PBNU Tegaskan Indonesia Tak Perlu Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel
Selasa, 15 Desember 2020 - 14:17 WIB
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) bersuara terkait kabar adanya lobi-lobi Israel kepada pejabat Indonesia untuk menjalin hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel.
Ketua Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas mengaku tidak tahu dari mana sumber media menyebutkan info tersebut. Namun, sepanjang keterangan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Indonesia tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
"NU sendiri berpandangan bahwa selama Israel belum mengakui kemerdekaan Palestina, maka Indonesia tidak perlu membuka hubungan diplomatik dengan Israel," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/12/2020). ( )
Menurutnya, dukungan NU untuk kemerdekaan Palestina tidak berubah. Sejak diputuskan secara resmi melalui forum Muktamar NU ke-13 yang berlangsung pada 12-15 Juli 1938 di Menes, Pandeglang, Banten, NU konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
"Komitmen NU dalam membela kedaulatan Palestina dengan ibu kota Yerussalem itu ditegaskan kembali pada Muktamar NU ke-33 tanggal 1-5 Agustus 2015," tuturnya.
Untuk itu, kata Robikin, NU mengapresiasi pemerintah RI yang secara teguh mengemban mandat konstitusi dengan politik bebas dan aktif yang selama ini dilakukan dalam memberi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. ( )
Sebelumnya, wacana kemungkinan membuka hubungan diplomatik Israel-RI muncul setelah beberapa negara Arab seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko melakukan normalisasi hubungan dengan Israel melalui mediasi dari Amerika Serikat.
Ketua Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas mengaku tidak tahu dari mana sumber media menyebutkan info tersebut. Namun, sepanjang keterangan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Indonesia tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
"NU sendiri berpandangan bahwa selama Israel belum mengakui kemerdekaan Palestina, maka Indonesia tidak perlu membuka hubungan diplomatik dengan Israel," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/12/2020). ( )
Menurutnya, dukungan NU untuk kemerdekaan Palestina tidak berubah. Sejak diputuskan secara resmi melalui forum Muktamar NU ke-13 yang berlangsung pada 12-15 Juli 1938 di Menes, Pandeglang, Banten, NU konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
"Komitmen NU dalam membela kedaulatan Palestina dengan ibu kota Yerussalem itu ditegaskan kembali pada Muktamar NU ke-33 tanggal 1-5 Agustus 2015," tuturnya.
Untuk itu, kata Robikin, NU mengapresiasi pemerintah RI yang secara teguh mengemban mandat konstitusi dengan politik bebas dan aktif yang selama ini dilakukan dalam memberi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. ( )
Sebelumnya, wacana kemungkinan membuka hubungan diplomatik Israel-RI muncul setelah beberapa negara Arab seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko melakukan normalisasi hubungan dengan Israel melalui mediasi dari Amerika Serikat.
(abd)
tulis komentar anda