Analisis BMKG soal Gempa Bermagnitudo 5 di Selatan Bali Dini Hari Tadi
Kamis, 25 Mei 2023 - 08:01 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) melaporkan gempa berkekuatan M5,0 mengguncang wilayah Samudera Hindia Selatan Bali pada pukul 02.57.22 WIB, Kamis (25/502023) dini hari tadi. Gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8.
Episenter gempa terletak pada koordinat 9,58° LS ; 114,88° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 kilometer (km) arah selatan Kota Denpasar, Bali pada kedalaman 65 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Daryono mengatakan gempabumi ini dirasakan di Kuta, Lombok Barat, Mataram dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan Denpasar dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ) Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Hingga pukul 03.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock ). Dia meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
Episenter gempa terletak pada koordinat 9,58° LS ; 114,88° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 kilometer (km) arah selatan Kota Denpasar, Bali pada kedalaman 65 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Daryono mengatakan gempabumi ini dirasakan di Kuta, Lombok Barat, Mataram dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan Denpasar dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ) Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Hingga pukul 03.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock ). Dia meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
(muh)
tulis komentar anda