Tolak Israel, PDIP Ungkap Risiko Aksi Teroris hingga Impeachment Presiden

Rabu, 05 April 2023 - 08:20 WIB
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan berbagai potensi yang dapat terjadi apabila pemerintah tetap memaksakan kehadiran Israel di Indonesia. Foto/MPI
JAKARTA - Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebutkan berbagai potensi yang dapat terjadi apabila pemerintah tetap memaksakan kehadiran Israel di Indonesia.

Penolakan terhadap Israel disebut Hasto makin masif. Pada saat 2022 diketahui Timnas Israel lolos Piala Dunia U-20, ada banyak kajian terkait persoalan tersebut.



“Berbagai informasi strategis diterima terhadap munculnya rencana penolakan Israel yang ditunggangi kelompok oposan, anti pemerintah, kelompok kadrun, dengan kemungkinan adanya 'pengantin' yang menciptakan gangguan keamanan,” ujar Hasto dikutip Rabu (5/4/2023).

Hasto mengungkapkan skenario terburuk ketika U-20 berlangsung dengan kehadiran Timnas Israel. Mulai gangguan keamanan dan bisa mengarah pada tuduhan pelanggaran konstitusi yang berujung pada impeachment.



"Bayangkan saja, Presiden Jokowi yang begitu berprestasi saja bisa dituduh macem-macem. Jadi para kader PDI Perjuangan membela Pak Jokowi, dan beliau memang harus bersikap tegas agar U-20 tetap berjalan," jelas Hasto.

Lobi putaran ketiga dilakukan 10 Maret 2023. Hasto menyampaikan melalui aplikasi pesan WhatsApp sangat intens ke Menlu, Menseskab, dan Menteri BUMN, Menko Polhukam dan juga Menko PMK.

“Rabu 13 Maret 2023, penyampaian sikap yang sama, semua dilakukan secara silent karena tidak ingin adanya kaum opportunis yang membenturkan PDI Perjuangan dengan pemerintah. Dan itu bergulir hingga secara tiba-tiba, Saudara Arya Sinulingga mengumumkan pembatalan drawing tanpa konsultasi ke FIFA dan menyalahkan surat Gubernur Bali," ungkap Hasto.

Hasto menyebutkan apa yang disampaikan Ketua Umum DPP PDP Megawati Soekarnoputri kepada Utut Adianto sebagai pemberian informasi terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan para kader partai.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More