Polri Ajak Masyarakat Tanamkan Citra Positif Polisi ke Anak-anak
Rabu, 21 Juni 2023 - 14:31 WIB
JAKARTA - Polri mengajak masyarakat mulai menanamkan citra positif polisi kepada anak-anak. Selama ini Polri melihat sebagian masyarakat menyematkan stigma negatif kepada polisi. Salah satunya dengan menakut-nakuti anak jika nakal akan dilaporkan polisi.
"Ini kan menanamkan stigma negatif terhadap Polri yang tertanam sampai mereka dewasa," Kabag Pangkat ASDM Polri Kombes Pol Hari Haryadi dalam dialog publik bertajuk "Polisi Unggul Yang Presisi dan Humanis" di Jakarta, Rabu (21/6/2023).
Karena itu, Haryadi mengajak masyarakat mulai menanamkan kesan positif Polri kepada anak-anak mereka. Ia pun bersyukur karena dari hasil survei kepercayaan masyarakat terhadap Polri terus meningkat.
Sementara itu, Asisten Deputi Perancangan Jabatan, Perencanaan, dan Pengadaaan SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Aba Subagja menilai peran Polri sangat dibutuhkan masyarakat. Ia mengapresiasi Polri yang sangat terbuka, dan terus meningkatkan kompetensi anggotanya dalam mengantisipasi perkembangan teknologi.
"Yang dibutuhkan adalah memperkuat kolaborasi dengan kementerian/lembaga lain untuk lebih meningkatkan kemampuan Polri dalam menangani masalah sosial dengan humanis dan presisi," katanya.
Guru Besar Universitas Bhayangkara, Jakarta Prof Hermawan Sulistyo mengatakan, polisi adalah cerminan baik-buruknya masyarakat. "Kalau masyarakat brengsek jangan bermimpi polisi jadi malaikat," kata pria yang akrab disapa Kiki ini.
Karena itu, Kiki merasa jengah dengan kritikan yang terus disampaikan masyarakat terutama mahasiswa terhadap Polri. "Bayangkan kalau polisi mogok 3 hari saja, apa yang akan terjadi?" kata Hermawan Sulistyo.
Anggota Komisi III DPR Andi Rio Idris Pandjalangi menyampaikan kesiapan DPR untuk mendukung upaya Polri memulihkan persepsi positif masyarakat. "DPR punya fungsi pengawasan dan fungsi anggaran. Kami siap mendukung upaya menghilangkan stigma negatif masyarakat terhadap Polri," kata Anggota DPR dari Fraksi Golkar itu.
Dia mengingatkan masyarakat menilai Polri jangan hanya melihat profil anggota Polri di kota-kota besar. "Lihatlah di daerah, banyak anggota Polri yang menyisihkan gajinya untuk membantu masyarakat," kata Andi Rio seraya menunjuk contoh di dapilnya di Bone, Sulsel.
"Ini kan menanamkan stigma negatif terhadap Polri yang tertanam sampai mereka dewasa," Kabag Pangkat ASDM Polri Kombes Pol Hari Haryadi dalam dialog publik bertajuk "Polisi Unggul Yang Presisi dan Humanis" di Jakarta, Rabu (21/6/2023).
Karena itu, Haryadi mengajak masyarakat mulai menanamkan kesan positif Polri kepada anak-anak mereka. Ia pun bersyukur karena dari hasil survei kepercayaan masyarakat terhadap Polri terus meningkat.
Sementara itu, Asisten Deputi Perancangan Jabatan, Perencanaan, dan Pengadaaan SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Aba Subagja menilai peran Polri sangat dibutuhkan masyarakat. Ia mengapresiasi Polri yang sangat terbuka, dan terus meningkatkan kompetensi anggotanya dalam mengantisipasi perkembangan teknologi.
"Yang dibutuhkan adalah memperkuat kolaborasi dengan kementerian/lembaga lain untuk lebih meningkatkan kemampuan Polri dalam menangani masalah sosial dengan humanis dan presisi," katanya.
Guru Besar Universitas Bhayangkara, Jakarta Prof Hermawan Sulistyo mengatakan, polisi adalah cerminan baik-buruknya masyarakat. "Kalau masyarakat brengsek jangan bermimpi polisi jadi malaikat," kata pria yang akrab disapa Kiki ini.
Karena itu, Kiki merasa jengah dengan kritikan yang terus disampaikan masyarakat terutama mahasiswa terhadap Polri. "Bayangkan kalau polisi mogok 3 hari saja, apa yang akan terjadi?" kata Hermawan Sulistyo.
Anggota Komisi III DPR Andi Rio Idris Pandjalangi menyampaikan kesiapan DPR untuk mendukung upaya Polri memulihkan persepsi positif masyarakat. "DPR punya fungsi pengawasan dan fungsi anggaran. Kami siap mendukung upaya menghilangkan stigma negatif masyarakat terhadap Polri," kata Anggota DPR dari Fraksi Golkar itu.
Dia mengingatkan masyarakat menilai Polri jangan hanya melihat profil anggota Polri di kota-kota besar. "Lihatlah di daerah, banyak anggota Polri yang menyisihkan gajinya untuk membantu masyarakat," kata Andi Rio seraya menunjuk contoh di dapilnya di Bone, Sulsel.
tulis komentar anda