10 Permainan Anak Tradisional Terpopuler

Kamis, 30 April 2015 - 09:52 WIB
10 Permainan Anak Tradisional...
10 Permainan Anak Tradisional Terpopuler
A A A
Di tengah derasnya permainan game online, permainan anak-anak tradisional lambat laun mulai tergeser. Anak-anak kini lebih akrab bermain game via gadget ketimbang bermain permainan tradisional. Meski tak sepenuhnya dilupakan, ada beberapa permainan anak yang masih sering dimainkan. Berikut di antaranya menurut jajak pendapat Litbang KORAN SINDO:

1. CONGKLAK
Permainan ini memiliki nama berbedabeda di tiap wilayah. Di pulau Jawa, permainan yang dimainkan oleh dua orang ini dikenal dengan nama congklak, dakon, serta dhakon. Sementara di daerah Lampung, lebih akrab dengan sebutan dentuman lamban. Pemainan ini cukup mudah. Setiap lubang papan congklak kecil diisi dengan 7 biji congklak. Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil. Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.

2. PETAK UMPET
Permainan ini bisa dilakukan oleh 2 orang atau lebih. Semakin banyak personel yang mengikuti permainan ini, akan terasa lebih seru. Para pemain akan mengundi siapa yang harus memejamkan mata untuk kemudian mencari teman-teman lain yang bersembunyi. Apabila ia menemukan temannya, maka ia harus menyebutkan nama temannya sambil menyebut kata Inglo/Bon/Hong.

3. LOMPAT TALI
Lompat tali biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan. Peralatan yang digunakan sangat sederhana yaitu karet gelang yang dirangkai hingga panjangnya mencapai ukuran yang dibutuhkan, biasanya mencapai 2-3 meter. Dua orang bertugas untuk memegang tali. Sementara yang lainnya harus melompati tali satu per satu tanpa menyentuh tali dengan ketinggian yang beragam. Permainan ini memang menuntut ketangkasan yang tinggi.

4. GALASIN/GOBAK SODOR
Permainan yang biasa dilakukan di tengah lapangan ini dimainkan oleh 2 tim, biasanya 1 tim terdiri dari 4-5 orang. Inti dari permainan ini adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir. Selain mengasyikkan, permainan ini juga melatih kemampuan fisik dan kemampuan menyusun strategi.

5. KELERENG
Anak laki-laki sangat menyukai permainan ini. Cara bermainnya adalah sejumlah kelereng diletakkan di dalam lingkaran yang sudah dibuat sebelumnya. Setiap pemain berusaha mengeluarkan kelereng itu dari dalam lingkaran. Siapa yang berhasil mengeluarkan kelereng tersebut dari lingkaran, maka dialah yang berhak untuk memilikinya.

6. BENTENG
Benteng menjadi permainan yang menuntut ketangkasan dan kelihaian berstrategi. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim, 1 tim biasanya terdiri atas 4-6 orang. Setiap tim memilih tempat sebagai markasnya, biasanya sebuah tiang atau pilar sebagai benteng. Cara bermainnya adalah dengan menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiang atau pilar lawan dan meneriakkan kata benteng.

7. LAYANG-LAYANG
Layang-layang adalah permainan di udara yang sering dimainkan tak hanya oleh anak-anak melainkan juga orang dewasa. Sampai ini, permainan ini masih sering dimainkan, bahkan ada beberapa komunitas yang mengfokuskan kegiatannya dengan bermain layang-layang.

8. TAPAK GUNUNG/ ENGKLEK
Permainan ini sudah jarang dimainkan. Cara bermainya, pemain harus menggambar 8 kotak dengan setengah lingkaran pada bagian atas di jalan. Pemain harus melompati kotak demi kotak dengan satu kaki dan tidak boleh melewati garis saat mengambil batu. Pemain juga tidak boleh menginjak kotak yang terdapat batu milik sendiri atau lawan.

9. ULAR NAGA
Ada dua orang yang berperan sebagai gerbang dengan posisi tangan membentuk terowongan. Sementara yang lain berperan menjadi ular membentuk barisan sambil memegang pundak teman di depannya. Setelah itu, barisan ular pun berjalan melewati terowongan sambil menyanyikan lagu : Ular naga panjangnya bukan kepalang; menjalar-jalar selalu kian kemari; umpan yang lezat itulah yang dicari; kini dianya yang terbelakang. Setelah lagu selesai dinyanyikan, 2 orang yang menjadi gerbang pun harus menangkap salah satu dari tim ular.

10. EGRANG
Egrang terbuat dari 2 batang bambu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter. Pemain harus berdiri diatasnya seraya menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Pemain yang bisa sampai ke garis finish pertama kali tanpa jatuh, akan menjadi pemenang.. Permainan Egrang merupakan permainan yang membutuhkan keterampilan dan keseimbangan tubuh saat menaikinya.

Congklak 23%
Petak umpet 16%
Lompat tali 13%
Galasin 10%
Kelereng 9%
Benteng 8%
Layanglayang 6%
Engklek/ Tapak gunung 6%
Ular naga 5%
Engrang 4%

SARAT MAKNA FILOSOFI

Meski sudah jarang dimainkan, sejumlah permainan anak tradisional ternyata bukan hanya permainan tetapi juga menyimpan beragam makna dan nilai filosofi tertentu.

Gatrik atau Patil Lele
Melatih jiwa sportifitas dan berkompetisi secara jujur, terampil, dan cekatan yang harus ditanamkan sejak kecil.

Galah Asin/Gobak Sodor
Selain kebersamaan, nilai kerja sama dan kekompakan menjadi filosofi yang bisa diambil dari permainan ini.

Egrang
Kepercayaan diri merupakan faktor penting kita menghadapi sesuati di dunia ini seperti halnya kita mutlak harus memiliki keyakinan pada diri sendiri untuk melangkahkan bambu di permainan Egrang.

Engklek
Sebagai simbol dari usaha manusia untuk membangun tempat tinggal atau rumahnya. Selain itu Engklek juga memiliki filosofi sebagai simbol usaha manusia untuk mencapai kekuasaan.

Congklak
Permainan Congklak memiliki 7 lubang dan masing-masing berisi 7 biji. Tujuh adalah jumlah hari dalam satu minggu. Jumlah biji yang ada pada lubang kecilpun sama. Artinya, tiap orang mempunyai jatah waktu yang sama dalam seminggu, yaitu 7 hari.

Hompimpa
Kata 'hom' secara harfiah berarti Tuhan. Jadi, hompimpa alai hom, artinya dari Tuhan kembali kepada Tuhan. Jadi permainan hompimpa mengajarkan tentang hakikat kehidupan manusia. Semua makhluk berasal dari Allah dan pasti akan kembali kepada Allah, tidak ada yang abadi.

Petak Umpet
Simbol bahwa orang-orang yang bermain itu adalah manusia di dunia ini. Ketika mereka akhirnya ditemukan, itu artinya mereka sudah dipanggil kembali kepada Allah.

Ular Naga Panjang
Mempererat ikatan kita dengan teman, belajar berbagi dan belajar bagaimana kita mempertahankan teman kita, juga belajar menjadi pemimpin yang baik bagi adik-adik kita.

Lompat Tali
Dalam menjalani hidup, ada banyak rintangan yang harus kita lewati. Semakin tinggi “level” rintangan maka akan semakin sulit. Jika kita mampu melewati semua rintangan itu, maka kita akan mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1588 seconds (0.1#10.140)