Anies Tarik Rem Darurat Dianggap Merusak Ritme Kerja Pemerintah
Sabtu, 12 September 2020 - 12:33 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, selama ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan pemerintah pusat selalu berseberangan soal penanganan pandemi corona. Terakhir, kebijakan Anies soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pun direspons negatif pemerintah pusat.
"Ini bagian efek imbas pembelahan politik yang tak kunjung selesai," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (12/9/2020).
Adi menganggap, Anies merepresentasikan kelompok yang selama ini krtitis ke pemerintah. Begitu pun sebaliknya, semua menteri Presiden Jokowi bagian pemerintah yang pastinya pasang badan.
( ).
Analis politik asal UIN Jakarta ini mengatakan, kondisi itu bisa dicek dari kebijakan Anies yang selalu bertabrakan dengan pemerintah. Maka, hal ini sulit bertemu karena semua pihak punya mazhab politik masing-masing.
( ).
"Padahal pemerintah sudah pontang-panting bikin tim dan kebijakan untuk menyelamatkan krisis kesehatan dan ekonomi. Tentu kebijakan tarik rem darurat Anies merusak ritme kerja yang sudah dimulai," pungkas dia.
"Ini bagian efek imbas pembelahan politik yang tak kunjung selesai," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (12/9/2020).
Adi menganggap, Anies merepresentasikan kelompok yang selama ini krtitis ke pemerintah. Begitu pun sebaliknya, semua menteri Presiden Jokowi bagian pemerintah yang pastinya pasang badan.
( ).
Analis politik asal UIN Jakarta ini mengatakan, kondisi itu bisa dicek dari kebijakan Anies yang selalu bertabrakan dengan pemerintah. Maka, hal ini sulit bertemu karena semua pihak punya mazhab politik masing-masing.
( ).
"Padahal pemerintah sudah pontang-panting bikin tim dan kebijakan untuk menyelamatkan krisis kesehatan dan ekonomi. Tentu kebijakan tarik rem darurat Anies merusak ritme kerja yang sudah dimulai," pungkas dia.
(zik)
tulis komentar anda