Buruh-Konservatif Bersaing Ketat

Jum'at, 08 Mei 2015 - 08:31 WIB
Buruh-Konservatif Bersaing Ketat
Buruh-Konservatif Bersaing Ketat
A A A
LONDON - Partai Konservatif dan Partai Buruh diprediksi bersaing ketat pada pemilu parlemen Inggris yang digelar kemarin. Jutaan rakyat Inggris bersemangat memberikan suara pada pemilu yang paling ketat dalam beberapa dekade terakhir.

Jajak pendapat terakhir menunjukkan Partai Konservatif pimpinan Perdana Menteri (PM) David Cameron bersaing sangat ketat dengan Partai Buruh yang dipimpin Ed Miliband. Prediksi tersebut berdasarkan jajak pendapat terbaru yang digelar Ipsos MORI untuk harian Evening Standard kemarin.

Partai Konservatif mendapatkan 36% dan Partai Buruh hanya meraih 35%. Partai Liberal Demokrat mendapatkan 8%, sedangkan Partai Kemerdekaan Inggris (UKIP) dengan 11% dan Partai Hijau meraih 5%. Hasiljajakpendapat yangberbeda justru dirilis ICM dan diterbitkan harian Guardian kemarin. ICM menyatakan Partai Buruh unggul dengan 35%, sedangkan Partai Konservatif mendapatkan 34%.

Jajak pendapat ICM menegaskan tidak ada partai politik yang mendapatkan suara mayoritas di parlemen. Jajak pendapat berbeda yang dirilis Lord Ashcroft kemarin menyebutkan Partai Buruh dan Partai Konservatif mendapatkan perolehan suara yang sama yakni 33%. Jajak pendapat tersebut seperti hasil survei Populus yang dirilis kemarin. Populus mengungkapkan, Buruh dan Konservatif masingmasing mendapatkan 33%.

Tujuh jajak pendapat yang dirilis sebelum hari pemungutan suara, tiga di antaranya menunjukkan Partai Buruh dan Konservatif sama-sama kuat. Tiga jajak pendapat lain mengunggulkan Konservatif dengan satu poin di atas Buruh. Hanya satu jajak pendapat yang menyatakan bahwa Partai Buruh memimpin satu poin di atas Partai Konservatif. Pakar jajak pendapat, Peter Kellner dari YouGov memprediksi Konservatif akan meraih 284 kursi, sedangkan Buruh mendapatkan 263 kursi.

”SNP (Partai Nasional Skotlandia) akan mendapatkan 48 kursi, Liberal Demokrat dengan 31 kursi, UKIP hanya dua kursi, dan Partai Hijau dengan satu kursi. Partai-partai lain di Irlandia Utara diprediksi meraih 21 kursi,” kata Kellner. Karena tidak ada partai politik yang mendapatkan suara mayoritas, ada kemungkinan pemerintahan baru sulit terbentuk. Inggris akan menghadapi ketidakstabilan politik.

Sebagai solusi, partai politik harus membentuk koalisi atau digelarnya pemilu kedua. Semua pemimpin partai di Inggris seperti Ketua Partai UKIP Nigel Farage, Ketua Partai Buruh Ed Miliband, Ketua Partai Hijau Natalie Bennett, Ketua Pemimpin SNP Nicola Sturgeon, dan Ketua Partai Konservatif David Cameron kemarin memberikan suaranya. Mereka mengajak pasangannya ketika mendatangi tempat pemungutan suara.

Sedikitnya 50 juta rakyat Inggris yang memiliki hak suara kemarin memberikan suara. Sebanyak 50.000 tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 07.00 dan ditutup pukul 22.00 waktu setempat. Mereka akan memilih 650 anggota parlemen. Pemilu parlemen itu juga digelar bersamaan dengan pemungutan suara bagi 9.000 anggota dewan di 279 pemerintahan lokal di Inggris. Pemilihan wali kota di Bedford, Copeland, Leicester, Mansfield, Middlesbrough, dan Torbay juga digelar kemarin.

Sedangkan exit poll akan dipublikasikan setelah pemungutan suara ditutup atau pada Jumat dini hari waktu setempat. Pada kampanye malam pemilihan umum, David Cameron mengungkapkan, Partai Konservatif akan menjanjikan pemerintahan yang kuat dan stabil. ”Sedangkan opsi lainnya akan memberikan kehancuran,” kata Cameron pada malam jelang pemungutan suara. Sedangkan Milibandmengungkapkanpemilu kali ini akan menjadi pemilu yang paling seru yang pernah terjadi di Inggris.

”Persaingan tersebut akan berlangsung hingga menit-menit terakhir,” ujar Miliband di depan pendukungnya, dikutip Reuters. Miliband sudah menyiapkan strategi untuk menggagalkan Konservatif membentuk pemerintahan. Dia sudah bernegosiasi dengan kubu nasionalis seperti SNP.

”Jika kita bekerja sama, kita akan membendung Partai Konservatif. Kita akan bersama bekerja sama dengan seluruh elemen di Inggris. Itu janji saya,” kata Ketua SNP Nicola Sturgeon di Edinburgh. Pemilu Inggris kali ini mendapatkan perhatian serius dari seluruhdunia. Banyakkonsekuensi yang dihasilkan dari pemilu tersebut dalam status Inggris sebagai anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) dan anggota Organisasi Traktat Atlantik Utara (NATO).

”Pemilu Inggris ini akan menentukan tempat Inggris di dunia,” kata Jeanne Park, deputi Direktur Dewan Hubungan Luar Negeri, dikutip AFP.

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5154 seconds (0.1#10.140)