar; Perairan Perairan Baubau hingga Wakatobi; Laut Flores; Perairan Pulau Sawu hingga Kupang-Pulau Rotte; Laut Sawu; Selat Ombai.
Perairan Kalimantan Utara; Laut Sulawesi; Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud; Perairan Bitung–Likupang; Perairan Kepulauan Sitaro; Laut Maluku bagian Utara; Perairan Utara Halmahera; Laut Halmahera; Perairan Utara Sorong-Manokwari–Jayapura; Teluk Cendrawasih; Samudera Pasifik Utara Jayapura; Laut Seram Bagian Barat; Perairan Selatan Pulau Buru hingga Pulau Seram; Laut Banda; Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar; Perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru; Perairan Amamapere–Agats; Laut Arafuru.
Tinggi gelombang 2.5-4.0 M berpeluang terjadi di Perairan Barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai; Perairan Bengkulu hingga Barat Lampung; Samudra Hindia Barat Sumatera; Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan; Perairan Selatan Banten Hingga Pulau Sumba; Selat Bali-Lombok-Alas Bagian Selatan; Samudera Hindia Selatan Banten hingga NTT; Perairan Biak; Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Biak.
BMKG pun memberikan rekomendasi terhadap keselamatan pelayaran dan juga warga yang tinggal dan beraktivitas di kawasan pesisir untuk waspada.
Perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 M), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 M), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 M), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 M).
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbau BMKG.
“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umunya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-35 knot,” tulis peringatan dini BMKG di situs resminya, Selasa (16/2/2021).
Menurut BMKG, kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah, Laut Jawa bagian tengah dan timur. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Tinggi gelombang 1.25-2.5 M berpeluang terjadi di Selat Malaka Bagian Utara; Perairan Utara Sabang; Perairan Barat Aceh; Laut Natuna Utara; Perairan Utara Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna; Laut Natuna; Perairan Timur Kepulauan Bintan hingga Kepulauan Lingga; Laut Jawa; Perairan Utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur; Perairan Selatan Kalimantan; Perairan Kepulauan Selayar; Perairan Perairan Baubau hingga Wakatobi; Laut Flores; Perairan Pulau Sawu hingga Kupang-Pulau Rotte; Laut Sawu; Selat Ombai.
Perairan Kalimantan Utara; Laut Sulawesi; Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud; Perairan Bitung–Likupang; Perairan Kepulauan Sitaro; Laut Maluku bagian Utara; Perairan Utara Halmahera; Laut Halmahera; Perairan Utara Sorong-Manokwari–Jayapura; Teluk Cendrawasih; Samudera Pasifik Utara Jayapura; Laut Seram Bagian Barat; Perairan Selatan Pulau Buru hingga Pulau Seram; Laut Banda; Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar; Perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru; Perairan Amamapere–Agats; Laut Arafuru.
Tinggi gelombang 2.5-4.0 M berpeluang terjadi di Perairan Barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai; Perairan Bengkulu hingga Barat Lampung; Samudra Hindia Barat Sumatera; Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan; Perairan Selatan Banten Hingga Pulau Sumba; Selat Bali-Lombok-Alas Bagian Selatan; Samudera Hindia Selatan Banten hingga NTT; Perairan Biak; Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Biak.
BMKG pun memberikan rekomendasi terhadap keselamatan pelayaran dan juga warga yang tinggal dan beraktivitas di kawasan pesisir untuk waspada.
Perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 M), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 M), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 M), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 M).
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbau BMKG.
(kri)
tulis komentar anda