Kunjungi Kawasan BRIN di Manado hingga Biak, Octavian: Teknologi Kemaritiman Jadi Fokus Inovasi

Selasa, 20 Februari 2024 - 16:50 WIB
Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Amarulla Octavian mengunjungi sejumlah Kawasan Sains BRIN yang berada di Manado, Ambon, Makassar, dan Biak. Foto/istimewa
JAKARTA - Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Amarulla Octavian mengunjungi sejumlah Kawasan Sains BRIN yang berada di Manado, Ambon, Makassar, dan Biak. Kunjungan kerja tersebut dilakukan sejak 17 hingga 20 Februari 2024.

Dalam kunjungannya, Prof. Amarulla Octavian didampingi beberapa pejabat Direktur, Kepala Pusat Riset, dan Koordinator Kawasan. Kunjungan pertama dilakukan ke Manado. Tujuannya untuk meninjau berbagai fasilitas dan laboratorium dari Pusat Riset Khazanah, Keagamaan, dan Peradaban, serta Pusat Riset Holtikultura.

Termasuk meninjau beberapa hasil eskavasi dari berbagai artefak ribuan tahun Sebelum Masehi (SM) yang merupakan bukti kemajuan peradaban Nusantara di wilayah Sulawesi. Dalam kesempatan itui, Prof. Amarulla Octavian juga banyak berdiskusi dengan para periset varietas unggul Kelapa.



Selanjutnya, Prof. Amarulla Octavian mengunjungi Ambon untuk meninjau beberapa laboratorium Pusat Riset Laut Dalam. Dalam diskusinya dengan para periset, Prof. Amarulla Octavian menekankan pentingnya kolaborasi berbagai institusi baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk Advanced Maritime Research.



”Sumber daya laut adalah masa depan umat manusia. Kekayaan sumber daya laut harus menjadi sumber kesejahteraan Bangsa Indonesia,” ujarnya, Selasa (20/2/2024).



Mantan Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) ini menyebut, teknologi kemaritiman saat ini merupakan fokus inovasi BRIN guna menjawab marine food estate dan blue economy. Ambon dapat menjadi keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif Riset Kelautan RI.

Selanjutnya, Prof. Amarulla Octavian juga mengunjungi Makassar untuk meninjau beberapa fasilitas dan instrumen Pusat Riset Tanaman Pangan yang banyak mengembangkan varietas unggul Jagung. ”Kandungan nutrisi tinggi jagung dapat dilakukan rekayasa genetika guna mewujudkan kemandirian pangan nasional,” ucapnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More