Jokowi Dorong Gibran, Bung Karno sampai Amien Rais Juga Punya Regenerasi
Sabtu, 25 Juli 2020 - 15:33 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Sukmo Harsono ikut ”membela” Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dituding sedang membangun dinasti politik. Seperti diketahui, anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka direkomendasikan PDIP sebagai calon Wali Kota Solo pada Pilkada serentak 2020.
Banyak yang mengkritik Jokowi karena secara kasat mata memang memberikan jalan bagi karir politik Gibran ketika menjabat. Namun bagi Sukmo pencalonan Gibran adalah sesuai yang biasa saja.
(Baca: Gibran Diprediksi Tanpa Lawan, Hasto: Kotak Kosong Juga Proses Demokrasi)
"Politik Dinasti itu sah. Siapa yang menyoal politik dinasti sebagai sesuatu yang melanggar demokrasi adalah pernyataan yang pendek akal," kata Sukmo kepada SINDOnews, Sabtu (25/7/2020).
Menurut Sukmo, di Amerika yang negara kampiun demokrasi saja tak pernah rakyatnya mempersoalkan dinasti politik. Sebut saja klan politik mantan Presiden Jhin F. Kenedy, dan juga dengan trah keluarga Bush.
"Di Indonesia ada regenerasi di garis keturunan Bung Karno, Pak Harto, Gus Dur, SBY, Amien Rais. Jadi kalo Pak Jokowi juga menurunkan Mas Gibran, maka itu adalah hal yang wajar dan sah sekali," ujarnya.
(Baca: PDIP Sebut Tudingan Politik Dinasti untuk Gibran Tak Mendasar)
Lebih lanjut Sukmo mengatakan, politik dinasti juga terjadi di negara lain. Ini diibaratkan, di posisi lain, misal apa yang salah kalau anak Rektor jadi Dosen, apa yang salah jika anak Jendral jadi Jendral juga, dan apa yang keliru anak petani juga jadi petani yang sukses.
"Saya kira mendangkalkan demokrasi dengan menyoal Mas Gibran yang maju pilkada di Solo dan hanyalah bentuk negatif kampanye," ujar Sukmo. "Selamat berkompetisi Mas Gibran, semoga meraih Kemenangan dan jadi walikota solo," imbuhnya.
Banyak yang mengkritik Jokowi karena secara kasat mata memang memberikan jalan bagi karir politik Gibran ketika menjabat. Namun bagi Sukmo pencalonan Gibran adalah sesuai yang biasa saja.
(Baca: Gibran Diprediksi Tanpa Lawan, Hasto: Kotak Kosong Juga Proses Demokrasi)
"Politik Dinasti itu sah. Siapa yang menyoal politik dinasti sebagai sesuatu yang melanggar demokrasi adalah pernyataan yang pendek akal," kata Sukmo kepada SINDOnews, Sabtu (25/7/2020).
Menurut Sukmo, di Amerika yang negara kampiun demokrasi saja tak pernah rakyatnya mempersoalkan dinasti politik. Sebut saja klan politik mantan Presiden Jhin F. Kenedy, dan juga dengan trah keluarga Bush.
"Di Indonesia ada regenerasi di garis keturunan Bung Karno, Pak Harto, Gus Dur, SBY, Amien Rais. Jadi kalo Pak Jokowi juga menurunkan Mas Gibran, maka itu adalah hal yang wajar dan sah sekali," ujarnya.
(Baca: PDIP Sebut Tudingan Politik Dinasti untuk Gibran Tak Mendasar)
Lebih lanjut Sukmo mengatakan, politik dinasti juga terjadi di negara lain. Ini diibaratkan, di posisi lain, misal apa yang salah kalau anak Rektor jadi Dosen, apa yang salah jika anak Jendral jadi Jendral juga, dan apa yang keliru anak petani juga jadi petani yang sukses.
"Saya kira mendangkalkan demokrasi dengan menyoal Mas Gibran yang maju pilkada di Solo dan hanyalah bentuk negatif kampanye," ujar Sukmo. "Selamat berkompetisi Mas Gibran, semoga meraih Kemenangan dan jadi walikota solo," imbuhnya.
(muh)
tulis komentar anda