BNPB: Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Mencapai 13.116 Jiwa
Rabu, 13 November 2024 - 15:13 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki hingga Selasa, 12 November 2024 mencapai 13.116 jiwa. Para pengungsi tersebut tersebar di 8 titik pengungsian.
Saat ini, BNPB telah membuat tenda untuk pengungsi kaum rentan, lansia, ibu hamil, disabilitas dan anak-anak, lokasi tenda berada di posko pengungsi Konga sebanyak delapan tenda sudah terpasang, dengan perincian 6 tenda untuk ibu hamil dan lansia (masing-masing pertenda terpasang 4 velbed, 2 matras, satu kasur lipat, 2 tenda kesehatan masing-masing berisi 4 velbed, sedangkan di Lewolaga dengan perincian 2 tenda untuk ibu hamil, dan satu tenda untuk ibu menyusui.
“Pembangunan tenda-tenda kaum rentan, lansia bertujuan untuk memastikan setiap kelompok rentan mendapatkan layanan dan perhatian yang sesuai dengan kebutuhan mereka, baik dari segi kesehatan, nutrisi, maupun perlindungan psikososial, supaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat,” ungkap Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Lukmansyah, Rabu (13/11/2024).
Sebelumnya, Wapres Gibran Rakabuming memberikan arahan untuk membedakan lokasi pengungsian berdasarkan kategori spesifik seperti umum, lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. Untuk membedakan tempat pengungsian antara yang umum, lansia, hamil, menyusui, dan anak-anak, supaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat, saat kunjungan di Kantor BNPB
“Pemerintah daerah, bersama dengan berbagai instansi dan organisasi, segera melakukan evakuasi terhadap ribuan warga yang terdampak. Evakuasi warga dilakukan secara cepat ke beberapa titik pengungsian, yang mayoritas berada di daerah Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, serta beberapa desa di Kabupaten Sikka,” paparnya.
Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, hingga Selasa 12 November 2024 sebanyak 13.116 jiwa mengungsi di 8 titik lokasi dengan rincian berikut:
1. Kecamatan Titehena: 1.845 KK/6.826 jiwa
Saat ini, BNPB telah membuat tenda untuk pengungsi kaum rentan, lansia, ibu hamil, disabilitas dan anak-anak, lokasi tenda berada di posko pengungsi Konga sebanyak delapan tenda sudah terpasang, dengan perincian 6 tenda untuk ibu hamil dan lansia (masing-masing pertenda terpasang 4 velbed, 2 matras, satu kasur lipat, 2 tenda kesehatan masing-masing berisi 4 velbed, sedangkan di Lewolaga dengan perincian 2 tenda untuk ibu hamil, dan satu tenda untuk ibu menyusui.
“Pembangunan tenda-tenda kaum rentan, lansia bertujuan untuk memastikan setiap kelompok rentan mendapatkan layanan dan perhatian yang sesuai dengan kebutuhan mereka, baik dari segi kesehatan, nutrisi, maupun perlindungan psikososial, supaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat,” ungkap Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Lukmansyah, Rabu (13/11/2024).
Sebelumnya, Wapres Gibran Rakabuming memberikan arahan untuk membedakan lokasi pengungsian berdasarkan kategori spesifik seperti umum, lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. Untuk membedakan tempat pengungsian antara yang umum, lansia, hamil, menyusui, dan anak-anak, supaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat, saat kunjungan di Kantor BNPB
“Pemerintah daerah, bersama dengan berbagai instansi dan organisasi, segera melakukan evakuasi terhadap ribuan warga yang terdampak. Evakuasi warga dilakukan secara cepat ke beberapa titik pengungsian, yang mayoritas berada di daerah Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, serta beberapa desa di Kabupaten Sikka,” paparnya.
Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, hingga Selasa 12 November 2024 sebanyak 13.116 jiwa mengungsi di 8 titik lokasi dengan rincian berikut:
1. Kecamatan Titehena: 1.845 KK/6.826 jiwa
tulis komentar anda