Asa Lahirkan Petarung Hebat
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PB MI) menyertifikasi pelatih nasional Muaythai Indonesia di Jakarta kemarin.
Acara ini diikuti oleh 75 pelatih muaythai dari 30 provinsi. Ketua Panitia Pelaksana Sertifikasi Pelatih Muaythai Ali Ridho mengatakan pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi dilakukan agar Indonesia bisa melahirkan petarung hebat. Pada acara ini seluruh peserta mendapatkan materi pelatihan muaythai dengan standar internasional. Adapun pemberi materi berasal dari Kemenpora dan KONI Pusat.
Ali mengatakan adanya sertifikasi tentu akan mendorong pertumbuhan cabang olahraga yang berasal dari Thailand ini. ”Ini merupakan komitmen kami selaku pengurus untuk mengembangkan olahraga muaythai,” tuturnya. Sementara itu Wakil Ketua Umum PB MI Irjen Pol Benny Mokalu mengatakan, sertifikasi merupakan upaya pengurus untuk meningkatkan kompetensi.
Beni mengatakan, meskipun terbilang cabang olahraga baru, Muaythai terus mengalami perkembangan. Target saat ini adalah agar muaythai bisa dipertarungkan pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2020 di Papua. Pada PON 2016 di Jawa Barat, muaythai hanya menjadi cabang ekshibisi. ”Untuk bisa diperlombakan di PON minimal 10 provinsi harus sudah memiliki sasana, untuk itu 2020 muaythai baru bisa dilombakan,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Pengurus Harian PB MI Sudirman mengatakan sertifikasi yang dilakukan saat ini merupakan salah satu bentuk pembinaan prestasi. Pembinaan itu memiliki tiga unsur, yakni pelatih, atlet, dan wasit. ”Ketiga unsur tersebut secara berkala kita lakukan pembinaan,” ujarnya.
Ridwansyah
Acara ini diikuti oleh 75 pelatih muaythai dari 30 provinsi. Ketua Panitia Pelaksana Sertifikasi Pelatih Muaythai Ali Ridho mengatakan pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi dilakukan agar Indonesia bisa melahirkan petarung hebat. Pada acara ini seluruh peserta mendapatkan materi pelatihan muaythai dengan standar internasional. Adapun pemberi materi berasal dari Kemenpora dan KONI Pusat.
Ali mengatakan adanya sertifikasi tentu akan mendorong pertumbuhan cabang olahraga yang berasal dari Thailand ini. ”Ini merupakan komitmen kami selaku pengurus untuk mengembangkan olahraga muaythai,” tuturnya. Sementara itu Wakil Ketua Umum PB MI Irjen Pol Benny Mokalu mengatakan, sertifikasi merupakan upaya pengurus untuk meningkatkan kompetensi.
Beni mengatakan, meskipun terbilang cabang olahraga baru, Muaythai terus mengalami perkembangan. Target saat ini adalah agar muaythai bisa dipertarungkan pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2020 di Papua. Pada PON 2016 di Jawa Barat, muaythai hanya menjadi cabang ekshibisi. ”Untuk bisa diperlombakan di PON minimal 10 provinsi harus sudah memiliki sasana, untuk itu 2020 muaythai baru bisa dilombakan,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Pengurus Harian PB MI Sudirman mengatakan sertifikasi yang dilakukan saat ini merupakan salah satu bentuk pembinaan prestasi. Pembinaan itu memiliki tiga unsur, yakni pelatih, atlet, dan wasit. ”Ketiga unsur tersebut secara berkala kita lakukan pembinaan,” ujarnya.
Ridwansyah
(ars)