Dear Jemaah, Lakukan 3 Hal Ini Agar Tidak Tersesat di Masjid Nabawi
Sabtu, 18 Mei 2024 - 00:13 WIB
MADINAH - Jemaah Haji Indonesia diingatkan untuk melakukan 3 hal agar tidak tersesat di Masjid Nabawi. Yakni, membawa kartu identitas, menghafal nomor dan warna gate Masjid Nabawi serta nama hotel.
Pertama, jemaah haji Indonesia diingatkan untuk tidak meninggalkan kartu identitas saat beraktivitas di luar hotel. Ini untuk mempermudah petugas haji dalam melacak keberadaan lokasi hotel jemaah jika sewaktu-waktu lupa alamat hotel di Madinah.
Sekretaris Daker Bandara petugas PPIH Arab Saudi, Asep Rohadian mengimbau jemaah baik yang sudah di Madinah maupun masih di Tanah Air wajib membawa selalu kartu identitas. Kartu lebih baik dikalungkan di leher agar tidak hilang.
"Kami mengimbau untuk jemaah calon haji jangan pernah melepas atau selalu membawa kalung jemaah yang selama ini menempel ke jemaah haji. Karena kalung itu berisi identitas jemaah yang diperlukan mereka ketika ada permasalahan di lapangan," ucapnya, Jumat (17/5/2024).
Hingga hari keenam kedatangan jemaah di Madinah, petugas masih banyak menemukan kartu identitas jemaah tercecer di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) atau tertinggal di dalam pesawat. Ini tentu akan menyulitkan jemaah mencari lokasi penginapan jika tersesat selama di Madinah. "Misalkan ada yang tersesat di jalan, petugas bisa melacak jemaah tinggal di hotel mana," ujar Asep.
Selain kartu Identitas, jemaah juga diingatkan hanya membawa barang penting ke Tanah Suci. Kemudian jangan membungkus barang bawaan dengan isolasi lakban (perekat) yang justru bisa mencurigakan petugas bandara.
"Kami juga mengimbau kepada para Jemaah haji untuk tidak terlalu membawa banyak barang bawaan termasuk melakban barang bawaan untuk memudahkan petugas saat bongkar muat di bandara," kata Asep.
Kedua, jemaah haji harus mengingat nomor dan warna gate atau gerbang masuk Masjid Nabawi. Ketiga, jemaah haji harus mengingat nama hotel tempat menginap di Madinah. Jemaah diminta membawa kartu nama hotel agar ketika lupa atau tersesat bisa bertanya kepada petugas haji yang bertugas di Masjid Nabawi.
Pertama, jemaah haji Indonesia diingatkan untuk tidak meninggalkan kartu identitas saat beraktivitas di luar hotel. Ini untuk mempermudah petugas haji dalam melacak keberadaan lokasi hotel jemaah jika sewaktu-waktu lupa alamat hotel di Madinah.
Sekretaris Daker Bandara petugas PPIH Arab Saudi, Asep Rohadian mengimbau jemaah baik yang sudah di Madinah maupun masih di Tanah Air wajib membawa selalu kartu identitas. Kartu lebih baik dikalungkan di leher agar tidak hilang.
"Kami mengimbau untuk jemaah calon haji jangan pernah melepas atau selalu membawa kalung jemaah yang selama ini menempel ke jemaah haji. Karena kalung itu berisi identitas jemaah yang diperlukan mereka ketika ada permasalahan di lapangan," ucapnya, Jumat (17/5/2024).
Hingga hari keenam kedatangan jemaah di Madinah, petugas masih banyak menemukan kartu identitas jemaah tercecer di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) atau tertinggal di dalam pesawat. Ini tentu akan menyulitkan jemaah mencari lokasi penginapan jika tersesat selama di Madinah. "Misalkan ada yang tersesat di jalan, petugas bisa melacak jemaah tinggal di hotel mana," ujar Asep.
Selain kartu Identitas, jemaah juga diingatkan hanya membawa barang penting ke Tanah Suci. Kemudian jangan membungkus barang bawaan dengan isolasi lakban (perekat) yang justru bisa mencurigakan petugas bandara.
"Kami juga mengimbau kepada para Jemaah haji untuk tidak terlalu membawa banyak barang bawaan termasuk melakban barang bawaan untuk memudahkan petugas saat bongkar muat di bandara," kata Asep.
Kedua, jemaah haji harus mengingat nomor dan warna gate atau gerbang masuk Masjid Nabawi. Ketiga, jemaah haji harus mengingat nama hotel tempat menginap di Madinah. Jemaah diminta membawa kartu nama hotel agar ketika lupa atau tersesat bisa bertanya kepada petugas haji yang bertugas di Masjid Nabawi.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda