Vietnam Juga Reklamasi Laut

Sabtu, 09 Mei 2015 - 11:28 WIB
Vietnam Juga Reklamasi Laut
Vietnam Juga Reklamasi Laut
A A A
WASHINGTON - Foto satelit terbaru yang dirilis Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) menunjukkan Vietnam juga melakukan reklamasi yang signifikan di dua pulau Laut China Selatan.

Vietnam mengklaim membangun daratan buatan itu di wilayah kedaulatan mereka. Namun, China menentang klaim tersebut dan meminta beberapa negara yang melakukan reklamasi ilegal di Laut China Selatan agar segera menghentikannya. Menurut China, Vietnam membangun proyek tersebut di atas perairan China.

Perluasan daratan yang dilakukan Vietnam di Sand Cay dan Terumbu Karang London Barat di Kepulauan Spratly juga masuk dalam peringatan China. Sejak beberapa waktu lalu, China mengaku merasa sangat prihatin dengan aktivitas reklamasi yang dilakukan Vietnam di Laut China Selatan.

Direktur CSIS Inisiatif Transparan Maritim Asia Mira Rapp- Hooper mengatakan, Vietnam tidak hanya melakukan reklamasi, tapi juga membangun beberapa infrastruktur baru. Salah satunya pemasangan perlengkapan pendukung militer. Mereka melakukan itu jauh sebelum China melakukan reklamasi serupa pada 2014.

”Dari foto ini, kita dapat melihat Vietnam memiliki fasilitas militer baru di Sand Cay. Sepertinya mereka membangun pertahanan dengan menempatkan senjata di sekitar pulau buatan itu,” kata Rapp- Hooper. ”Di situs reklamasi yang lain di Terumbu Karang London Barat, bangunan baru juga terlihat memiliki perlengkapan militer,” sambungnya.

Foto yang dipublikasikan CSIS kepada Reuters juga diambil dalam dua periode yang berbeda, yakni pada 2010 dan 30 April tahun ini. Perubahan yang terjadi di pulau kecil di Kepulauan Spratly yang ada dalam foto itu terlihat jelas. Vietnam memperluas pulau tersebut dengan pasir putih sekitar 60% dari luas awal.

”Vietnam membangun area baru yang signifikan yang awalnya merupakan lautan terbuka dan di situs yang lain mereka memperluas daratan yang sudah ada beribu-ribu meter,” kata Rapp-Hooper. Menurut Rapp-Hooper, Vietnam membangun pulau buatan sekitar 65.000 meter persegi di Terumbu Karang London Barat dan 21.000 meter persegi di Sand Cay.

Sementara pulau buatan China di Fiery Cross bisa mencapai 900.000 meter persegi. Vietnam memiliki landasan udara di wilayah tersebut. Begitu pun dengan China. Vietnam mengatakan mereka memiliki bukti sejarah yang bisa mendukung keabsahan proyek tersebut. Sementara itu, Filipina yang sering mengkritik aktivitas reklamasi China di Laut China Selatan dinilai tidak merasa terancam dengan reklamasi Vietnam.

Hal itu dapat dimaklumi. Klaim Filipina dan Vietnam tidak bentrok. Kedua negara juga memiliki hubungan keamanan yang kuat. Dengan demikian, China seakan-akan disebut menjadi ”musuh” bersama. ”Bagi Filipina, aktivitas reklamasi Vietnam bukanlah sebuah ancaman karena reklamasi mereka ada dalam skala yang lebih kecil jika dibandingkan dengan China,” kata Rommel Banlaoi, ahli keamanan Filipina.

Sejauh ini, otoritas Vietnam dan Filipina belum bisa dihubungi mengenai isu ini ketika dikontak awak media. Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Hua Chunying mengatakan bahwa beberapa negara yang terlibat, terutama Vietnam dan Filipina, membangun pulau buatan di Laut China Selatan sejak beberapa tahun lalu.

Reklamasi tersebut dianggap meng-ancam kedaulatan China. ”Kami sangat prihatin dan tentu saja menentang terhadap setiap tindakan ilegal itu. Kami meminta negara yang dimaksud agar menghentikan semua aktivitas mereka di Laut China Selatan yang melanggar kedaulatan dan hak China,” ujar Chunying, dikutip Reuters.

Muh shamil
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4256 seconds (0.1#10.140)