Beradaptasi dengan Pencahayaan

Minggu, 03 Mei 2015 - 12:34 WIB
Beradaptasi dengan Pencahayaan
Beradaptasi dengan Pencahayaan
A A A
Salah satu keuntungan memotret street photography adalah tidak perlu menunggu fajar menyingsing ataupun matahari terbenam untuk mendapatkan pencahayaan terbaik dalam foto.

Sinar matahari yang keras, minimnya cahaya malam hari ataupun saat hujan turun menjadi salah satu waktu dari beragam kondisi pencahayaan yang dihadapi saat memotret aktivitas manusia di jalanan.

Saat memotret lanskap di pagi hari, kita haruslah keluar sebelum matahari terbit untuk mendapatkan momen golden hour saat surya menyingsing di ufuk timur. Pencahayaan memang menarik, namun aktivitas yang belum terlalu banyak membuat pilihan objek menjadi sedikit, sehingga cenderung kurang produktif jika keluar terlalu pagi dan memotret street photography .

Berikut kita bahas sejumlah tipe pencahayaan yang akan sering ditemui dalam street photography. Pertama; cahaya minim di malam hari. Banyak sumber cahaya saat malam yang bisa dimanfaatkan seperti lampu penerang jalan, lampu mobil, cahaya dari pertokoan tepian jalan dan sebagainya.

Cahaya yang dipendarkan oleh smartphone ke muka penggunanya pun bisa dimanfaatkan. Gunakan ISO tinggi dan hindari penggunaan flash yang akan mengganggu pencahayaan alami dari jalanan. Tak perlu khawatir akan noise yang ditimbulkan oleh ISO tinggi tersebut pada hasil foto. Teknologi yang terus dikembangkan oleh pabrikan kamera membuat noise pada hasil foto semakin terlihat halus.

Sedikit bintik kasar pada hasil foto pun justru akan menambah nuansa artistik keseluruhan komposisi. Kedua; pencahayaan siluet. Faktor utama untuk mendapatkan siluet yang menarik dalam fotografi adalah menentukan objek yang tepat. Garis bentuk badan haruslah terlihat tegas dan menangkap gesture yang baik sangatlah penting untuk membuat foto yang menarik. Perhatikan sudut pengambilan serta waktu eksekusi, hindari penumpukan garis bentuk antara objek dengan latar belakangnya.

Penggunaan burst mode /continous mode pada kamera akan sangat membantu terutama jika objek siluet terus bergerak. Lihatlah foto siluet atraksi sepeda BMX karya fotografer KORAN SINDO Adwit B Pramono. Perhatikan penempatan objek dalam komposisi serta waktu eksekusi pada foto tersebut. Objek utama ditempatkan di sebelah kiri agar tidak bertumpuk dengan tiang yang ada di bidang kanan komposisi.

Waktu eksekusi yang tepat juga membuat gesture pengguna sepeda tergambar jelas dalam foto. Ketiga; bayangan yang keras. Tak terlalu beda dengan siluet, bayangan yang menarik untuk diabadikan adalah yang keras dan terlihat jelas bentuknya. Sangat penting untuk menempatkan diri di sudut yang tepat untuk mendapatkan hasil terbaik, termasuk menghindari munculnya bayangan kita sendiri dalam komposisi jika arah cahaya berasal dari belakang kita.

Atau misalnya jika ingin menangkap bayangan yang jatuh panjang di permukaan jalan, tempat tinggi untuk memotret sangat diperlukan agar bayangan tersebut terlihat utuh dalam foto. Menggabungkan bayangan dengan siluet manusia dalam komposisi foto terkadang juga akan menjadi foto yang menarik. Contohnya bisa dilihat pada foto yang memanfaatkan bayangan gedung museum dan warga yang melintas pada foto karya penulis di atas.

Menangkap aktivitas manusia memang menjadi poin utama dalam street photography sehingga faktor pencahayaan haruslah disesuaikan dengan momen yang akan diabadikan. Kuncinya adalah memanfaatkan cahaya yang ada saat memotret. Perhatikan intensitas pencahayaan saat memotret serta sesuaikan sudut pengambilan dengan arah cahaya dan objek yang akan diabadikan. Selamat mencoba!

Arie yudhistira
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0819 seconds (0.1#10.140)