Museum Penanggulangan Terorisme Diresmikan Bertepatan HUT ke-14 BNPT
Selasa, 16 Juli 2024 - 18:59 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto meresmikan Museum Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana di Kompleks Kantor Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/7/2024) sore. Peresmian itu bertepatan dengan HUT ke-14 BNPT.
Pantauan SINDOnews di lokasi, Hadi didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel, Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dan pejabat lainnya melakukan prosesi pemotongan pita museum tersebut.
Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme ini dimaksudkan sebagai salah satu strategi penanggulangan terorisme, khususnya sebagai media edukasi kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi penerus bangsa, serta masyarakat dunia tentang upaya negara Indonesia berjuang melawan terorisme dalam rangka menjaga keutuhan bangsa.
“Museum ini didedikasikan sebagai sarana wisata edukasi untuk terus meningkatkan rasa cinta Tanah Air dan kesadaran akan bahaya terorisme. Museum ini juga menjadi simbol pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman terorisme dengan prinsip whole government and whole society approach,” kata Rycko.
Rycko menambahkan museum ini turut didirikan untuk menghormati para korban aksi terorisme yang pernah terjadi di Indonesia dan ke depannya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan kesiapsiagaan nasional. Di dalam museum ini, pengunjung dapat menyaksikan berbagai koleksi benda-benda, informasi, dan strategi penanganan, serta perjuangan semua pihak dalam penegakan hukum tindak pidana terorisme di Indonesia.
"Melalui museum ini, pengunjung dapat mempelajari sejarah, bahaya, ancaman terorisme, dan modus operandi para pelaku," ucapnya.
Lebih lanjut, Rycko menyebut museum juga menyuguhkan konten yang ditampilkan dapat memperkaya pemahaman dan pengalaman terkait peristiwa terkait terorisme yang pernah terjadi di masa yang lalu. Selain itu, upaya negara Indonesia melawan aksi terorisme.
Sebab, museum ini memiliki konsep kontemporer yang memadukan konsep tradisional dan modern yang dapat memberikan pengalaman edukasi lebih efektif yang memudahkan penyampaian informasi kompleks dan detail melalui visualisasi serta simulasi.
"Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana menjadi legacy BNPT kepada bagi masyarakat luas, khususnya generasi mendatang, sebagai museum yang memiliki nilai edukasi, inspirasi, refleksi, kolaborasi dan pencegahan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya terorisme dan ekstremisme kekerasan mengarah pada terorisme, serta membangun daya tangkal terhadap ancaman terorisme di Tanah Air dan dunia," pungkasnya.
Lihat Juga: Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman untuk Siswa, Bebas dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying
Pantauan SINDOnews di lokasi, Hadi didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel, Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dan pejabat lainnya melakukan prosesi pemotongan pita museum tersebut.
Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme ini dimaksudkan sebagai salah satu strategi penanggulangan terorisme, khususnya sebagai media edukasi kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi penerus bangsa, serta masyarakat dunia tentang upaya negara Indonesia berjuang melawan terorisme dalam rangka menjaga keutuhan bangsa.
“Museum ini didedikasikan sebagai sarana wisata edukasi untuk terus meningkatkan rasa cinta Tanah Air dan kesadaran akan bahaya terorisme. Museum ini juga menjadi simbol pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman terorisme dengan prinsip whole government and whole society approach,” kata Rycko.
Rycko menambahkan museum ini turut didirikan untuk menghormati para korban aksi terorisme yang pernah terjadi di Indonesia dan ke depannya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan kesiapsiagaan nasional. Di dalam museum ini, pengunjung dapat menyaksikan berbagai koleksi benda-benda, informasi, dan strategi penanganan, serta perjuangan semua pihak dalam penegakan hukum tindak pidana terorisme di Indonesia.
"Melalui museum ini, pengunjung dapat mempelajari sejarah, bahaya, ancaman terorisme, dan modus operandi para pelaku," ucapnya.
Lebih lanjut, Rycko menyebut museum juga menyuguhkan konten yang ditampilkan dapat memperkaya pemahaman dan pengalaman terkait peristiwa terkait terorisme yang pernah terjadi di masa yang lalu. Selain itu, upaya negara Indonesia melawan aksi terorisme.
Sebab, museum ini memiliki konsep kontemporer yang memadukan konsep tradisional dan modern yang dapat memberikan pengalaman edukasi lebih efektif yang memudahkan penyampaian informasi kompleks dan detail melalui visualisasi serta simulasi.
"Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana menjadi legacy BNPT kepada bagi masyarakat luas, khususnya generasi mendatang, sebagai museum yang memiliki nilai edukasi, inspirasi, refleksi, kolaborasi dan pencegahan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya terorisme dan ekstremisme kekerasan mengarah pada terorisme, serta membangun daya tangkal terhadap ancaman terorisme di Tanah Air dan dunia," pungkasnya.
Lihat Juga: Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman untuk Siswa, Bebas dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying
(rca)
tulis komentar anda