Miliarder China Ajak 6.400 Karyawan Berlibur Gratis ke Prancis
A
A
A
PARIS - Sungguh luar biasa Li Jinyuan, chairman Tiens Group, perusahaan konglomerasi asal China. Dia pantas disebut sebagai bos yang murah hati.
Bagaimana tidak, demi merayakan ulang tahun ke-20 perusahaan, dia mentraktir ribuan karyawannya berlibur ke Prancis selama sembilan hari. Tak tanggung-tanggung, 6.400 karyawan, atau lebih dari separuh total karyawan Tiens Group, dia ajak berlibur ke berbagai kota di Prancis. Sekitar 5.400 karyawan tersebut berasal dari China. Mereka menggunakan 84 pesawat komersial untuk terbang ke Prancis.
Selebihnya merupakan karyawan Tiens yang berangkat dari negara lain, seperti Kenya dan Rusia. Li dikabarkan memesan 4.760 kamar di 79 hotel yang berbeda di kawasan Cannes dan Monaco untuk menampung karyawannya. Bukan hotel sembarangan yang disewa, melainkan hampir seluruhnya berbintang empat dan lima.
Di Paris, salah satu orang terkaya di China itu memesan kamar 140 hotel. Rombongan besar ini menyewa 146 bus pariwisata untuk berkeliling Prancis. Selama di Kota Nice, Prancis, karyawan Tiens Group mendapatkan perlakuan istimewa. Department store mewah, Galeries Lafayette, rela menutup toko mereka untuk pembeli lain agar rombongan karyawan Tiens bisa leluasa belanja.
Kepala Pengembangan Pariwisata Atout France, Christian Mantel, mengungkapkan, wisatawan dari China merupakan salah satu yang gemar belanja. ”Per orang diperkirakan membelanjakan 1.500 euro (Rp22 juta),” ujarnya dilansir AFP . Dia mengungkapkan, Li Jinyuan mengeluarkan biaya hingga 13 juta euro (USD14,5 juta/Rp189 miliar) untuk liburan karyawan Tiens Group, 5- 13 Mei 2015. ”Itu belum termasuk belanja wisatawan tersebut,” ujar Mantel.
Jika rata-rata setiap wisatawan berbelanja 1.500 euro, rombongan tersebut akan menjadi pembelanja terbesar di dunia. Setelah puas belanja, rombongan dipersilakan menyaksikan pertunjukan kabaret ternama Moulin Rouge di Palais Nikaia. Sebelum menikmati Nice, rombongan Tiens juga mendapat layanan spesial di Paris.
Museum populer Louvre ditutup untuk publik pada 6 Mei. Karyawan Li pun bisa menyaksikan keindahan koleksi Louvre tanpa ”terganggu” pengunjung lain. ”Kami mengatur kunjungan ini dengan saksama, termasuk hotel, restoran, serta tokotoko milik desainer ternama,” imbuh Mantel. ”Kunjungan ini berjalan lancar.”
Bukan hanya karyawan yang berbahagia. Li juga sangat menikmati perjalanan ini. Pemerintah Prancis secara khusus menjamu Li Jinyuan. Dia diundang secara resmi untuk ikut parade peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Li berdiri di atas jip sambil tersenyum dan memberikan hormat kepada ribuan karyawannya yang melihat parade tersebut.
Belum cukup sampai di situ, Li Jinyuan juga dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, Rabu nanti. Prancis kini memang gencar mempromosikan pariwisatanya. Mereka menargetkan akan mendatangkan 100 juta wisatawan tahun ini dengan target utama wisatawan dari China.
Perjalanan 6.400 karyawan ini terlaksana setelah Li mengungkapkan keinginannya merayakan HUT ke-20 Tiens secara istimewa kepada Atout France, Desember lalu. Awalnya, Li juga melibatkan London, Inggris dan Roma, Italia. Namun, penawaran wisata ”hanya” di Prancis, yang diajukan Atout France, diterima dengan baik oleh Li.
Pada Jumat (8/5) lalu, Guinness World Records menyaksikan kelompok itu membuat barisan di pantai untuk memecahkan rekor terpanjang ”pembuatan frase dari manusia”. Tulisan tersebut berbunyi ”Tiens’ dream is Nice in the Cote d’Azur” yang terlihat dari udara.
Tiens Group didirikan Li pada 1995. Perusahaan terus berkembang menjadi konglomerasi internasional dengan lini bisnis antara lain di bidang bioteknologi, manajemen kesehatan, e-commerce , serta hotel dan pariwisata. Bisnis Tiens Group kini mencakup di lebih dari 190 negara dan wilayah.
Li Jinyuan lahir pada 1958 di Cangzhou, China utara. Kepeduliannya yang tinggi terhadap pendidikan dibuktikannya dengan menginvestasikan jutaan yuan untuk membangun Tiens Tianshi College.
Andika hendra/ Nanda nararya
Bagaimana tidak, demi merayakan ulang tahun ke-20 perusahaan, dia mentraktir ribuan karyawannya berlibur ke Prancis selama sembilan hari. Tak tanggung-tanggung, 6.400 karyawan, atau lebih dari separuh total karyawan Tiens Group, dia ajak berlibur ke berbagai kota di Prancis. Sekitar 5.400 karyawan tersebut berasal dari China. Mereka menggunakan 84 pesawat komersial untuk terbang ke Prancis.
Selebihnya merupakan karyawan Tiens yang berangkat dari negara lain, seperti Kenya dan Rusia. Li dikabarkan memesan 4.760 kamar di 79 hotel yang berbeda di kawasan Cannes dan Monaco untuk menampung karyawannya. Bukan hotel sembarangan yang disewa, melainkan hampir seluruhnya berbintang empat dan lima.
Di Paris, salah satu orang terkaya di China itu memesan kamar 140 hotel. Rombongan besar ini menyewa 146 bus pariwisata untuk berkeliling Prancis. Selama di Kota Nice, Prancis, karyawan Tiens Group mendapatkan perlakuan istimewa. Department store mewah, Galeries Lafayette, rela menutup toko mereka untuk pembeli lain agar rombongan karyawan Tiens bisa leluasa belanja.
Kepala Pengembangan Pariwisata Atout France, Christian Mantel, mengungkapkan, wisatawan dari China merupakan salah satu yang gemar belanja. ”Per orang diperkirakan membelanjakan 1.500 euro (Rp22 juta),” ujarnya dilansir AFP . Dia mengungkapkan, Li Jinyuan mengeluarkan biaya hingga 13 juta euro (USD14,5 juta/Rp189 miliar) untuk liburan karyawan Tiens Group, 5- 13 Mei 2015. ”Itu belum termasuk belanja wisatawan tersebut,” ujar Mantel.
Jika rata-rata setiap wisatawan berbelanja 1.500 euro, rombongan tersebut akan menjadi pembelanja terbesar di dunia. Setelah puas belanja, rombongan dipersilakan menyaksikan pertunjukan kabaret ternama Moulin Rouge di Palais Nikaia. Sebelum menikmati Nice, rombongan Tiens juga mendapat layanan spesial di Paris.
Museum populer Louvre ditutup untuk publik pada 6 Mei. Karyawan Li pun bisa menyaksikan keindahan koleksi Louvre tanpa ”terganggu” pengunjung lain. ”Kami mengatur kunjungan ini dengan saksama, termasuk hotel, restoran, serta tokotoko milik desainer ternama,” imbuh Mantel. ”Kunjungan ini berjalan lancar.”
Bukan hanya karyawan yang berbahagia. Li juga sangat menikmati perjalanan ini. Pemerintah Prancis secara khusus menjamu Li Jinyuan. Dia diundang secara resmi untuk ikut parade peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Li berdiri di atas jip sambil tersenyum dan memberikan hormat kepada ribuan karyawannya yang melihat parade tersebut.
Belum cukup sampai di situ, Li Jinyuan juga dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, Rabu nanti. Prancis kini memang gencar mempromosikan pariwisatanya. Mereka menargetkan akan mendatangkan 100 juta wisatawan tahun ini dengan target utama wisatawan dari China.
Perjalanan 6.400 karyawan ini terlaksana setelah Li mengungkapkan keinginannya merayakan HUT ke-20 Tiens secara istimewa kepada Atout France, Desember lalu. Awalnya, Li juga melibatkan London, Inggris dan Roma, Italia. Namun, penawaran wisata ”hanya” di Prancis, yang diajukan Atout France, diterima dengan baik oleh Li.
Pada Jumat (8/5) lalu, Guinness World Records menyaksikan kelompok itu membuat barisan di pantai untuk memecahkan rekor terpanjang ”pembuatan frase dari manusia”. Tulisan tersebut berbunyi ”Tiens’ dream is Nice in the Cote d’Azur” yang terlihat dari udara.
Tiens Group didirikan Li pada 1995. Perusahaan terus berkembang menjadi konglomerasi internasional dengan lini bisnis antara lain di bidang bioteknologi, manajemen kesehatan, e-commerce , serta hotel dan pariwisata. Bisnis Tiens Group kini mencakup di lebih dari 190 negara dan wilayah.
Li Jinyuan lahir pada 1958 di Cangzhou, China utara. Kepeduliannya yang tinggi terhadap pendidikan dibuktikannya dengan menginvestasikan jutaan yuan untuk membangun Tiens Tianshi College.
Andika hendra/ Nanda nararya
(ftr)