Di Sarasehan dan Mimbar Yogya, Alam Ganjar: Kita Harus Kembalikan Marwah Demokrasi Indonesia
Rabu, 07 Februari 2024 - 13:56 WIB
YOGYAKARTA - Muhammad Zinedine Alam Ganjar , putra capres Ganjar Pranowo, yang juga diusung oleh Partai Perindo, menyampaikan sejumlah persoalan yang tengah mencuat di publik selama beberapa waktu terakhir. Salah satu yang terjadi dalam lingkup jajaran akademika yang mempersoalkan kondisi demokrasi di Indonesia saat ini.
"Beberapa universitas sudah menyampaikan keresahannya secara khusus terkait konteks demokrasi. Mungkin sebagian anak muda anggap bahwa konteks demokrasi itu terlalu jauh dan tidak ada urusannya dengan kita," kata Alam di hadapan ribuan mahasiswa dalam kegiatan Sarasehan dan Mimbar Demokrasi: Kepemimpinan Nasional, Muda, Berbudaya dan Merakyat di Gedung Pertemuan Ganesha APMD, Gondokusuman, DI Yogyakarta, Selasa (6/2/2024).
"Demokrasi bukan soal memilih seorang pemimpin, tapi demokrasi adalah bagaimana kita masih punya hak untuk berpendapat secara bebas sesuai dengan koridor norma dan etika karena suara dan pendapat kita yang menjadikan apa yang ada di sekeliling kita menjadi nyata," katanya.
Alam menilai persoalan demokrasi saat ini merupakan ancaman serius bagi segenap bangsa Indonesia. Sebab itu, lanjut Alam, dalam asas demokrasi rakyat merupakan kekuasaan tertinggi dan suara rakyat merupakan suara tuhan seperti apa yang digaungkan oleh sejumlah tokoh.
"Akan timbul persoalan kompleks, salah satu yang akan dipengaruhi adalah sektor ekonomi, khususnya lapangan pekerjaan. Apabila nanti kedepannya masyarakat kesulitan mencari lapangan pekerjaan, itu salah satu bentuk bahwa rakyat tidak mempunyai kekuasaan," kata Alam.
Alam menilai bahwa demokrasi bisa jadi akar dari sebuah persoalan, apabila keluhan, cerita dan jeritan masyarakat akan semakin sulit untuk didengarkan.
"Salah satu cara bagaimana kita bisa mengembalikan marwah demokrasi tersebut yakni dengan menggunakan suara kita bersama, suara rakyat adalah suara tuhan dan suara rakyat yang paling menggema adalah suara anak muda," ujar Alam.
Selain itu, Alam mengungkapkan berbagai persoalan lainnya yang menjadi tantangan pemerintah dan keterlibatan segenap anak muda dianggap penting dalam merubah arah hidup bangsa Indonesia di masa depan.
Persoalan yang ditemuinya selama ini beragam, seperti layanan kesehatan yang belum memadai, pendidikan yang belum merata hingga akses internet yang dinilai masih sulit di jangkau di sejumlah daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, berbagai usulan pun muncul terkait dengan bagaimana layanan kesehatan itu harus terjangkau, setidaknya satu desa memiliki fasilitas kesehatan. Kemudian penyediaan program pendidikan hingga sarjana untuk keluarga tidak mampu hingga fasilitas internet gratis yang mudah diakses untuk seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian, Alam berharap upaya dan usulan program tersebut ke depan bisa diimplementasikan dan bisa mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa terealisasi.
"Beberapa universitas sudah menyampaikan keresahannya secara khusus terkait konteks demokrasi. Mungkin sebagian anak muda anggap bahwa konteks demokrasi itu terlalu jauh dan tidak ada urusannya dengan kita," kata Alam di hadapan ribuan mahasiswa dalam kegiatan Sarasehan dan Mimbar Demokrasi: Kepemimpinan Nasional, Muda, Berbudaya dan Merakyat di Gedung Pertemuan Ganesha APMD, Gondokusuman, DI Yogyakarta, Selasa (6/2/2024).
"Demokrasi bukan soal memilih seorang pemimpin, tapi demokrasi adalah bagaimana kita masih punya hak untuk berpendapat secara bebas sesuai dengan koridor norma dan etika karena suara dan pendapat kita yang menjadikan apa yang ada di sekeliling kita menjadi nyata," katanya.
Alam menilai persoalan demokrasi saat ini merupakan ancaman serius bagi segenap bangsa Indonesia. Sebab itu, lanjut Alam, dalam asas demokrasi rakyat merupakan kekuasaan tertinggi dan suara rakyat merupakan suara tuhan seperti apa yang digaungkan oleh sejumlah tokoh.
"Akan timbul persoalan kompleks, salah satu yang akan dipengaruhi adalah sektor ekonomi, khususnya lapangan pekerjaan. Apabila nanti kedepannya masyarakat kesulitan mencari lapangan pekerjaan, itu salah satu bentuk bahwa rakyat tidak mempunyai kekuasaan," kata Alam.
Alam menilai bahwa demokrasi bisa jadi akar dari sebuah persoalan, apabila keluhan, cerita dan jeritan masyarakat akan semakin sulit untuk didengarkan.
"Salah satu cara bagaimana kita bisa mengembalikan marwah demokrasi tersebut yakni dengan menggunakan suara kita bersama, suara rakyat adalah suara tuhan dan suara rakyat yang paling menggema adalah suara anak muda," ujar Alam.
Selain itu, Alam mengungkapkan berbagai persoalan lainnya yang menjadi tantangan pemerintah dan keterlibatan segenap anak muda dianggap penting dalam merubah arah hidup bangsa Indonesia di masa depan.
Persoalan yang ditemuinya selama ini beragam, seperti layanan kesehatan yang belum memadai, pendidikan yang belum merata hingga akses internet yang dinilai masih sulit di jangkau di sejumlah daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, berbagai usulan pun muncul terkait dengan bagaimana layanan kesehatan itu harus terjangkau, setidaknya satu desa memiliki fasilitas kesehatan. Kemudian penyediaan program pendidikan hingga sarjana untuk keluarga tidak mampu hingga fasilitas internet gratis yang mudah diakses untuk seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian, Alam berharap upaya dan usulan program tersebut ke depan bisa diimplementasikan dan bisa mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa terealisasi.
(abd)
tulis komentar anda