Fraksi PKB Yakin Satgas TNI-Polri Punya Kemampuan Ringkus Ali Kalora Cs

Selasa, 01 Desember 2020 - 14:36 WIB
Kasus pembunuhan sekeluarga yang diduga dilakukan kelompok Ali Kalora di Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), menjadi bukti jika bibit terorisme atas nama agama masih ada. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Kasus pembunuhan sekeluarga yang diduga dilakukan kelompok Ali Kalora di Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), menjadi bukti jika bibit terorisme atas nama agama masih ada. Fakta ini harus disikapi secara serius oleh setiap pemangku kepentingan untuk tidak membiarkan bibit terorisme berkembang dengan terus memoderasi cara beragama. (Baca juga: Jokowi Minta Tumpas Teroris MIT Sampai ke Akar-akarnya)

"Kami mengutuk aksi kejam Ali Kalora Cs di Sigi. Kami meminta semua kalangan tidak lengah karena kelompok radikalis dan teroris masih ada di sekitar kita. Kami juga mendesak agar pemerintah terus berkampanye pentingnya moderasi cara beragama dari tingkatan paling kecil yakni keluarga," ujar Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Sjamsurijal, Senin (30/11/2020) malam. (Baca juga: Operasi Tinombala dan Bayang-Bayang Ali Kalora Dibalik Pembantaian Satu Keluarga di Sigi)

Cucun berpandangan, tindakan Ali Kalora Cs dengan membunuh empat orang yang masih satu keluarga jelas tidak dibenarkan, apalagi jika alasan pembunuhan tersebut atas nama perbedaan agama. Menurutnya, tindakan tersebut jelas aksi terorisme yang bertujuan memunculkan ketakutan di kalangan masyarakat. "Jelas tindakan Ali Kalora Cs bertentangan dengan ajaran agama Islam, maka perilaku itu jelas tidak pernah dibenarkan di hadapan hukum positif maupun hukum Islam itu sendiri," ujar Cucun. (Baca juga: TNI dan Polri Beri Trauma Healing dan Sembako untuk Masyarakat Sigi)



Namun demikian, anggota Komisi III DPR ini memberikan apresiasi terhadap langkah TNI dan Polri yang bergerak cepat menyikapi kasus ini. Berdasarkan informasi yang diterima saat ini Polri terus menambah jumlah posko pengamanan di sekitar wilayah pembantaian empat warga di Sigi. Selain itu, sambung Cucun, Panglima TNI juga telah membentuk pasukan khusus untuk membantu Polri untuk menangkap gerombolan Ali Kalora. Dia meyakini bahwa TNI-Polri punya kemampuan untuk menangkap dan membasmi Ali Kalora Cs. "Memang harus diakui medan di sana berat. Gerombolan ini memanfaatkan lebatnya hutan dan sulitnya medan pegunungan untuk bersembunyi. Mereka juga disiplin untuk tidak menggunakan alat komunikasi sehingga menyulitkan pelacakan. Tapi kami yakin TNI/Polri punya kemampuan memadai untuk mengejar dan membasmi kelompok ini,” ungkapnya. (Baca juga: Penegak Hukum Diminta Bertindak Tegas Tuntaskan Kasus Teror Sigi)

Selain itu, legislator asal Jawa Barat ini menambahkan, dengan peristiwa ini menjadi pengingat jika bibit terorisme masih ada di Indonesia. Pemerintah harus terus maju dalam upaya penanggulangan bibit terorisme tersebut. Menurutnya pemerintah harus bisa bergandeng tangan dengan pemuka agama, ormas, hingga lembaga-lembaga pendidikan berbasis agama untuk mengkampanyekan bahaya radikalisme.

Menurutnya, keluarga mempunyai peran penting dalam menanamkan cara-cara beragama yang moderat. Pemerintah harus mengandeng keluarga sebagai unit terkecil masyarakat untuk bersama-sama mengkampanyekan cara Beragama yang moderat bagi anak-anak dan remaja di Indonesia. "Para radikalis selalu menyasar anak-anak muda untuk diracuni pemikirannya dengan bibit-bibit radikalisme, maka keluarga harus menjadi benteng pertama agar anak muda di Indonesia waspada terhadap bahaya pemikiran radikal utamanya yang mengatasnamakan agama," pungkas Cucun.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More