Hardiknas 2023, Partai Ummat Soroti Rendahnya Kesempatan Pendidikan

Selasa, 02 Mei 2023 - 17:02 WIB
Ketua Bidang Pendidikan Partai Ummat Aspizain Chaniago menyoroti rendahnya kesempatan pendidikan di Indonesia dalam peringatan Hardiknas 2023. FOTO/IST
JAKARTA - Memperingati Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) 2023, Partai Ummat menyoroti rendahnya kuantitas kesempatan pendidikan di Tanah Air. Berdasarkan catatan Partai Ummat, dari jumlah penduduk 275,36 juta jiwa baru hanya 6,41% yang sudah mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi.

Sedangkan yang berpendidikan hingga SLTA 20,89%, SLTP 14,54%, SD 11,14%, dan yang tidak/belum sekolah sebanyak 65,018 juta jiwa atau 23,61% dari jumlah penduduk. Partai Ummat menilai pembangunan sektor pendidikan masih belum mampu menjadi solusi kondisi geografis, sosial, dan budaya bangsa yang sangat heterogen.

"Banyak daerah yang belum terjamah layanan pendidikan dengan baik, termasuk fasilitas dan infrastruktur yang rendah," kata Ketua Bidang Pendidikan Partai Ummat Aspizain Chaniago dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/5/2023).

Menurutnya, ketidakadilan pembangunan sektor pendidikan tidak saja dalam wujud pembangunan sarana dan prasarana fisik, tetapi juga dirasakan dalam memberikan akses tempat pendidikan yang bisa dijangkau masyarakat. "Sekali pun pemerintah sudah mengalokasikan biaya pendidikan 20% dari APBN, namun dalam dimensi keadilan masih menunjukkan terjadinya kesenjangan yang luar biasa," katanya.



Aspizain Chaniago memberikan contoh untuk masyarakat golongan ekonomi menengah akses untuk mendapatkan sekolah-sekolah unggulan sangat terbuka. Sementara untuk masyarakat menengah bawah akses mendapatkan kesempatan di sekolah unggulan sangat terbatas.

Partai Ummat merisaukan jika hal itu dibiarkan akan menimbulkan distorsi di masyarakat. Untuk itu, kata dia, Partai Ummat mendorong perlunya intervensi negara dalam mengatur tata kelola pendidikan, terutama untuk sekolah-sekolah swasta di level SD hingga Perguruan Tinggi Negeri.

Partai Ummat mendesak agar keadilan dalam bidang pendidikan juga harus segera dipenuhi mengingat banyaknya masalah keterbelakangan dalam pendidikan. Misalnya, kata dia, di Asia indeks pendidikan Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN pada umumnya.



Berkaitan dengan masalah prioritas anggaran, dia berharap pemerintah harus lebih menunjukkan skala prioritas dalam pembangunan. Dia melanjutkan, boleh saja pemerintah membangun fasilitas fisik sesuai kebutuhan tapi jangan sampai bidang pendidikan terabaikan, karena ini sektor yang paling strategis bukan hanya jangka panjang tapi juga jangka pendek.

"Jangan sampai pembangunan fisik yang desainnya dan alokasi anggarannya awut-awutan menyebabkan pembangunan di bidang pendidikan yang masuk skala prioritas dan dijamin UUD 1945 terabaikan," tegas Aspizain.

Partai Ummat mendesak pemerintah harus betul-betul memberikan perhatian khusus kepada sektor pendidikan, dan lebih dari itu untuk memberikan skala prioritas kepada wilayah yang masih tertinggal bidang pendidikannya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More