Menag Persilakan Pansus Haji Ungkap Temuan Gratifikasi agar Calhaj Langsung Berangkat Haji

Rabu, 11 September 2024 - 14:59 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan kepada media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024). FOTO/SINDOnews/ACHMAD AL FIQRI
JAKARTA - Menteri Agama ( Menag) Yaqut Cholil Qoumas mempersilakan Pansus Haji DPR mengungkap temuan abuse of power dan gratifikasi pejabat Kementerian Agama (Kemenag), sehingga ribuan calon jemaah haji bisa langsung berangkat ke Tanah Suci. Menag tak mempermasalahkan jika temuan itu diungkap ke publik.

"Itu sudah menjadi materi, biar nanti pansus yang akan mengungkapkan. Benar atau tidak itu bukan ranah kita," kata Menag Yaqut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).

Gus Yaqut, sapaan akrabnya, mempersilakan Pansus Haji DPR untuk membuka temuan tersebut. Ia tak masalah bila temuan itu dibuka ke publik. "Kalau pansus menemukan itu, silakan dibuka. Saya persilakan semua," ucapnya.

Prinsipnya, Gus Yaqut mengklaim, pemerintah ingin menjelaskan secara terang terkait proses haji kepada publik, bukan hanya kepada Pansus Haji DPR.



"Kami di Kemenag, pemerintah ini juga tidak ingin ada yang main-main dengan haji itu. Kalau ada staf saya, ada perangkat ASN di tempat saya, di Kemenag yang terlibat, ya ayo kita tindak bareng-bareng. Bahkan kalau menterinya terlibat gitu loh. Gitu ya dalam fraud gitu ya," katanya.

Menag ingin agar proses di Pansus Haji DPR bisa berjalan objektif dan adil. Dengan demikian, ia berkata, pihaknya bisa menerangkan proses haji secara terbuka ke publik.

"Nah kita juga harus menjelaskan, kami ini pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan juga perspektif kepada masyarakat, terutama para jemaah dan calon jemaah haji untuk mengetahui bagaimana proses perhajian," katanya.



Sebelumnya, Pansus Haji DPR menyatakan menemukan sebanyak 3.500 jemaah haji khusus berangkat tanpa antre. Selain itu, mereka juga temukan pelaporan data keberangkatan haji khusus melalui sistem Siskohat dan Siskopatuh tidak berjalan real-time.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More