Tanggapi Tudingan Politikus Hanura, Demokrat Beberkan Keberhasilan SBY di Bidang Ekonomi

Jum'at, 25 September 2020 - 10:04 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto/Dok SINDO
JAKARTA - Tudingan politikus Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak peduli dengan perekonomian Indonesia ketika menjabat presiden RI dibantah oleh Partai Demokrat . Beberapa politikus Partai Demokrat pun membeberkan capaian SBY saat menjabat presiden RI.

"Justru Pak SBY menata ekonomi dengan baik dengan prioritas program pro rakyat. Ekonomi tumbuh stabil, dan masuk dalam G20," ujar Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Herman Khaeron kepada SINDOnews, Jumat (25/9/2020).

Hal senada juga diungkapkan oleh politikus Partai Demokrat lainnya, Andi Nurpati. "Menanggapi hal tersebut, masyarakat dapat merasakan langsung, enak mana zaman SBY daripada zaman Jokowi? silakan masyarakat yang jawab," kata Andi Nurpati.

Andi mengatakan, SBY mampu membayar utang Indonesia. Selain itu, kata dia, SBY mampu menghadapi krisis ekonomi.

( ).



Dia melanjutkan, SBY memberikan bantuan langsung tunai (BLT) ke masyarakat yang membutuhkan secara rutin, serta menghidupkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) .

"Dan sederet lagi program ekonomi pro rakyat lainnya. Masyarakat tidak butuh slogan, butuhnya realisasi atau fakta. Sekarang aja masyarakat ampun-ampun biaya listrik, BBM enggak turun-turun, harga-harga tinggi dan lain-lain," ungkap mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini.

Dia menambahkan, SBY banyak mengangkat honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS), masyarakat menikmati kehidupan demokrasi, bebas berpendapat tanpa tekanan, serta tidak ada konflik identitas.

"Sekarang silakan lihat dan rasakan sendiri. Bagaimana utang yang terus membengkak disertai bunganya, bagaimana BUMN-BUMN yang bermasalah, dan lain-lain. Lapangan kerja?? bagaimana kondisi PHK sebelum covid? banyak lagi. Bagaimana juga TKA China berbondong-bondong masuk ke Indonesia?" pungkasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More