Healthkathon BPJS Kesehatan Dorong Inovasi Berbasis TI
Jum'at, 09 Juni 2023 - 18:27 WIB
JAKARTA - BPJS Kesehatan kembali membuka ruang bagi para praktisi di bidang teknologi informasi untuk menuangkan inovasinya. Melalui ajang Healthkathon 2.0 BPJS Kesehatan 2023, harapannya bisa menciptakan ekosistem digital yang mendukung peningkatan layanan bagi peserta JKN
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan menyebut kemajuan teknologi memberikan dampak besar terhadap laju perkembangan sistem informasi. Apalagi, kini Program JKN tengah melakukan transformasi mutu layanan untuk menghadirkan layanan berbasis digital yang lebih mudah, cepat dan setara.
“Dengan cakupan kepesertaan JKN yang kian meningkat dan tuntutan peserta dan stakeholder untuk peningkatan mutu layanan, maka organisasi harus bergerak cepat dalam melakukan perubahan. Maka dari itu, BPJS Kesehatan secara rutin membuka wadah bagi masyarakat yang memiliki kreatifitas yang tinggi untuk berpartisipasi dengan harapan bisa menciptakan ide-ide cemerlang dan menjadi solusi untuk peningkatan pengelolaan sistem di BPJS Kesehatan,” kata Edwin dalam kegiatan Grand Launching dan Open Registration Healthkathon 2.0, Jumat (09/06).
Dalam kompetisi Healthkathon 2.0 tersebut, terdapat 3 kategori yang dilombakan, dengan kategori peserta umum dan mahasiswa ataupun pelajar. Adapun kategori yang dilombakan yaitu Capture The Flag untuk cyber security yang dapat diikuti oleh mahasiswa, Data Analytics and Visualization, dan Innovation System yang bisa diikuti oleh peserta umum ataupun dari mahasiswa dan pelajar.
Edwin menilai, memasuki era saat ini, talenta yang ahli di bidang teknologi informasi sangat besar. Hal ini perlu diberikan wadah dan pematangan agar kemampuan yang dimiliki dapat berkembang. Dengan begitu, Edwin berharap upaya yang dilakukan mampu menciptakan ekosistem Program JKN yang kian optimal.
“Harapan kami, kompetisi BPJS Kesehatan Healthkathon 2.0 ini menjadi kegiatan untuk menampung ide kreatif serta ajang untuk berkolaborasi demi peningkatan mutu layanan Program JKN. Kami juga membuka wadah bagi para peserta yang ikut untuk dilakukan bimbingan agar kemampuan yang dimiliki semakin terarah,” tambah Edwin.
Bagi para calon peserta yang ingin berpartisipasi dalam kompetisi tersebut, calon peserta dapat mengunggah ide kreatifnya mulai tanggal 9 Juni 2023 sampai 31 Juli 2023. Selanjutnya, untuk babak seleksi dan penjurian akan dilakukan di bulan Agustus 2023 dan pemenang akan diumumkan pada September 2023. Untuk informasi persyaratan pendaftaran, calon peserta dapat mengakses melalui akun resmi media sosial BPJS Kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, dilanjutkan dengan sesi webinar yang menghadirkan sejumlah praktisi yang ahli di bidang teknologi informasi. Founder Vexanium Blokchain, Danny Baskara mengakui bahwa perkembangan teknologi di Indonesia sudah sangat baik. Sebagai praktisi, dirinya berharap teknologi informasi yang dikembangkan bisa semakin baik sehingga bisa menghadirkan sistem keamanan data yang tinggi khususnya untuk layanan kesehatan.
Selain itu, CTO Alteera Two Point Five, Sofian Hadiwijaya mengatakan talenta teknologi informasi d Indonesia sudah sangat banyak. Dirinya melihat bahwa potensi talenta teknologi informasi di Indonesia juga sangat dibutuhkan oleh perusahan-perusahaan di Indonesia hingga di luar negeri.
Selain itu, Sofian menilai layanan kesehatan di Indonesia harus diperkuat dengan sistem teknologi informasi. Ia menyebut, adanya kompetisi ini bisa menjadi jembatan bagi peserta agar layanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan semakin mudah dirasakan oleh masyarakat.
“Ini merupakan ajang bagi masyarakat untuk menyalurkan ide terbaiknya agar dilihat oleh para pemangku kepentingan untuk mewujudkan layanan kesehatan yang terbaik di Indonesia,” tutup Sofian.
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan menyebut kemajuan teknologi memberikan dampak besar terhadap laju perkembangan sistem informasi. Apalagi, kini Program JKN tengah melakukan transformasi mutu layanan untuk menghadirkan layanan berbasis digital yang lebih mudah, cepat dan setara.
“Dengan cakupan kepesertaan JKN yang kian meningkat dan tuntutan peserta dan stakeholder untuk peningkatan mutu layanan, maka organisasi harus bergerak cepat dalam melakukan perubahan. Maka dari itu, BPJS Kesehatan secara rutin membuka wadah bagi masyarakat yang memiliki kreatifitas yang tinggi untuk berpartisipasi dengan harapan bisa menciptakan ide-ide cemerlang dan menjadi solusi untuk peningkatan pengelolaan sistem di BPJS Kesehatan,” kata Edwin dalam kegiatan Grand Launching dan Open Registration Healthkathon 2.0, Jumat (09/06).
Dalam kompetisi Healthkathon 2.0 tersebut, terdapat 3 kategori yang dilombakan, dengan kategori peserta umum dan mahasiswa ataupun pelajar. Adapun kategori yang dilombakan yaitu Capture The Flag untuk cyber security yang dapat diikuti oleh mahasiswa, Data Analytics and Visualization, dan Innovation System yang bisa diikuti oleh peserta umum ataupun dari mahasiswa dan pelajar.
Edwin menilai, memasuki era saat ini, talenta yang ahli di bidang teknologi informasi sangat besar. Hal ini perlu diberikan wadah dan pematangan agar kemampuan yang dimiliki dapat berkembang. Dengan begitu, Edwin berharap upaya yang dilakukan mampu menciptakan ekosistem Program JKN yang kian optimal.
“Harapan kami, kompetisi BPJS Kesehatan Healthkathon 2.0 ini menjadi kegiatan untuk menampung ide kreatif serta ajang untuk berkolaborasi demi peningkatan mutu layanan Program JKN. Kami juga membuka wadah bagi para peserta yang ikut untuk dilakukan bimbingan agar kemampuan yang dimiliki semakin terarah,” tambah Edwin.
Bagi para calon peserta yang ingin berpartisipasi dalam kompetisi tersebut, calon peserta dapat mengunggah ide kreatifnya mulai tanggal 9 Juni 2023 sampai 31 Juli 2023. Selanjutnya, untuk babak seleksi dan penjurian akan dilakukan di bulan Agustus 2023 dan pemenang akan diumumkan pada September 2023. Untuk informasi persyaratan pendaftaran, calon peserta dapat mengakses melalui akun resmi media sosial BPJS Kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, dilanjutkan dengan sesi webinar yang menghadirkan sejumlah praktisi yang ahli di bidang teknologi informasi. Founder Vexanium Blokchain, Danny Baskara mengakui bahwa perkembangan teknologi di Indonesia sudah sangat baik. Sebagai praktisi, dirinya berharap teknologi informasi yang dikembangkan bisa semakin baik sehingga bisa menghadirkan sistem keamanan data yang tinggi khususnya untuk layanan kesehatan.
Selain itu, CTO Alteera Two Point Five, Sofian Hadiwijaya mengatakan talenta teknologi informasi d Indonesia sudah sangat banyak. Dirinya melihat bahwa potensi talenta teknologi informasi di Indonesia juga sangat dibutuhkan oleh perusahan-perusahaan di Indonesia hingga di luar negeri.
Selain itu, Sofian menilai layanan kesehatan di Indonesia harus diperkuat dengan sistem teknologi informasi. Ia menyebut, adanya kompetisi ini bisa menjadi jembatan bagi peserta agar layanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan semakin mudah dirasakan oleh masyarakat.
“Ini merupakan ajang bagi masyarakat untuk menyalurkan ide terbaiknya agar dilihat oleh para pemangku kepentingan untuk mewujudkan layanan kesehatan yang terbaik di Indonesia,” tutup Sofian.
(atk)
Lihat Juga :
tulis komentar anda