Soal Wacana Munaslub, Golkar Sumut Ikut Arahan Ical
A
A
A
MEDAN - Wacana untuk menggelar Munas Luar Biasa (Munaslub) yang dilontarkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Akbar Tanjung disikapi Ketua DPD Golkar Sumut Ajib Shah. Dia mengaku hanya akan mengikuti arahan dan keputusan dari Aburizal Bakrie (Ical).
"Kalau memang Pak ARB setuju, kita setuju, kita enggak bicara calon, kita hanya bicara pelaksanaan Munaslub," ujar Ajib singkat kepada Sindonews di Kantor DPRD Sumut, Medan, Selasa (5/5/2015).
Ajib menyebutkan, Partai Golkar Sumut akan bersikap pasif dalam menyikapi Munaslub. "Paling tidak, wacana ini akan kami konsultasikan ke DPP Partai Golkar yang sah, pimpinan Pak ARB. Kalau Pak ARB oke, kita jalan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Akbar Tanjung prihatin dengan konflik yang melanda partainya. Dualisme kepemimpinan yang berujung pada ancaman partainya tidak bisa mengikuti pilkada serentak 2015.
Dalam konferensi pers di Akbar Tanjung Institute, Pancoran, Jakarta, Senin 4 Mei 2015, Akbar bersama empat anggota Wantim masing-masing Mahadi Sinambela, Anwar Arifin, Agusman Effendi dan Ibrahim Ambong menyatakan pentingnya konsolidasi organisasi.
Akbar menyebut satu-satunya jalan yakni dengan digelarnya Munaslub dalam waktu dekat. Usulan Munaslub ini seiring dengan waktu pilkada serentak yang semakin dekat.
"Kami berpendapat ini satu-satunya jalan. Kami akan kirim surat ke Munas Bali, Munas Ancol dan seluruh DPD I dan DPD II dan organisasi afiliasi Golkar," ucap Akbar.
"Kalau memang Pak ARB setuju, kita setuju, kita enggak bicara calon, kita hanya bicara pelaksanaan Munaslub," ujar Ajib singkat kepada Sindonews di Kantor DPRD Sumut, Medan, Selasa (5/5/2015).
Ajib menyebutkan, Partai Golkar Sumut akan bersikap pasif dalam menyikapi Munaslub. "Paling tidak, wacana ini akan kami konsultasikan ke DPP Partai Golkar yang sah, pimpinan Pak ARB. Kalau Pak ARB oke, kita jalan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Akbar Tanjung prihatin dengan konflik yang melanda partainya. Dualisme kepemimpinan yang berujung pada ancaman partainya tidak bisa mengikuti pilkada serentak 2015.
Dalam konferensi pers di Akbar Tanjung Institute, Pancoran, Jakarta, Senin 4 Mei 2015, Akbar bersama empat anggota Wantim masing-masing Mahadi Sinambela, Anwar Arifin, Agusman Effendi dan Ibrahim Ambong menyatakan pentingnya konsolidasi organisasi.
Akbar menyebut satu-satunya jalan yakni dengan digelarnya Munaslub dalam waktu dekat. Usulan Munaslub ini seiring dengan waktu pilkada serentak yang semakin dekat.
"Kami berpendapat ini satu-satunya jalan. Kami akan kirim surat ke Munas Bali, Munas Ancol dan seluruh DPD I dan DPD II dan organisasi afiliasi Golkar," ucap Akbar.
(kri)