Golkar Bisa Jadi Brutus, AMPI Ragukan Data dan Validitas Qodari serta Indo Barometer
Selasa, 21 Mei 2024 - 13:31 WIB
JAKARTA - Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) meragukan data dan validitas Muhammad Qodari beserta Indo Barometer. Pernyataan Qodari yang menyebut Partai Golkar bisa menjadi Brutus di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dikecam Ketua Umum AMPI Jerry Sambuaga.
Dia mengingatkan agar Qodari berbicara dengan data dan fakta terkait partai politik yang meraih kepercayaan terbesar nomor dua di Pemilu 2024 ini. Jerry mengungkapkan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengajarkan semua kader soal prinsip soliditas dan loyalitas pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan yang bakal dilanjutkan Prabowo-Gibran.
"Jadi loyalitas adalah prinsip yang kami anut dengan sungguh-sungguh di dalam Partai Golkar," kata Jerry kepada wartawan, Selasa (21/5/2024).
AMPI justru mempertanyakan keabsahan dan validitas data yang selama ini disampaikan Qodari dan lembaganya Indobarometer. Jerry mencatat bahwa data survei yang disampaikan Indo Barometer jauh dari angka valid hasil Pemilu 2024.
Dia melanjutkan, misalnya Qodari pernah merilis hasil survei Partai Golkar hanya akan mendapatkan 7,7 persen di Pemilu 2024 pada 21 Maret 2021. Namun kenyataannya, Golkar mendapat kepercayaan 15,29 persen suara masyarakat di Pemilu 2024.
"Bisa dilihat di sini, data dari Mas Qodari yang 7,7 persen sangat jauh dengan hasil riil yang 15,29 persen. Artinya, error-nya mencapai 100 persen," kata Wakil Menteri Perdagangan ini.
Maka itu, Jerry menyarankan Qodari untuk berbicara dengan data yang valid dan objektif terhadap Partai Golkar. "Sebagai seorang ilmuwan dan konsultan politik, saya pikir sebaiknya Mas Qodari bisa menyampaikan statemen yang lebih objektif dan tidak melakukan insinuasi atau menggiring opini yang misleading mengenai Partai Golkar," ujarnya.
AMPI mengingatkan agar Qodari melihat fakta loyalitas dan upaya serta langkah politik partai berlambang pohon beringin di pemerintahan Jokowi. Ia juga mengingatkan kembali siapa sosok yang pertama kali mendeklarasikan nama Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden 2024.
"Perlu juga diingat bahwa Partai Golkar adalah salah satu partai politik pertama yang mendeklarasikan dan mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Apalagi di dalam Partai Golkar, kami ada doktrin PDLT yang artinya Prestasi Dedikasi Loyalitas dan tidak Tercela," kata Jerry.
Diketahui, dalam sebuah tayangan podcast, Qodari mengakui bahwa lembaganya tidak dilibatkan Golkar dalam survei Pilkada 2024. Kemudian, Qodari mengkritik Golkar dan menyebut partai nomor urut 4 di Pemilu 2024 bisa menjadi Brutus atau pihak yang berkhianat.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Dia mengingatkan agar Qodari berbicara dengan data dan fakta terkait partai politik yang meraih kepercayaan terbesar nomor dua di Pemilu 2024 ini. Jerry mengungkapkan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengajarkan semua kader soal prinsip soliditas dan loyalitas pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan yang bakal dilanjutkan Prabowo-Gibran.
"Jadi loyalitas adalah prinsip yang kami anut dengan sungguh-sungguh di dalam Partai Golkar," kata Jerry kepada wartawan, Selasa (21/5/2024).
AMPI justru mempertanyakan keabsahan dan validitas data yang selama ini disampaikan Qodari dan lembaganya Indobarometer. Jerry mencatat bahwa data survei yang disampaikan Indo Barometer jauh dari angka valid hasil Pemilu 2024.
Dia melanjutkan, misalnya Qodari pernah merilis hasil survei Partai Golkar hanya akan mendapatkan 7,7 persen di Pemilu 2024 pada 21 Maret 2021. Namun kenyataannya, Golkar mendapat kepercayaan 15,29 persen suara masyarakat di Pemilu 2024.
"Bisa dilihat di sini, data dari Mas Qodari yang 7,7 persen sangat jauh dengan hasil riil yang 15,29 persen. Artinya, error-nya mencapai 100 persen," kata Wakil Menteri Perdagangan ini.
Maka itu, Jerry menyarankan Qodari untuk berbicara dengan data yang valid dan objektif terhadap Partai Golkar. "Sebagai seorang ilmuwan dan konsultan politik, saya pikir sebaiknya Mas Qodari bisa menyampaikan statemen yang lebih objektif dan tidak melakukan insinuasi atau menggiring opini yang misleading mengenai Partai Golkar," ujarnya.
AMPI mengingatkan agar Qodari melihat fakta loyalitas dan upaya serta langkah politik partai berlambang pohon beringin di pemerintahan Jokowi. Ia juga mengingatkan kembali siapa sosok yang pertama kali mendeklarasikan nama Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden 2024.
"Perlu juga diingat bahwa Partai Golkar adalah salah satu partai politik pertama yang mendeklarasikan dan mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Apalagi di dalam Partai Golkar, kami ada doktrin PDLT yang artinya Prestasi Dedikasi Loyalitas dan tidak Tercela," kata Jerry.
Diketahui, dalam sebuah tayangan podcast, Qodari mengakui bahwa lembaganya tidak dilibatkan Golkar dalam survei Pilkada 2024. Kemudian, Qodari mengkritik Golkar dan menyebut partai nomor urut 4 di Pemilu 2024 bisa menjadi Brutus atau pihak yang berkhianat.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(maf)
tulis komentar anda