Syahganda Dorong MUI Proaktif Dukung Pemerintahan Prabowo
Minggu, 28 Juli 2024 - 08:58 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik dari Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung Pemerintahan Prabowo Subianto. Pasalnya, Prabowo akan menjadikan umat Islam sebagai tuan rumah di negerinya sendiri.
“Selama ini umat Islam hanya menjadi penonton dan pinggiran dalam pembangunan. Sedangkan segelintir konglomerat, yang masuk dalam daftar terkaya, menguasai porsi ekonomi sebesar 60%,” kata Syahganda di sela-sela acara Milad ke-49 MUI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024) malam.
Dia mengatakan, jika struktur sosial dan ekonomi yang penuh ketimpangan terus dipertahankan, maka besar kemungkinan kegelisahan sosial akan menjadi momok bagi pemerintahan Prabowo ke depan. “Untuk itu, isu Prabowo akan menciptakan pertumbuhan tinggi 8% harus bersifat inklusif,” katanya.
Dia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi itu harus menyasar pada kesejahteraan rakyat banyak, khususnya umat Islam yang selama ini terpinggirkan. Dia berpendapat, affirmative action (tindakan afirmatif) seperti yang dilakukan Profesor Soemitro Djojohadikoesoemo di era orde lama, maupun di Malaysia oleh Mahathir Mohamad bukanlah bersifat rasis.
“Justru tema terbesar saat ini di dunia adalah sharing prosperity atau kemakmuran bersama,” ungkapnya.
Syahganda juga mengapresiasi Prabowo yang membawa tim pengusaha yang mendampingi dalam pertemuan bisnis di Prancis belum lama ini. Mayoritas mereka tokoh-tokoh pengusaha pribumi dan muslim.
“Selama ini umat Islam hanya menjadi penonton dan pinggiran dalam pembangunan. Sedangkan segelintir konglomerat, yang masuk dalam daftar terkaya, menguasai porsi ekonomi sebesar 60%,” kata Syahganda di sela-sela acara Milad ke-49 MUI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024) malam.
Dia mengatakan, jika struktur sosial dan ekonomi yang penuh ketimpangan terus dipertahankan, maka besar kemungkinan kegelisahan sosial akan menjadi momok bagi pemerintahan Prabowo ke depan. “Untuk itu, isu Prabowo akan menciptakan pertumbuhan tinggi 8% harus bersifat inklusif,” katanya.
Dia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi itu harus menyasar pada kesejahteraan rakyat banyak, khususnya umat Islam yang selama ini terpinggirkan. Dia berpendapat, affirmative action (tindakan afirmatif) seperti yang dilakukan Profesor Soemitro Djojohadikoesoemo di era orde lama, maupun di Malaysia oleh Mahathir Mohamad bukanlah bersifat rasis.
“Justru tema terbesar saat ini di dunia adalah sharing prosperity atau kemakmuran bersama,” ungkapnya.
Syahganda juga mengapresiasi Prabowo yang membawa tim pengusaha yang mendampingi dalam pertemuan bisnis di Prancis belum lama ini. Mayoritas mereka tokoh-tokoh pengusaha pribumi dan muslim.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda