Tanggapi Hasil Quick Count Pilpres 2024, Aktivis 98: Tunggu Saja Hasil Resminya
Kamis, 15 Februari 2024 - 12:30 WIB
JAKARTA - HM Humban Gaol, Aktivis 98 , memilih menunggu penetapan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil Pilpres 2024 . Dia tak ingin menanggapi hasil quick count atau hitung cepat dari sejumlah lembaga lembaga survei yang menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di atas 50 persen.
"Quick count istilahnya sampel terbatas juga, kita labeli aja sebagai presiden quick count dan diskusi kita selama 33 jam ini seperti di dalam pemerintahan Pak Jokowi, skor diberikan angkanya 5, pastinya ada tarikannya juga," ujar HM Humban Gaol dalam Podcast Gerakan Aktivis 98, Rabu (14/2/2024).
Dia mengatakan, masyarakat Indonesia cerdas dan terpelajar. "Jadi kita sama-sama tunggu saja hasil rilis resminya," katanya.
Meski begitu, dia mengaku tak masalah dengan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengklaim menang. "Cara-cara ngeklaim boleh-boleh aja, biarkan masyarakat menilai cara-cara seperti ini, jadi sah-sah aja," tegasnya.
Ignatius Jonan, aktivis 98 lainnya juga mengingatkan, terpilihnya Jokowi Widodo sebagai presiden tak terlepas dari PDI Perjuangan. Namun, dalam perjalanannya, Jokowi memilih pasangan Prabowo dan Gibran maju dalam Pilpres 2024.
Terjadinya pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi (MK), membuat gelombang protes puluhan guru besar, dosen, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). "Perlu diingat bahwa Jokowi bukan siapa-siapa tanpa PDI Perjuangan. Jokowi juga tak bakal menang jika terjadi kecurangan. Jadi, ini kemunduran demokrasi yang diciptakan oleh Jokowi, memilih jalur nepotisme," ujarnya.
"Quick count istilahnya sampel terbatas juga, kita labeli aja sebagai presiden quick count dan diskusi kita selama 33 jam ini seperti di dalam pemerintahan Pak Jokowi, skor diberikan angkanya 5, pastinya ada tarikannya juga," ujar HM Humban Gaol dalam Podcast Gerakan Aktivis 98, Rabu (14/2/2024).
Dia mengatakan, masyarakat Indonesia cerdas dan terpelajar. "Jadi kita sama-sama tunggu saja hasil rilis resminya," katanya.
Meski begitu, dia mengaku tak masalah dengan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengklaim menang. "Cara-cara ngeklaim boleh-boleh aja, biarkan masyarakat menilai cara-cara seperti ini, jadi sah-sah aja," tegasnya.
Ignatius Jonan, aktivis 98 lainnya juga mengingatkan, terpilihnya Jokowi Widodo sebagai presiden tak terlepas dari PDI Perjuangan. Namun, dalam perjalanannya, Jokowi memilih pasangan Prabowo dan Gibran maju dalam Pilpres 2024.
Terjadinya pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi (MK), membuat gelombang protes puluhan guru besar, dosen, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). "Perlu diingat bahwa Jokowi bukan siapa-siapa tanpa PDI Perjuangan. Jokowi juga tak bakal menang jika terjadi kecurangan. Jadi, ini kemunduran demokrasi yang diciptakan oleh Jokowi, memilih jalur nepotisme," ujarnya.
(zik)
tulis komentar anda