Ketua Lazis ASFA: Zakat Jadi Wasilah Penguatan SDM Bangsa
Jum'at, 24 November 2023 - 05:31 WIB
JAKARTA - Ketua Lembaga Amil Zakat Assalam Fil Alamin (Lazis ASFA) Muchlis Hasyim mengatakan, zakat merupakan wasilah untuk menguatkan sumber daya manusia (SDM) bangsa. Dia melanjutkan, mereka yang merasakan manfaat zakat akan termotivasi untuk bangkit, mendalami ilmu agama, dan berbagai keterampilan, sehingga nantinya menjadi sumber daya yang berdaya saing tinggi.
"Kami di ASFA ini memfasilitasi mustahik, yaitu para kader umat untuk mendapatkan ilmu agama yang komprehensif, nanti mereka akan kembali ke masyarakat menguatkan toleransi dan perdamaian,” kata Muchlis Hasyim di hadapan para pengurus Yayasan Sulaimaniyah di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Penguatan SDM merupakan upaya strategis untuk mendukung Indonesia Emas 2045. Pada tahun itu, komposisi penduduk Indonesia akan didominasi mereka yang berusia produktif. Diperkirakan ini merupakan masa kejayaan Indonesia dan tidak akan terulang lagi masa semacam itu di waktu yang akan datang.
Muchlis Hasyim pun menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Sulaimaniyah yang telah turut mendukung program Lazis ASFA dengan menitikberatkan kepada pembangunan SDM bangsa melalui kader-kader terbaik lembaga-lembaga pendidikan Islam.
Kolaborasi program yang telah berjalan selama ini adalah beasiswa santri yang telah diberangkat dan menempuh pendidikan di Universitas di Turki dałam berbagai bidang keahlian. Sementara itu, pengurus Yayasan Sulaimaniyah Abi Farhad menyampaikan banyak hal terkait perkembangan kerja sama pendidikan di Yayasan Sulaimaniyah.
Kehadirannya bersama Lazis ASFA akan sama-sama terus menebar manfaat nilai-nilai keislaman hingga ke seluruh dunia. ASFA dan Sulaimaniyah akan menggelar daurah yang dikhususkan untuk kader lembaga pendidikan asal Kalimantan Selatan sebanyak 30 orang dan 10 orang asal Sulawesi selatan.
Daurah ini diperuntukkan bagi para pendidik yang ahli Al-Qur’an dengan syarat utama hafalan minimal 20 juz dengan batas usia maksimal 25 tahun. Program ini akan berjalan selama 30 hari dengan merujuk kepada kurikulum Yayasan Sulaimaniyah.
Rencananya program ini akan berjalan pada Januari 2024. Harapannya, ini semua menjadi apresiasi bagi mereka para pendidik Al-Qur;an yang telah berjuang menanamkan kecintaan Al-Qur’an di Tanah Air serta sebagai peningkatan dan penguatan SDM lembaga pendidikan di Indonesia.
"Kami di ASFA ini memfasilitasi mustahik, yaitu para kader umat untuk mendapatkan ilmu agama yang komprehensif, nanti mereka akan kembali ke masyarakat menguatkan toleransi dan perdamaian,” kata Muchlis Hasyim di hadapan para pengurus Yayasan Sulaimaniyah di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Penguatan SDM merupakan upaya strategis untuk mendukung Indonesia Emas 2045. Pada tahun itu, komposisi penduduk Indonesia akan didominasi mereka yang berusia produktif. Diperkirakan ini merupakan masa kejayaan Indonesia dan tidak akan terulang lagi masa semacam itu di waktu yang akan datang.
Muchlis Hasyim pun menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Sulaimaniyah yang telah turut mendukung program Lazis ASFA dengan menitikberatkan kepada pembangunan SDM bangsa melalui kader-kader terbaik lembaga-lembaga pendidikan Islam.
Kolaborasi program yang telah berjalan selama ini adalah beasiswa santri yang telah diberangkat dan menempuh pendidikan di Universitas di Turki dałam berbagai bidang keahlian. Sementara itu, pengurus Yayasan Sulaimaniyah Abi Farhad menyampaikan banyak hal terkait perkembangan kerja sama pendidikan di Yayasan Sulaimaniyah.
Kehadirannya bersama Lazis ASFA akan sama-sama terus menebar manfaat nilai-nilai keislaman hingga ke seluruh dunia. ASFA dan Sulaimaniyah akan menggelar daurah yang dikhususkan untuk kader lembaga pendidikan asal Kalimantan Selatan sebanyak 30 orang dan 10 orang asal Sulawesi selatan.
Daurah ini diperuntukkan bagi para pendidik yang ahli Al-Qur’an dengan syarat utama hafalan minimal 20 juz dengan batas usia maksimal 25 tahun. Program ini akan berjalan selama 30 hari dengan merujuk kepada kurikulum Yayasan Sulaimaniyah.
Rencananya program ini akan berjalan pada Januari 2024. Harapannya, ini semua menjadi apresiasi bagi mereka para pendidik Al-Qur;an yang telah berjuang menanamkan kecintaan Al-Qur’an di Tanah Air serta sebagai peningkatan dan penguatan SDM lembaga pendidikan di Indonesia.
(rca)
tulis komentar anda