Keponakan Prabowo Jawab Desakan Publik agar Gus Miftah Dipecat dari UKP
Kamis, 05 Desember 2024 - 06:59 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budi Djiwandono menjawab desakan publik agar Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman dipecat dari jabatan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Keponakan Presiden Prabowo Subianto ini menyayangkan tindakan Miftah yang mengolok menghina penjual es teh Sunhaji.
Budi pun menilai, Miftah patut dievaluasi lantaran telah membuat pernyataan yang tak baik. “Apa namanya ya kita menyayangkan kalau ada apa namanya mungkin statement-statement yang tidak baik, tentu itu patut menjadi evaluasi apalagi namanya pemimpin," ujar Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2024).
Kendati demikian, Budi menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk mengevaluasi Miftah kepada Prabowo. Ia pun menyampaikan, pihaknya menerima segala masukan dan kritik dari masyarakat terkait pernyataan Miftah.
"Tapi apa pun itu, kita serahkan keputusan-keputusan kalau ada, kita terima sebagai masukan dan kritik yang baik dari masyarakat. Saya kira itu," tandas Budi.
Sementara itu, Prabowo pun disebut telah menegur Miftah atas pernyataan yang mengolok pedagang es. Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.
“Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin,” ungkap Hasan, Rabu (4/12/2024).
Bahkan, kata Hasan, Presiden Prabowo juga sudah mendapatkan informasi bahwa Miftah sudah mendatangi Sunhaji secara langsung ke Desa Banyusari, Kecamatan Grabak, Kabupaten Magelang, untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
Budi pun menilai, Miftah patut dievaluasi lantaran telah membuat pernyataan yang tak baik. “Apa namanya ya kita menyayangkan kalau ada apa namanya mungkin statement-statement yang tidak baik, tentu itu patut menjadi evaluasi apalagi namanya pemimpin," ujar Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2024).
Kendati demikian, Budi menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk mengevaluasi Miftah kepada Prabowo. Ia pun menyampaikan, pihaknya menerima segala masukan dan kritik dari masyarakat terkait pernyataan Miftah.
Baca Juga
"Tapi apa pun itu, kita serahkan keputusan-keputusan kalau ada, kita terima sebagai masukan dan kritik yang baik dari masyarakat. Saya kira itu," tandas Budi.
Sementara itu, Prabowo pun disebut telah menegur Miftah atas pernyataan yang mengolok pedagang es. Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.
“Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin,” ungkap Hasan, Rabu (4/12/2024).
Baca Juga
Bahkan, kata Hasan, Presiden Prabowo juga sudah mendapatkan informasi bahwa Miftah sudah mendatangi Sunhaji secara langsung ke Desa Banyusari, Kecamatan Grabak, Kabupaten Magelang, untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
Lihat Juga :
tulis komentar anda